Berikut tabel Pengukuran Status Gizi Stunting Bulan Agustus tahun 2024:
Salakan, BanggaiKep.go.id – Dalam upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Banggai Kepulauan, Pemerintah Daerah melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) menggelar rapat evaluasi yang berlangsung di Ruang Litbang Bappeda, Kamis (12/9/2024).
Rapat tersebut dihadiri oleh Staf Ahli Kemasyarakatan dan SDM Setda Kabupaten Banggai Kepulauan, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), Dinas Kesehatan, Dinas Komunikasi dan Informatika, TP PKK Banggai Kepulauan, serta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait lainnya.
Rapat evaluasi ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai tindak lanjut dari audit kasus stunting yang telah dilakukan, memperoleh informasi terkait perkembangan capaian penurunan stunting, serta mengidentifikasi kendala dan hambatan dalam intervensi yang telah dilaksanakan. Evaluasi berkala ini dianggap penting untuk memastikan program-program penurunan stunting berjalan efektif dan tepat sasaran.
Staf Ahli Kemasyarakatan dan SDM Setda Kabupaten Banggai Kepulauan, Rahmat Labou, S.STP.,M.A.P dalam sambutannya menekankan pentingnya upaya percepatan penurunan stunting melalui kerja cerdas dan terukur.
“Kabupaten Banggai Kepulauan yang terdiri dari 12 kecamatan harus terus berupaya menurunkan angka stunting dengan segala daya, mengatasi masalah yang ada, dan melakukan langkah-langkah inovatif,” ungkap Rahmat.
Dalam rapat tersebut, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), Moh. Adnan D. Adam, SE menambahkan bahwa Kabupaten Banggai Kepulauan telah melakukan berbagai program inovatif.
“Melalui lima pilar Rencana Aksi Nasional, kami berharap prevalensi stunting dapat ditekan hingga 14%. Saat ini, prevalensi stunting di Kabupaten Banggai Kepulauan mencapai 27,7% pada tahun 2023, turun dari 30,6% pada tahun 2022,” jelas Adnan.
Namun, ia juga menyoroti adanya beberapa kecamatan yang mengalami peningkatan prevalensi stunting, yang menjadi salah satu pokok pembahasan dalam rapat evaluasi ini. Selain itu, laporan TPPS Semester 1 dan laporan bulanan stunting melalui Aplikasi EPPGM Dinas Kesehatan turut dievaluasi sebagai bahan dasar perbaikan program di masa mendatang.
Kepala Bidang Penyelenggaraan Informatika, Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) M. Yamin Talib yang mewakili Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Banggai Kepulauan turut memberikan dukungan dalam rapat ini. Pihaknya berkomitmen untuk terus menyebarkan informasi dan edukasi terkait stunting kepada masyarakat melalui platform website dan media sosial, guna meningkatkan kesadaran akan bahaya stunting serta cara pencegahannya.
Dengan evaluasi berkala dan pengelolaan data yang tepat, diharapkan program penurunan stunting di Kabupaten Banggai Kepulauan semakin terarah, tepat sasaran, dan mampu mengurangi prevalensi stunting di wilayah tersebut. (IKP-KOMINFO)
Laporan pelaksanaan percepatan penurunan stunting semester 1 Tahun 2024 di Kabupaten Banggai Kepulauan merupakan gambaran hasil pemantauan dan Evaluasi pelaksanaan percepatan penurunan stunting di kabupaten/kota sesuai amanat peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan angka Stunting lndonesia (RAN-PASTI) Tahun 2021-2024.
Laporan ini menyajikan hasil pelaksanaan strategi Nasional 5 pilar percepatan penurunan stunting dan 8 Aksi Konvergensi serta 5 kegiatan prioritas percepatan penurunan Stunting yang
melibatkan semua Tim percepatan penurunan stunting (TPPS) Kabupaten Banggai Kepulauan, yang terdiri dari 12 TPPS Kecamatan, 144 TPPS Desa/Kelurahan.
TPPS Kabupaten telah mendorong TPSS kecamatan dan Desa/kelurahan untuk terlibat
aktif, meningkatkan Koordinasi antar OPD Kabupaten Kota, meningkatkan Alokasi
Program dan anggaran terkait dengan intervensi Spesifik dan sensitif serta mengalokasikan belanja bantuan khusus untuk Kecamatan dan Desa/Kelurahan dalam upaya Percepatan Penurunan Stunting melalui mekanisme bantuan
keuangan Kabupaten Banggai Kepulauan.
Dalam pelaksanaan Percepatan Penurunan Stunting, menunjukan adanya Kemajuan yang Baik dalam Hal partisipasi penimbangan balita serta terjadi penurunan Stunting hasil pendataan elektronik pencatatan dan pelaporan Gizi
berbasis Masyarakat (E-PPGBM). Laporan ini dapat melengkapi informasi mengenai target percepatan penurunan Stunting dan memberikan Kontribusi data dalam percepatan penurunan stunting untuk mencapai target Nasional sebesar 14% pada Tahun 2024.
Selengkapnya dapat unduh link dibawah:
Salakan, BanggaiKep.go.id – Penjabat (Pj) Bupati Ihsan Basir buka secara resmi kegiatan Audit Kasus Stunting Tingkat Kabupaten Banggai Kepulauan Tahun 2024, Selasa (20/8/2024).
Kegiatan bertempat di Ruang Rapat Kantor Bupati Banggai Kepulauan dan dihadiri Kadis DP3P2AKB, Tim Pakar, Kepala OPD, Camat, Kepala Desa serta undangan lainnya.
Dalam sambutan Pj. Bupati menyambut baik dan apresiasi atas dilaksanakan kegiatan ini bertujuan untuk menemukan dan menyelesaikan permasalahan yang terkait sistem pelayanan kesehatan manajemen pendampingan keluarga serta medical problem permasalahan atau permasalahan medis terkait kasus stunting di Kabupaten Banggai Kepulauan.
Menurut Bupati, strategi percepatan penurunan stunting dilakukan melalui pelaksanaan kegiatan Prioritas Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting salah satunya Audit Kasus Stunting.
Audit kasus Stunting tingkat Kabupaten Banggai Kepulauan ini bukan hanya menjadi tugas dari TIM Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) saja tetapi juga menjadi tugas dari stakeholder yang ada.
Ihsan Basir juga menyampaikan beberapa langkah-langkah untuk bisa kita kerjasama antar OPD itu sangat penting karena itu tidak bisa dilakukan oleh satu OPD saja tapi untuk semua OPD jadi ini harus betul terlaksana dengan baik sehingga kita bisa menurunkan dengan cepat.
“Saya yakin akan jauh lebih besar kalau itu dikerjakan secara bersama tidak dilakukan secara sporadis,” kata Bupati.
Selain itu, Bupati menegaskan bahwa pentingnya peran bapak atau ayah dalam tumbuh kembang anak dalam program “Malane Mola” (laki-laki bisa).
“Saya sekali lagi menegaskan soal pentingnya bapak-bapak atau ayah sebagaimana kita punya program MALANE MOLA ini bahwa pendekatan bapak dan anak itu sangat penting, satu lembaga yang meneliti tentang hasil psikologi hubungan ayah dan anak yang mengakibatkan konteks kesehatannya berbeda, artinya anak-anak yang dekat dengan ayahnya kesehatannya jauh lebih baik daripada anak-anak yang tidak dekat dengan ayahnya,” terang Ihsan. (Decky-KOMINFO)
Palu, BanggaiKep.go.id – Kegiatan Rembuk Stunting Tingkat Provinsi Sulawesi Tengah dan Pemberian Penghargaan 8 Aksi Konvergensi Tahun 2024, Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep) meraih penghargaan terbaik 4 dalam penilaian kinerja aksi penurunan stunting tahun 2023 bertempat di ruang Nagana Bappeda Prov. Sulteng di Palu, Jumat (26/7/2024).
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Gubernur Sulteng diwakili Asisten Bidang Kepegawaian dan Administrasi Umum M. Sadly Lesnusa dan dihadiri Direktur Singkronisasi Urusan Pemerintah Daerah (SUPD) III Direktorat Jendral Bina Pembangunan Daerah Kemendagri (via zoom), Bupati/Walikota se-Sulteng, Kepala Perangkat Daerah lingkup Provinsi Sulteng, Kepala Dinas P2KB se-Sulteng, Kepala TVRI Sulteng dan Anggota TPPS Provinsi sulteng.
Dalam sambutan tertulis Gubernur yang dibacakan Sadly Lesnusa menyampaikan apresiasi kepada Tim Panelis penilaian kinerja 8 aksi konvergensi percepatan penurunan stunting Kabupaten dan Kota tahun 2024 yang telah melaksnakan tugasnya dengan baik.
Sadly juga menekankan beberapa hal diantaranya, Optimalisasi peran TPPS dari tingkat Provinsi hingga tingkat Desa, Penguatan data surveilans E-PPGBM (Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat) serta Komitmen bersama pemerintah daerah dan perangjkat daerah terkait.
“Saya ucapkan selamat kepada kabupaten dan kota yang mendapatkan predikat terbaik hari ini,” ucap Sadly.
Adapun pemenang penerima penghargaan konvergensi percepatan penurunan stunting Kabupaten dan Kota tahun 2024 yaitu, terbaik 1 diraih Kabupaten Parigi Moutong (124 poin), terbaik 2 diraih Kota Palu (122 poin), terbaik 3 diraih Kabupaten Tojo Una-una (115 poin), terbaik 4 diraih Kabupaten Banggai Kepulauan (110 poin), terbaik 5 diraih Kabupaten Toli-toli (108 poin) dan terbaik 6 diraih Kabupaten Sigi dengan (104 poin).
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah melalui Bappeda Prov. Sulteng memberikan insentif berupa uang senilai
Rp. 100.000.000 untuk dukungan kinerja pada Tahun 2025 aksi konvergensi penurunan Stunting di Kabupaten Banggai Kepulauan yang diterima oleh Kepala Bappeda dan Litbang Kab. Bangkep mewakili Bupati Banggai Kepulauan. (IKP-KOMINFO)
Salakan, BanggaiKep.go.id – Dalam upaya pencegahan stunting, Pemerintah Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep) lakukan 10 PASTI Intervensi Serentak Pencegahan Stunting dalam pelaksanaan rembuk stunting di 141 Desa di daerah tersebut.
Program ini mencakup sepuluh langkah strategis yang harus dilakukan secara serentak oleh semua pihak terkait. Langkah-langkah ini meliputi memastikan pendataan seluruh calon pengantin, ibu hamil dan balita, memastikan alat antropometri tersedia di posyandu, memastikan kader posyandu memiliki keterampilan dalam penimbangan dan pengukuran, memastikan ketersediaan pembiayaan pelaksanaan intervensi serentak termasuk rujukan kasus ke fasilitas layanan Kesehatan, memastikan dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan intervensi serentak, memastikan pencatatan hasil penimbangan dan pengukuran serta intervensi ke dalam sistem informasi (e-PPGBM) dihari yang sama, memastikan calon pengantin, ibu hamil dan balita mendapatkan edukasi, memastikan ibu hamil dan balita yang bermasalah dengan gizi mendapatkan intervensi, dan memastikan penimbangan dan pengukuran menggunakan antropometri terstandar.
Mewakili Pj Bupati, Plh Sekretaris Daerah Banggai Kepulauan (Bangkep) Muhamad Aris Susanto dalam sambutannya pada kegiatan rembuk stunting di Desa Ambelang Kecamatan Tinangkung, Selasa (11/6/2024) menyampaikan bahwa tujuan dari kegiatan rembuk stunting ini yaitu dapat mengetahui alur perencanaan pembangunan Desa, dapat mendiagnosis/menganalisis masalah layanan stunting di desa berdasarkan Village Score Cards (VSC), dan dapat merumuskan usulan kegiatan yang akan disampaikan dalam Musdes perencanaan Pembangunan Desa.
Aris juga mengingatkan bahwa stunting merupakan masalah yang kompleks sehingga membutuhkan kerjasama semua pihak untuk saling mendukung dan berkoordinasi dengan baik.
Mewakili Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) dalam Tim Percepatan Penurunan Stunting Kab. Banggai Kepulauan Marthina Djuman selaku narasumber menyampaikan bahwa kegiatan intervensi serentak pencegahan stunting ini merupakan langkah penting dalam upaya penurunan angka prevalensi stunting di Banggai Kepulauan.
Dimana aksi serentak bersama pencegahan stunting melalui pendataan, penimbangan, pengukuran, edukasi, dan intervensi bagi seluruh ibu hamil, balita dan calon pengantin secara berkelanjutan. Intervensi juga akan diberikan sesuai permasalahan yang dialami oleh balita dan ibu hamil yang diperiksa.
Intervensi serentak pencegahan stunting memang diperlukan peran penting TPPS dalam mengawal perencanaan, pelaksanaan, hingga memantau dan mengevaluasi kegiatan tersebut.
Marthina juga menambahkan bahwa kegiatan rembuk stunting ini dilakukan di 141 Desa di Kabupaten Banggai Kepulauan dengan kurun waktu selama kurang lebih 2 minggu terhitung dari akhir bulan mei sampai dengan pertengahan bulan juni, dengan pendamping narasumber kabupaten terdiri dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Dinas Kesehatan dan Tim Percepatan Penurunan Stuntung Bangkep serta Pendamping Kecamatan terdiri dari Camat, Kepala Puskesmas dan Pendamping desa atau Tenaga Ahli.
Selain itu, Marthina juga mengajak untuk menyemarakkan peringatan Hari Keluarga Nasional ke 31 tahun 2024 dengan kegiatan Gerakan Kembali Ke Meja Makan dan Peran Penting Ayah dalam Keluarga khususnya mendekatkan hubungan ayah/bapak dengan anak melalui program “Malane Mola (Laki-laki Bisa)”. (IKP-KOMINFO)
Bangpanga, BanggaiKep.go.id – Kunjungan Tim Panelis Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) dalam rangka substansi Penilaian kinerja aksi penurunan stunting di Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep), Rabu (15/5/2024).
Terdapat 2 titik lokasi atau desa yang menjadi sampel lokasi fokus (lokus) yakni Desa Bangpanga Kecamatan Tinangkung Utara dan Desa Sampaka Kecamatan Totikum.
Ketua Tim Panelis Provinsi Sulteng Dr. Eko Joko L dalam keterangannya mengatakan tujuan dari kunjungan ini yaitu melakukan kroscek ulang terhadap informasi dan data yang sudah dinilai.
“Hari ini kami dalam rangka mau kroscek terhadap informasi yang sudah kami peroleh yang dinilai sejak satu bulan yang sudah dinilai dan kami mau mendapatkan informasi di lapangan apakah informasi itu dirasakan dinikmati diketahui oleh masyarakat disini,” ujarnya.
Menurut Eko, berbicara tentang stunting yaitu bagaimana kita diarahkan untuk menjadi generasi dengan pertumbuhan yang baik, sehat dan pintar dalam menyambut generasi cerdas di tahun 2045.
“Karena menyangkut stunting ini di arahkan untuk bagaimana generasi itu tumbuh baik, sehat dan pintar, dimasa depan kita mau menyambut generasi di 2045 generasi yang cerdas yang muncul dari seluruh Indonesia termasuk di desa ini,” ucapnya.
“Saya berharap di Banggai Kepulauan ini lebih cepat keluar dari masalah stunting, saya percaya bahwa teman-teman disini punya semangat bagus dalam hal penanganan stunting, apalagi tersedia infrastruktur artinya support pemerintah cukup tinggi,” terang Eko.
Tim Panelis bersama rombongan pendamping kabupaten diantaranya perwakilan Bappeda dan Litbang Banggai Kepulauan, TP PKK Bangkep, Kepala Dinas P3AP2KB, Dinas Kesehatan, Dinas PMD, Dinas Pertanian, Dinas Perumahan dan Pemukiman, Dinas Kominfo dan Dinas Ketahanan Pangan.
Turut hadir Camat Tinangkung Utara, Pj Kepala Desa Bangpanga bersama aparat, Babinkamtibmas, Kader PKK Desa, Kader PKB, Kader Posyandu dan ibu-ibu beserta balita stunting. (Roy-KOMINFO)
Salakan, BanggaiKep.go.id – Rembuk Stunting dalam rangka pelaksanaan aksi konvergensi penanganan stunting sebagai wujud komitmen Pemerintah Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep) Provinsi Sulawesi Tengah dalam percepatan penurunan angka stunting di wilayah tersebut.
Kegiatan rembuk stunting di buka secara resmi oleh Penjabat (Pj) Bupati Bangkep Ihsan Basir dan di hadiri Wakapolres Bangkep, Perwakilan Ketua TP PKK Kab. Bangkep, Kepala Bappeda, Kepala OPD Lingkup Pemda di Aula Bappeda dan Litbang, Selasa (7/5/2024).
Pj Bupati dalam sambutannya mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi yang tinggi atas terselenggaranya acara Rembuk Stunting.
“Semoga melalui acara ini lahir komitmen dalam menanggulangi permasalahan stunting secara bersama-sama, serta program yang telah di rancang dapat di realisasikan dengan Baik,” ujarnya.
Persoalan stunting termasuk dalam agenda pembangunan Nasional dan Kabupaten Banggai Kepulauan menjadi salah satu lokasi prioritas penanggulangan stunting sejak tahun 2019.
Stunting tidak hanya mempengaruhi tinggi badan balita secara fisik, tetapi juga menghambat perkembangan otak sehingga mempengaruhi tingkat kecerdasan dan kesehatan dalam jangka panjang.
Melalui kegiatan ini, Pemerintah Kabupaten Banggai Kepulauan terus berkomitmen menurunkan angka Stunting dengan melaksanakan berbagai program intervensi sesuai dengan arahan Pemerintah Pusat.
“Rembuk stunting ini merupakan salah satu langkah penting yang harus di lakukan, kegiatan ini menjadi sarana untuk membangun komitmen dalam mengoptimalkan pelaksanaan intervensi pencegahan stunting antara Pemerintah dan Lembaga Non Pemerintah secara lebih,” jelas Ihsan Basir.
Ihsan juga berharap kegiatan rembuk stunting menjadi komitmen Pemkab dalam rencana aksi penurunan angka stunting di wilayah Banggai Kepulauan. “Saya berharap pertemuan kita hari ini mematangkan gerakan dan sinergi menuju pada rencana aksi, sehingga dampaknya segera dapat kita rasakan dalam waktu yang tidak lama,” tandasnya.
“Saya yakin dengan kerja keras, kita mampu mengatasi kondisi tersebut, karena inilah salah satu cara kita dalam membentuk sumber daya manusia generasi penerus yang berkualitas dan berdaya saing di masa depan, baik secara fisik, kecerdasan, pendidikan maupun kompetensinya,” ujar Ihsan Basir. (Decky-KOMINFO)
Salakan, BanggaiKep.go.id – Kabupaten Banggai Kepulauan menduduki peringkat ke 3 dalam penurunan prevalensi stunting se Sulawesi Tengah (Sulteng) tahun 2022-2023.
Prestasi Banggai Kepulauan dalam penurunan stunting ini patut di apresiasi, pasalnya prevalensi angka stunting di Bangkep turun 4,9% dari 32,6% tahun 2022 menjadi 27,7% di tahun 2023.
Pencapaian itu berdasarkan data resmi dari Survei Kesehatan Indonesia (SKI) prevalensi stunting Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2022-2023 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kabupaten Bangkep Moh. Adnan Datu Adam SE, dalam konferensi pers (26/4/2024) menyatakan bahwa pencapaian gemilang ini tidak terlepas dari peran penting Pj. Bupati Banggai Kepulauan dan Sekretaris Daerah Bangkep sebagai ketua TPPS Kabupaten Bangkep.
Pemerintah Kab. Bangkep terus berupaya dalam percepatan penurunan stunting melalui intervensi program kegiatan yang terfokus pada tujuan tersebut.
Kadis P3AP2KB juga menyampaikan terima kasih serta apresiasi kepada semua stakeholder yang terlibat, diantaranya Organisasi Perangkat Daerah (OPD), perangkat desa, kader PKK Kabupaten dan desa serta pihak-pihak yang aktif dalam upaya penurunan stunting.
Dengan pencapaian ini, semoga tetap semangat dan tetap memberikan upaya yang terbaik dalam penurunan angka stunting di daerah Kabupaten Banggai Kepulauan yang kita cintai. (IKP-KOMINFO)
Surat Keputusan Bupati Banggai Kepulauan Nomor 265 Tahun 2024 Tentang Pembentukan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Tingkat Kecamatan Se Kabupaten Banggai Kepulauan Tahun 2024.
Selengkapnya unduh link: