Salakan, BanggaiKep.go.id – Pembukaan Rembuk Stunting Kabupaten Banggai Kepulauan di buka oleh Sekretaris Daerah Rusli Moidady, ST.,M.T di Aula Bappeda Banggai Kepulauan (BanggaiKep). Rabu, (24/03/2021).

Dalam sambutannya Sekda mengatakan “Walaupun dalam kondisi pandemi covid-19 saat ini, saya berharap kita tetap memberikan perhatian kepada kualitas hidup dan kesejateraan warga Banggai Kepulauan  secara umum, terlebih bagi anak-anak dan ibu hamil, harus tetap menjadi fokus perhatian kita.”

Banyak diantaranya yang mengalami proses tumbuh kembang fisik yang kurang wajar, gangguan tumbuh kembang pada anak-anak balita atau bahkan disebut “Gagal Tumbuh” atau Stunting ini, akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1000 (Seribu) hari pertama kehidupan (HPK). Kondisi ini akan berdampak pada proses tumbuh kembang kualitas fisik, kecerdasan dan produktivitas,  ketika mereka sampai pada usia produktif.

Masih cukup banyak kasus stunting yang ditemukan di wilayah Kabupaten Banggai Kepulauan. Dari data Aplikasi E-PPGBM ( Elektronik Pencatatan Dan Pelaporan Gizi Bebasis Masyarakat) per Agustus Tahun 2020, Banggai Kepulauan berada pada peringkat ke 2 Kabupaten/Kota Se-Provinsi Sulawesi Tengah, dengan jumlah kasus Stunting terbanyak setelah Kabupaten Donggala sebesar 23%. Isu-isu stunting yang ditemuka di Banggai Kepulauan menariuk perhatian telah menarik perhatian banyak pihak, tidak terkecuali Pemerintah Pusat melalui Kementerian atau lembaga terkait.

Banggai Kepulauan menjadi salah satu Kabupaten Lokasi Fokus (LOKUS) Stunting Tahun 2021 berdasarkan  keputusan  Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor KEP 42/M.PPN/HK/04/2020 Tentang penetapan perluasan Kabupaten/Kota lokasi fokus intervensi penurunan  Stunting terintegrasi Tahun 2021. Dimana terdapat 15 Desa, yang tersebar dalam 6 Kecamatan, masuk dalam Fokus Penanganan Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2021 di Kabupaten Banggai Kepulauan  yaitu: Desa Buko, Desa Mandok, Desa Labotakandi, Desa Tunggaling, Desa Lolantang, Desa Pipilogot, Desa Boluni, Desa Balalon, Desa Apal, Desa Seano, Desa Palapat, Desa Tombungin.

Adapun untuk rencana penetapan fokus penurun stunting Tahun 2022 berdasarkan updating data pada Aplikasi E-PPBM,Bulan Agustus  2020 terdapat 9 Kecamatan dan 25 Desa antara lain Desa Apa, Desa Sapelang, Desa Kambani, Desa Seano, Desa Landonan Bebeau, Desa Palapat, Desa Tatabau, Desa Mandok, Desa Koyobunga, Desa Alul,  Desa Sumondung, Desa Lalanday, Desa Kayubet, Desa Labotakandi, Desa Mangaes, Desa Babang, Desa Pandaluk, Desa Labibi, Desa Tombungin, Desa Bobu, Desa Paisumosoni, Desa Bampanga, Desa Sobonon, Desa Tobungku, dan Desa Lobuton.

“Ditengah kerja keras kita melawan penyebaran pandemi Covid-19, saya  berharap kita masih memberikan perhatian pada upaya penurun stunting  di Banggai Kepulauan. Hari ini, kita melaksanakan Rembuk Stunting di Kabupaten Banggai Kepualaun Tahun 2021 dan di harapkan kedepan mampu memberikan dampak nyata yaitu penurunan kasus tersebut di Kabupaten Banggai Kepulauan dari waktu ke waktu” sambung Sekda.

“Lewat kesempatan ini, saya berharap Tim penurun stunting dapat bekerja maksimal dalam upaya penurunan angka stunting  di Banggai Kepulauan, dengan komitmen bersama menggalang kekuatan dan sinergitas dalam penurun stunting  di Kabupaten Banggai Kepulauan, saya yakin dengan kerja keras kita mampu mengatasi kondisi tersebut. Karena inilah salah satu cara kita dalam membentuk SDM  generasi penerus yang berkualitas  dan berdaya saing  di masa depan” harap Sekda.

Kegiatan dilakukan di Aula Bappeda dan dihadiri Asisten III, Staf Ahli, Kepala Dinas Bappeda, Kepala Dinas BPMD, Kepala Dinas Kesehatan, Camat se- BanggaiKep, Kepala Desa se-BanggaiKep, Kepala Puskesmas se- BanggaiKep dan undangan lainnya. (RoyKominfo)

Tataba, BanggaiKep.go.id – Wakil Bupati Banggai Kepulauan Salim J Tanasa, SE, MM dalam sambutanya pada Musrembang RKPD Tahun 2022 Tingkat Kecamatan Buko yang dilaksanakan pada hari Selasa (23/3/2021) di BPU Kecamatan Buko mengajak kepada semua pihak terlibat aktif dalam mengentaskan masalah Stunting.

Masalah Stunting menjadi isu nasional yang harus kita tangapi bersama dengan serius sebab untuk meningkatkan Index Pembangunan Manusia (IPM) tidak lepas dari bagaiamana kita mempersiapkan generasi selanjutnya.

“Stunting menunjukkan kondisi kekurangan gizi kronis yang terjadi selama periode paling awal pertumbuhan dan perkembangan anak, tidak hanya tubuh pendek atau pertumbuhan tidak normal tetapi juga Stunting memiliki banyak dampak buruk bagi perkembangan anak termasuk didalamnya kecerdasan akibat kekurangan gizi” ucap Wabup.

“Selain itu dalam upayah penuntasan masalah stunting di BanggaiKep mari kita bersinergi bersama untuk terus dapat memgsosialisasikan kepada masyarakat tentang masalah Stunting. Bagi Kepala Desa dan perangkat desa tolong serius atasi masalah Stunting ini sosialisasi bagi masyarakat serta manfaatkan sebaik mungkin angaran yang diperuntukkan penuntasan masalah Stunting. Sebab menyelesaikan masalah Stunting harus dimulai ditingkat desa karena perangkat desa yang bersentuhan langsung dengan masyarakat” jelas Wabup.

“Bagi tokoh Agama dan masyarakat kami pun berharap untuk dapat membatu kami pemerintah pusat menyelesaikan Stunting di Kab.Banggai Kepulauan dengan terus mengingatkan kepada umat (Jemaat) dan masyarakat baik dalam kegiatan keagamaan dan kemasyarakatan agar masyarakat paham dan mengerti dampak dari Stunting.”

“Sebenarnya daerah kita banyak sumber makana bergizi tetapi kita tidak paham. Seperti contoh kita sebagai nelayan yang mancing ikan tetapi hasil tangkapan kita dijual dan uangnya dibelikan mie untuk kita makan bersama istri dan anak, kita yang menangkap ikan kekurangan gizi yang membeli ikan pasokan gizinya terpenuhinya sehinga mereka cerdas” canda pak Wabup yang disambut ketawa oleh peserta Musrembang.

“Dalam bahasa daerah “mau tongo mangan ndeke tukon baku bai kona boulon manuk kambung, (biar cuma makan bete dan ubi Banggai asalkan kua daging ayam kampung) itu pasti bergizi” tutup Salim Tanasa. (Amos Kominfo).

 

Salakan, BanggaiKep.go.id – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Banggai Kepulauan (BanggaiKep) gelar Rapat Koordinasi Aksi I (Analisis Situasi) Penurunan Stunting Kabupaten Banggai Kepulauan tahun 2021, Kamis, (28/01/2021).

Kegiatan tersebut dubuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah Rusli Moidady, ST.,MT dan dihadiri Asisten I dan Staf Ahli Setda, Kepala Dinas Kesehatan serta OPD lainnya.

Dalam sambutan Bupati BanggaiKep yang dibacakan Sekda Rusli Moidady mengatakan bahwa, walaupun dalam situasi pandemi Covid-19 pada saat ini, saya berharap kita semua tetap memberikan perhatian kepada kualitas hidup dan kesejahteraan warga Banggai Kepulauan secara umum, terlebih khusus kepada anak-anak dan ibu hamil.

Gangguan tumbuh kembang fisik pada anak-anak balita atau bahkan dapat disebut gagal tumbuh atau stunting akibat kekurangan gizi terutama pada seribu hari pertama kehidupan, kondisi ini akan berdampak pada proses tumbuh kembang kualitas fisik, kecerdasan dan produktifitas ketika mereka sampai pada usia produktif.

Melalui Perangkat Daerah terkait termasuk Tim Penggerak PKK tentunya harus menyikapi program ini melalui kebijakan strategis dan sinergi antara lembaga terkait guna menurunkan kasus stunting di Kab. BanggaiKep tahun 2021.

“Saya berharap kita masih memberikan perhatian pada upaya penurunan Stunting di Kabupaten Banggai Kepulauan,” harap Sekda.

“Hari ini kita melaksanakan rapat koordinasi Aksi I (Analisis Situasi) penurunan stunting Kabupaten Banggai Kepulauan tahun 2021 dan diharapkan kedepan mampu memberikan dampak nyata yaitu penurunan kasus tersebut di Banggai Kepulauan,” jelas Sekda.

Selain itu, Sekda juga mengungkapkan harapannya kepada Tim penurunan stunting agar dapat bekerja maksimal dengan komitmen bersama dalam upaya penurunan stunting di BanggaiKep, “Saya berharap Tim Penurunan Stunting dapat bekrja maksimal dalam upaya penurunan Stunting di Kab. BanggaiKep dengan komitmen bersama menggalang kekuatan dan sinergitas dalam penurunan Stunting di Kab. BanggaiKep.” (DeckyKominfo)

Tataba, BanggaiKep.go.id – Dalam upaya pencegahan stunting di wilayah kerjanya, Puskesmas Tataba melaksanakan kegiatan pembagian makanan tambahan bagi balita yang membutuhkan tambahan asupan gizi di 13 Desa yang ada Kecamatan Buko Kabupaten Banggai Kepulauan (BanggaiKep).

Kepala Puskesmas Tataba Sianti, A.Md.Kep saat ditemui pada Rabu, (20/1/2021) di Puskesmas menyampaikan bahwa kegiatan pembagian makanan tambahan bagi balita yang membutuhkan tambahan asupan gizi atau yang dikategorikan sebagai balita Bawah Garis Merah (BGM) berdasarkan pemantauan dari penanggungjawab program dalam setiap pelaksanaan Posyandu di desa-desa wilayah kerja Puskesmas Tataba.

“Dengan melihat perkembangan balita selama beberapa bulan dengan mengamati perkembangan dan pertumbuhan,” ucap Sianti.

Menurut Kampus Tataba, kegiatan pembagian makan tambahan bagi balita Bawah Garis Merah (BGM) yang memang sangat membutuhkan asupan gizi, jadi tidak semua balita dapat, hanya balita yang berdasarkan pemantauan dari penangungjawab program yang menerima makanan tambahan.

“Program ini merupakan upaya dalam pencegahan penekanan angka stunting diwilayah kerja Puskesmas Tataba, guna mewujudkan balita sehat menuju Indonesia sehat,” kata Sianti. (AmosKominfo)

Tompudau, BanggaiKep.go.id – Pemerintah Desa Tompudau Kecamatan Tinangkung Kabupaten Banggai Kepulauan menggelar Rembuk Stunting yang bertempat di Balai Desa Tompudau, Kamis, (19/11/2020).

Hadir dalam giat tersebut Tenaga Ahli Bid. Infrastruktur Bapak Yamin, Kepala Desa Tompudau Kamran Lahundo, Ketua BPD Jen Labana, Ahli Gizi Puskesmas Tinangkung dan kader ksehatan yang hadir.

Dalam sambutan Kepala Desa Tompudau Kamran Lahundo mengatakan bahwa, “Hari ini kita berkumpul dengan maksud dan tujuan untuk melaksanakan rembuk stunting, rembuk stunting ini kehidupan 1000 hari pertama untuk generasi muda kita.”

“Adapun harapan kami selaku pemerintah desa ketika hari ini terlaksana kita sebagai pemangku kekuasaan baik teman-teman BPD dan aparat desa, tidak ada salahnya kalau nanti kita akan memberikan atau kita anggarkan rencana kerja pemerintah desa dan itu harapan yang harus kami penuhi,” ucap Kamran.

Menurut Kades, Kami akan berusaha untuk stunting ini karena di sana ada kehidupan baru bagi generasi muda dan kita akan memberikan asupan gizi yang baik.

Selanjutnya Tenaga Ahli Bid. Infrastruktur Bapak Yamin juga mengatakan terkait dengan rembuk stunting ini kita bisa melihat bahwa bangsa yang kuat itu dari generasi yang sehat.

Menurut Yamin, Pemerintah melakukan konvergensi kita secara bersama-sama untuk menyelesaikan stunting ini, tetapi dengan penanganan ini yang kita laksanakan secara konfergen itu dari tahun-ketahun akan menurun penderita stunting.

“Saya berharap bahwa desa benar-benar serius untuk menangani stunting ini, dan kedepannya kita pikirkan bersama beri sentuhan inovasi dalam penanganan stunting,” harap Yamin.

“Saya juga mengharapkan dalam rembuk stunting ini kita jangan melihat anggarannya, tetapi kegiatan apa yang kita laksanakan sehingga akan bisa di pertimbangkan dan akan di danai pada tahun 2021,” tambah Yamin. (DeckyKominfo)

Sambulangan, BanggaiKep.go.id –  Menindak lanjuti hasil Rakor Penurunan Angka Stunting yang digelar Pemerintah Daerah Kabupaten Banggai Kepulauan (BanggaiKep) pada beberapa waktu yang lalu, Camat Bulagi Utara Edison Moligay, S.Sos, M.A.P menggelar Rapat Koordinasi Penurunan Angka Stunting Tahun 2021.

Rapat koordinasi dilaksanakan di BPU Kecamatan Bulagi Utara, dihadiri oleh Sekcam Bulagi Utara Bakar Samaida, Kepala Puskesmas Sabang, Ketua TP-PKK Bulagi Utara Ny. Rita Pesilika Moligay, Tenaga Pendamping Desa Bulagi Utara, Kepala Desa dan Sekdes, Lurah Sabang serta ketua TP-PKK desa dan kelurahan, Selasa, (10/11/2020).

Camat Bulagi Utara Edison Moligay, S.Sos, M.A.P saat dihubungi jurnalis DisKominfo Pemda BanggaiKep memaparkan tujuan dilaksanakannya rapat koordinasi ini dalam upaya menekan angka Stunting pada tahun 2021 di Kecamatan Bulagi Utara agar mengalami penurunan yang menjadi tolak ukur penurunan Stunting di Kab. Banggai Kepulauan.

Edison Moligay mengajak seluruh stcholder yang ada di Kec. Bulagi Utara untuk berperan aktif bersama dalam menuntaskan masalah Stunting atau gagal pertumbuhan pada anak, baik pertumbuhan tubuh maupun otak akibat kekurangan gizi.

Pada kesempatan ini juga, Ketua TP-PKK Bulagi Utara Ny. Rita Pesilika Moligay mengajak kepada TP-PKK yang ada di desa dan kelurahan mengambil peran penting dalam upaya penurunan angka Stunting, sebab mengatasi gagal pertumbuhan pada anak tergantung dari asupan gizi yang diberikan pada anak.

“Berhubungan kesehatan yang merupakan tanggungjawab dari TP-PKK, untuk itu diharapkan agar di desa dan kelurahan lebih giat lagi memberikan edukasi bagi ibu-ibu agar dapat memperhatikan kebutuhan gizi anak dalam mendorong pertumbuhan tubuh dan otak anak agar tidak mengalami gagal pertumbuhan,” jelas Rita. (AmosKominfo)

Lolantang, BanggaiKep.go.id – Bupati Banggai Kepulauan H. Rais D. Adam membuka rapat Koordinasi Aksi Penurunan Stunting dan Penurunan Angka Kematian ibu/Angka Kematian Neonatal (AKN) tahun 2020/2021 di Desa Lolantang, yang bertempat di Gedung BPU Lolantang Kecamatan Bulagi Selatan Kabupaten Banggai Kepulauan (BanggaiKep), Kamis, (08/10/2020).

“Selaku Pemerintah Kabupaten Banggai Kepulaun, Saya menyambut baik atas diselenggarakan kegiatan ini, apalagi Kabupaten Banggai Kepulauan ditetapkan sebagai salah satu Kabupaten Lokasi Fokus (Lokus) Stunting penurunan angka kematian ibu dan angka kematian Neonatal,’ ucap Bupati Rais D. Adam dalam mengawali sambutannya.

“Walaupun dalam kondisi pandemi Covid-19 saat ini, Saya berharap kita tetap memberikan perhatian dan pelayanan kepada masyarakat khususnya bagi anak-anak dan ibu hamil,” lanjut Rais.

Bupati BanggaiKep juga memaparkan Stunting ini, akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1000 (Seribu) hari pertama kehidupan (HPK). Kondisi ini akan berdampak kualitas fisik, kecerdasan dan produktifitas ketika mereka sampai pada usia produktif.

Dari data aplikasi E-PPGBM (Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat) per februari tahun 2020 Banggai Kepulauan berada pada peringkat ke-2 Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah. Kasus kematian ibu Kabupaten Banggai Kepulauan berada di peringkat ke 7 kabupaten/kota se-Provinsi Sulteng dengan angka kematian sebanyak 7 kasus dan angka kematian balita tahun 2019 Kabupaten Banggai Kepulauan berada di peringkat ke 8 Kabupaten/Kota se-Provinsi Sulteng dengan angka kematian sebanyak 17 kasus.

Pemerintah bersama DPRD Kabupaten BanggaiKep bersama perangkat daerah terkait termasuk Tim penggerak PKK tentunya harus menyikapi program ini.

“Saya berharap instansi dan pihak-pihak terkait untuk menciptakan suatu momentum yang mendasari gerakan bersama yang secara massif, salah satunya dengan deklarasi bersama untuk menggalang kekuatan dan sinergitas antar pemangku kepentingan dalam penurunan kematian ibu dan bayi di Banggai Kepulauan,” kata Rais Adam.

“Saya yakin dengan kerja keras kita mampu mengatasi kondisi tersebut karena inilah salah satu cara kita dalam membentuk sumber daya manusia generasi penerus yang berkualitas dan berdaya saing di masa depan, baik secara fisik, kecerdasan, pendidikan maupun kompetensinya”, ungkap Bupati.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Ketua Tim Penggerak PKK Ny. Sartini R. Adam, Pabung 1308/LB Mayor Inf. Sutikno, Kapolsek Bulagi Selatan Ipda. Partono dan seluruh masyarakat serta tamu undangan. (DeckyKominfo)