Dokumentasi Pengukuran Posyandu Bulan Agustus 2024.

Selengkapnya dapat dilihat link dibawah:

DOKUMENTASI PENGUKURAN POSYANDU AGUSTUS 2024

Hasil Pengukuran Intervensi Serentak Per Desa Terkait Stunting di Banggai Kepulauan.

Selengkapnya dapat di unduh link:

Status Gizi Perdesa (1)2 (1)

 

Berikut pengukuran Status Gizi pada bulan Agustus 2024 di Kabupaten Banggai Kepulauan.

Silahkan unduh link dibawah:

stunting per 19 sept 2024

Salakan, BanggaiKep.go.id – Pj. Bupati Banggai Kepulauan diwakili Asisten Pemerintah dan Kesejahteraan Rakyat Iswan Saleh, S.Sos buka resmi kegiatan Evaluasi Audit Kasus Stunting Tingkat Kabupaten Banggai Kepulauan Tahun 2024 di ruang rapat kantor Bupati, Senin (9/12/2024).

Dalam sambutan Bupati yang dibacakan oleh Iswan mengatakan Stunting merupakan permasalahan yang sangat serius, bukan hanya di Kabupaten Banggai Kepulauan tetapi juga di seluruh dunia terutama di negara berkembang termasuk Indonesia.

“Stunting bukan hanya berkaitan dengan masalah kekurangan gizi, tapi juga memiliki dampak jangka panjang yang sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia kita di masa depan,” katanya.

Selain itu, anak-anak yang mengalami stunting beresiko memiliki kecerdasan yang lebih rendah, rentan terhadap berbagai penyakit.

“Menanggulangi stunting adalah tugas kita bersama pemerintah Kabupaten Banggai Kepulauan bersama dengan seluruh lapisan masyarakat harus terus bekerja keras untuk memastikan bahwa setiap anak di daerah kita dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, baik dari segi fisik maupun mental,” ucap Iswan.

Dengan evaluasi audit kasus stunting ini, diharapkan dapat menghasilkan langkah-langkah konkret untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Banggai Kepulauan.

“Saya yakin dengan semangat yang sama dan kerja keras kita bersama, kita akan mampu memberikan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak kita yang pada akhirnya akan mempercepat Pembangunan Daerah kita menuju Kabupaten Banggai Kepulauan yang lebih sehat, lebih sejahtera, dan lebih berdaya saing,” jelasnya.

Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya disampaikan Iswan kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras dalam menanggulangi stunting di daerah ini.

“Semoga kegiatan ini dapat berjalan lancar dan memberikan hasil yang bermanfaat tujuan Kabupaten Banggai Kepulauan,” pungkasnya.

Turut hadir Kepala Dinas DP3AP2KB, perwakilan TP-PKK Kabupaten Banggai Kepulauan, perwakilan Kementerian Agama Kabupaten Banggai Kepulauan, tim dokter, para Camat dan Kepala Desa serta undangan lainnya. (Roy-DISKOMDIGI)

Salakan, BanggaiKep.go.id – Dalam upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Banggai Kepulauan, Pemerintah Daerah melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) menggelar rapat evaluasi yang berlangsung di Ruang Litbang Bappeda, Kamis (12/9/2024).

Rapat tersebut dihadiri oleh Staf Ahli Kemasyarakatan dan SDM Setda Kabupaten Banggai Kepulauan, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), Dinas Kesehatan, Dinas Komunikasi dan Informatika, TP PKK Banggai Kepulauan, serta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait lainnya.

Rapat evaluasi ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai tindak lanjut dari audit kasus stunting yang telah dilakukan, memperoleh informasi terkait perkembangan capaian penurunan stunting, serta mengidentifikasi kendala dan hambatan dalam intervensi yang telah dilaksanakan. Evaluasi berkala ini dianggap penting untuk memastikan program-program penurunan stunting berjalan efektif dan tepat sasaran.

Staf Ahli Kemasyarakatan dan SDM Setda Kabupaten Banggai Kepulauan, Rahmat Labou, S.STP.,M.A.P dalam sambutannya menekankan pentingnya upaya percepatan penurunan stunting melalui kerja cerdas dan terukur.

“Kabupaten Banggai Kepulauan yang terdiri dari 12 kecamatan harus terus berupaya menurunkan angka stunting dengan segala daya, mengatasi masalah yang ada, dan melakukan langkah-langkah inovatif,” ungkap Rahmat.

Dalam rapat tersebut, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), Moh. Adnan D. Adam, SE menambahkan bahwa Kabupaten Banggai Kepulauan telah melakukan berbagai program inovatif.

“Melalui lima pilar Rencana Aksi Nasional, kami berharap prevalensi stunting dapat ditekan hingga 14%. Saat ini, prevalensi stunting di Kabupaten Banggai Kepulauan mencapai 27,7% pada tahun 2023, turun dari 30,6% pada tahun 2022,” jelas Adnan.

Namun, ia juga menyoroti adanya beberapa kecamatan yang mengalami peningkatan prevalensi stunting, yang menjadi salah satu pokok pembahasan dalam rapat evaluasi ini. Selain itu, laporan TPPS Semester 1 dan laporan bulanan stunting melalui Aplikasi EPPGM Dinas Kesehatan turut dievaluasi sebagai bahan dasar perbaikan program di masa mendatang.

Kepala Bidang Penyelenggaraan Informatika, Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) M. Yamin Talib yang mewakili Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Banggai Kepulauan turut memberikan dukungan dalam rapat ini. Pihaknya berkomitmen untuk terus menyebarkan informasi dan edukasi terkait stunting kepada masyarakat melalui platform website dan media sosial, guna meningkatkan kesadaran akan bahaya stunting serta cara pencegahannya.

Dengan evaluasi berkala dan pengelolaan data yang tepat, diharapkan program penurunan stunting di Kabupaten Banggai Kepulauan semakin terarah, tepat sasaran, dan mampu mengurangi prevalensi stunting di wilayah tersebut. (IKP-KOMINFO)

Laporan pelaksanaan percepatan penurunan stunting semester 1 Tahun 2024 di Kabupaten Banggai Kepulauan merupakan gambaran hasil pemantauan dan Evaluasi pelaksanaan percepatan penurunan stunting di kabupaten/kota sesuai amanat peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan angka Stunting lndonesia (RAN-PASTI) Tahun 2021-2024.

Laporan ini menyajikan hasil pelaksanaan strategi Nasional 5 pilar percepatan penurunan stunting dan 8 Aksi Konvergensi serta 5 kegiatan prioritas percepatan penurunan Stunting yang
melibatkan semua Tim percepatan penurunan stunting (TPPS) Kabupaten Banggai Kepulauan, yang terdiri dari 12 TPPS Kecamatan, 144 TPPS Desa/Kelurahan.

TPPS Kabupaten telah mendorong TPSS kecamatan dan Desa/kelurahan untuk terlibat
aktif, meningkatkan Koordinasi antar OPD Kabupaten Kota, meningkatkan Alokasi
Program dan anggaran terkait dengan intervensi Spesifik dan sensitif serta mengalokasikan belanja bantuan khusus untuk Kecamatan dan Desa/Kelurahan dalam upaya Percepatan Penurunan Stunting melalui mekanisme bantuan
keuangan Kabupaten Banggai Kepulauan.

Dalam pelaksanaan Percepatan Penurunan Stunting, menunjukan adanya Kemajuan yang Baik dalam Hal partisipasi penimbangan balita serta terjadi penurunan Stunting hasil pendataan elektronik pencatatan dan pelaporan Gizi
berbasis Masyarakat (E-PPGBM). Laporan ini dapat melengkapi informasi mengenai target percepatan penurunan Stunting dan memberikan Kontribusi data dalam percepatan penurunan stunting untuk mencapai target Nasional sebesar 14% pada Tahun 2024.

Selengkapnya dapat unduh link dibawah:

Laporan Percepatan Penurunan Stunting Semester 1 Tanun 2024

Salakan, BanggaiKep.go.id – Penjabat (Pj) Bupati Ihsan Basir buka secara resmi kegiatan Audit Kasus Stunting Tingkat Kabupaten Banggai Kepulauan Tahun 2024, Selasa (20/8/2024).

Kegiatan bertempat di Ruang Rapat Kantor Bupati Banggai Kepulauan dan dihadiri Kadis DP3P2AKB, Tim Pakar, Kepala OPD, Camat, Kepala Desa serta undangan lainnya.

Dalam sambutan Pj. Bupati menyambut baik dan apresiasi atas dilaksanakan kegiatan ini bertujuan untuk menemukan dan menyelesaikan permasalahan yang terkait sistem pelayanan kesehatan manajemen pendampingan keluarga serta medical problem permasalahan atau permasalahan medis terkait kasus stunting di Kabupaten Banggai Kepulauan.

Menurut Bupati, strategi percepatan penurunan stunting dilakukan melalui pelaksanaan kegiatan Prioritas Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting salah satunya Audit Kasus Stunting.

Audit kasus Stunting tingkat Kabupaten Banggai Kepulauan ini bukan hanya menjadi tugas dari TIM Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) saja tetapi juga menjadi tugas dari stakeholder yang ada.

Ihsan Basir juga menyampaikan beberapa langkah-langkah untuk bisa kita kerjasama antar OPD itu sangat penting karena itu tidak bisa dilakukan oleh satu OPD saja tapi untuk semua OPD jadi ini harus betul terlaksana dengan baik sehingga kita bisa menurunkan dengan cepat.

“Saya yakin akan jauh lebih besar kalau itu dikerjakan secara bersama tidak dilakukan secara sporadis,” kata Bupati.

Selain itu, Bupati menegaskan bahwa pentingnya peran bapak atau ayah dalam tumbuh kembang anak dalam program “Malane Mola” (laki-laki bisa).

“Saya sekali lagi menegaskan soal pentingnya bapak-bapak atau ayah sebagaimana kita punya program MALANE MOLA ini bahwa pendekatan bapak dan anak itu sangat penting, satu lembaga yang meneliti tentang hasil psikologi hubungan ayah dan anak yang mengakibatkan konteks kesehatannya berbeda, artinya anak-anak yang dekat dengan ayahnya kesehatannya jauh lebih baik daripada anak-anak yang tidak dekat dengan ayahnya,” terang Ihsan. (Decky-KOMINFO)

Palu, BanggaiKep.go.id – Kegiatan Rembuk Stunting Tingkat Provinsi Sulawesi Tengah dan Pemberian Penghargaan 8 Aksi Konvergensi Tahun 2024, Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep) meraih penghargaan terbaik 4 dalam penilaian kinerja aksi penurunan stunting tahun 2023 bertempat di ruang Nagana Bappeda Prov. Sulteng di Palu, Jumat (26/7/2024).

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Gubernur Sulteng diwakili Asisten Bidang Kepegawaian dan Administrasi Umum M. Sadly Lesnusa dan dihadiri Direktur Singkronisasi Urusan Pemerintah Daerah (SUPD) III Direktorat Jendral Bina Pembangunan Daerah Kemendagri (via zoom), Bupati/Walikota se-Sulteng, Kepala Perangkat Daerah lingkup Provinsi Sulteng, Kepala Dinas P2KB se-Sulteng, Kepala TVRI Sulteng dan Anggota TPPS Provinsi sulteng.

Dalam sambutan tertulis Gubernur yang dibacakan Sadly Lesnusa menyampaikan apresiasi kepada Tim Panelis penilaian kinerja 8 aksi konvergensi percepatan penurunan stunting Kabupaten dan Kota tahun 2024 yang telah melaksnakan tugasnya dengan baik.

Sadly juga menekankan beberapa hal diantaranya, Optimalisasi peran TPPS dari tingkat Provinsi hingga tingkat Desa, Penguatan data surveilans E-PPGBM (Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat) serta Komitmen bersama pemerintah daerah dan perangjkat daerah terkait.

“Saya ucapkan selamat kepada kabupaten dan kota yang mendapatkan predikat terbaik hari ini,” ucap Sadly.

Adapun pemenang penerima penghargaan konvergensi percepatan penurunan stunting Kabupaten dan Kota tahun 2024 yaitu, terbaik 1 diraih Kabupaten Parigi Moutong (124 poin), terbaik 2 diraih Kota Palu (122 poin), terbaik 3 diraih Kabupaten Tojo Una-una (115 poin), terbaik 4 diraih Kabupaten Banggai Kepulauan (110 poin), terbaik 5 diraih Kabupaten Toli-toli (108 poin) dan terbaik 6 diraih Kabupaten Sigi dengan (104 poin).

Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah melalui Bappeda Prov. Sulteng memberikan insentif berupa uang senilai
Rp. 100.000.000 untuk dukungan kinerja pada Tahun 2025 aksi konvergensi penurunan Stunting di Kabupaten Banggai Kepulauan yang diterima oleh Kepala Bappeda dan Litbang Kab. Bangkep mewakili Bupati Banggai Kepulauan. (IKP-KOMINFO)

Salakan, BanggaiKep.go.id – Dalam upaya pencegahan stunting, Pemerintah Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep) lakukan 10 PASTI Intervensi Serentak Pencegahan Stunting dalam pelaksanaan rembuk stunting di 141 Desa di daerah tersebut.

Program ini mencakup sepuluh langkah strategis yang harus dilakukan secara serentak oleh semua pihak terkait. Langkah-langkah ini meliputi memastikan pendataan seluruh calon pengantin, ibu hamil dan balita, memastikan alat antropometri tersedia di posyandu, memastikan kader posyandu memiliki keterampilan dalam penimbangan dan pengukuran, memastikan ketersediaan pembiayaan pelaksanaan intervensi serentak termasuk rujukan kasus ke fasilitas layanan Kesehatan, memastikan dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan intervensi serentak, memastikan pencatatan hasil penimbangan dan pengukuran serta intervensi ke dalam sistem informasi (e-PPGBM) dihari yang sama, memastikan calon pengantin, ibu hamil dan balita mendapatkan edukasi, memastikan ibu hamil dan balita yang bermasalah dengan gizi mendapatkan intervensi, dan memastikan penimbangan dan pengukuran menggunakan antropometri terstandar.

Mewakili Pj Bupati, Plh Sekretaris Daerah Banggai Kepulauan (Bangkep) Muhamad Aris Susanto dalam sambutannya pada kegiatan rembuk stunting di Desa Ambelang Kecamatan Tinangkung, Selasa (11/6/2024) menyampaikan bahwa tujuan dari kegiatan rembuk stunting ini yaitu dapat mengetahui alur perencanaan pembangunan Desa, dapat mendiagnosis/menganalisis masalah layanan stunting di desa berdasarkan Village Score Cards (VSC), dan dapat merumuskan usulan kegiatan yang akan disampaikan dalam Musdes perencanaan Pembangunan Desa.

Aris juga mengingatkan bahwa stunting merupakan masalah yang kompleks sehingga membutuhkan kerjasama semua pihak untuk saling mendukung dan berkoordinasi dengan baik.

Mewakili Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) dalam Tim Percepatan Penurunan Stunting Kab. Banggai Kepulauan Marthina Djuman selaku narasumber menyampaikan bahwa kegiatan intervensi serentak pencegahan stunting ini merupakan langkah penting dalam upaya penurunan angka prevalensi stunting di Banggai Kepulauan.

Dimana aksi serentak bersama pencegahan stunting melalui pendataan, penimbangan, pengukuran, edukasi, dan intervensi bagi seluruh ibu hamil, balita dan calon pengantin secara berkelanjutan. Intervensi juga akan diberikan sesuai permasalahan yang dialami oleh balita dan ibu hamil yang diperiksa.

Intervensi serentak pencegahan stunting memang diperlukan peran penting TPPS dalam mengawal perencanaan, pelaksanaan, hingga memantau dan mengevaluasi kegiatan tersebut.

Marthina juga menambahkan bahwa kegiatan rembuk stunting ini dilakukan di 141 Desa di Kabupaten Banggai Kepulauan dengan kurun waktu selama kurang lebih 2 minggu terhitung dari akhir bulan mei sampai dengan pertengahan bulan juni, dengan pendamping narasumber kabupaten terdiri dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Dinas Kesehatan dan Tim Percepatan Penurunan Stuntung Bangkep serta Pendamping Kecamatan terdiri dari Camat, Kepala Puskesmas dan Pendamping desa atau Tenaga Ahli.

Selain itu, Marthina juga mengajak untuk menyemarakkan peringatan Hari Keluarga Nasional ke 31 tahun 2024 dengan kegiatan Gerakan Kembali Ke Meja Makan dan Peran Penting Ayah dalam Keluarga khususnya mendekatkan hubungan ayah/bapak dengan anak melalui program “Malane Mola (Laki-laki Bisa)”. (IKP-KOMINFO)