Pos

Stok Pangan Sulteng Aman : Pekerjaan Menyiapkan Pangan Tugas Mulia

Puncak panen padi di wilayah Sulteng yang akan terjadi Juni nanti, dipastikan menjaga ketersediaan stok pangan di tengah pandemi virus corona (covid-19).

“Kita masih surplus lebih kurang 90 ribu ton beras dengan asumsi konsumsi beras 118 kg per kapita,” jelas Kadis Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Provinsi Sulteng Ir. Trie Iriany Lamakampali, MM, yang memastikan tidak ada penurunan produksi padi di Sulteng, pada Rabu (15/4).

Meski begitu ada beberapa wilayah di Sulteng karena kondisi lahannya yang kering sehingga tidak signifikan pada panen padi nanti seperti Banggai Laut, Banggai Kepulauan dan Tojo Unauna.

Kondisi itu lanjutnya bisa disiasati petani dengan menanam komoditi pangan yang cocok dengan lahan kering seperti jagung atau dengan menerapkan sistem pertanian ladang.

Terkait kebijakan kementerian pertanian dan pemerintah provinsi selama pandemi virus corona dinilainya sudah sinkron, seperti memastikan bahwa penyaluran pupuk bersubsidi dan bantuan-bantuan pertanian ke petani tetap lancar dan tidak terganggu meski berlaku kebijakan pembatasan akses keluar masuk antar wilayah.

Pada kesempatan itu, birokrat perempuan ini juga mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh insan tani yang ikut berjuang menjaga ketahanan pangan karena urusan ini sangat erat kaitannya dengan proses pembentukkan imunitas tubuh supaya kebal melawan penyakit.

“Tentu ini bisa merepotkan dan membuat masalah baru,” kata kadis jika kondisi ketahanan pangan tidak tercapai.

Olehnya, Ia mengharap insan tani agar saat bekerja di sawah/ladang tetap menaati segala ketentuan protokol kesehatan supaya tidak terjangkit virus dan produksi pangan Sulteng bisa tetap meningkat walau di tengah pandemi.

“Karena pekerjaan menyiapkan pangan adalah tugas yang mulia, sama seperti tenaga medis yang ada di garis depan,” pungkas Kadis TPH Trie Iriany Lamakampali.

(Sumber: Biro Humas Protokol Setda Prov Sulteng) (FeriKominfo)