Salakan, BanggaiKep.go.id – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Banggai Kepulauan gelar bimbingan teknis Strategi Pengembangan Perpustakaan melalui Teknologi Informasi dan Komunikasi, dengan pemateri Achmad Intje Dahlan (Fasilitator Daerah) dan Risma Pasungke (pengelolah Perpusdes Madani Alakasing), Senin, (8/5/2023).

Bimtek SPP-TIK bertujuan untuk mengembangkan kapasitas perpustakaan desa maupun perpustakaan daerah, meningkatkan kompetensi pustakawan dalam pelayanan masyarakat semua pihak menyelenggarakan Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) PIC, Fasda, dan Tim TP4M bisa bersinergis dengan perpustakaan desa penerima manfaat, perpustakaan desa replikasi mandiri, dan perpusdes se-Kabupaten Banggai Kepulauan.

Pada kesempatan tersebut, Ramlin M. Hamid, S.Pd., SD., M.A.P. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kab. Banggai Kepulauan dalam sambutannya menyampaikan bahwa perpustakaan berperan sebagai sumber pendidikan non formal bagi masyarakat.

Pentingnya kedudukan perpustakaan, sehingga Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi mengeluarkan undang-undang penyelenggaraan dana desa bahwa desa dapat membangun perpustakaan desa.

Akan tetapi, kata Kadis pada kenyataannya kantor perpustakaan desa disalah fungsikan oleh pemerintah desa. Sehingga, pemerintah perlu mengembalikkan fungsi perpustakaan yang sebenarnya, yaitu pelayanan kepada pemustaka. Namun demikian, apabila kantor perpustakaan digunakan sebagai kantor desa pada dasarnya diperbolehkan, selama fungsi perpustakaan itu tetap ditampilkan.

“Dengan demikian, melalui Program TPBIS, peran perpustakaan tidak hanya sebatas tempat untuk membaca, tetapi mencakup berbagai ranah yang melibatkan masyarakat yaitu kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan budaya. Selain itu, pemerintah desa perlu memfasilitasi ketersediaan jaringan internet bagi perpustakaan, agar sejalan dengan perkembangan zaman dan dapat terhubung dengan perpustakaan nasional,” ujar Kadis.

“Program TPBIS berusaha merubah mindset masyarakat bahwa perpustakaan hanya tempat membaca dan meminjam buku, tetapi perpustakaan adalah pusat literasi masyarakat, yaitu membaca, menulis, memahami, dan mengimplementasikan dalam hidup sehari-hari. Pada perpustakaan terjadi proses menggali pengetahuan, ditransformasi menjadi sikap dan keterampilan (life skill),” tambahnya.

Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial memberikan dampak secara inklusi dan menyentuh semua orang melalui semua ranah. TPBIS terdiri dari faktor pelibatan masyarakat, publikasi, kapasitas layanan, advokasi, dan Sistem Informasi Manajemen (SIM). Faktor pelibatan masyarakat terdiri atas pertanian, pendidikan, ekonomi, lingkungan, Kesehatan, kebudayaan, pariwisata, dan TIK.

Kegiatan Bimtek ini dirangkaikan dengan penyerahan piagam dan tropy dari Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah sebagai Perpustakaan Desa Terbaik Tingkat Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2022 dan Perpustakaan Desa Pengelolah Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial Tahun 2023 yaitu Perpusdes Madani Alakasing, Perpusdes Pomenggon Noa Bolubung, Perpusdes Windu Luksagu, Perpusdes Sinar Kasih Mandok, dan Perpusdes Dina Ponding-ponding. Kegiatan bertempat di ruang rapat Dinas Perpustakaan dan Kearsipan. (Roy-KOMINFO)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *