Pos

Sambulangan, BanggaiKep.go.id – Pendemi Corona Virus Desease 2019 (Covid-19) benar menyita perhatian semua pihak dan bukan saja hanya sampai memperhatikan apa yang terjadi tapi terjun langsung dan bersinergi bersama guna menanggulangi penyebaran Covid-19.

Demikian halnya dengan pendamping desa (PD) Kecamatan Bulagi Utara Kabupaten Banggai Kepualaun, ketika giatnya semua pihak dalam memerangi penyebaran Corana Virus di desa-desa pendamping desa bukan saja hanya terlibat dalam pendampingan secara administrasi dalam pemerintah desa menyusun RPJM, RKPDes dan APBDes  tetapi pendamping desa Kec. Bulagi Utara terlibat aktif dalam kegiatan-kegiatan pencegahan Covid-19.

Melalui sambungan via Handphone (HP) Jurnalis DisKominfo Kab. Banggai Kepulauan pada Selasa (5/5/2020) malam mengkonfirmasi kegiatan pendamping desa sehubungan dengan melawan Covid-19, pendamping desa Kec. Bulagi Utara Mikhal Yolisan, SE dan Aprioni Totu’uk, S.T memaparkan bahwa “Dalam situasi pandemi Covid-19 ini kami para pendamping desa bukan saja hanya terlibat bagaimana mendampingi pemdes yang ada di Bulagi Utara dalam menyusun RKPDes dan APBDes tahun berjalan serta mendampingi dalam perubahan-perubahan APBDes sehubungan dengan pencegahan Covid-19 berdasarkan surat keputusan dan surat edaran Menteri”, kata Mikhal Yolisan.

Mikhal Yolisa, SE mengatakan “Dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19 kami pendamping desa selalu pro aktif bersama dengan pemerintah kecamatan dan pemerintah desa se Kecamatan Bulagi Utara dalam memerangi penyebaran Corona Virus, ketika ada kegiatan di desa baik itu sosialisasi pencegahan Corona virus, penyemprotan disinfektan dan bagi masker dan lain sebagainya kami tetap turun lapangan bersama guna bersatu padu melawan Corona Virus”, jelas Mikhal. (AmosKominfo)

Tataba, BanggaiKep.go.id – Tindak lanjut kerja Tim Relawan Covid-19 Kecamatan Buko dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19 terus berjalan, bukan saja hanya sebatas penjagaan dipintu masuk dan keluar Kec. Buko melalui pelabuhan penyebrangan, tetapi upaya pencegahan Covid-19 pun dilakukan dengan pemantauan keadaan warga yang datang dari luar daerah.

Setiap hari Tim Relawan Covid-19 Kec. Buko memantau terus warga yang datang dari luar daerah yang melaksankan karantina mandiri dirumah masing-masing yang terdiri dari 13 Desa yang ada di Kecamatan Buko.

dr. Nurul Istiqomah Tri Astuti selaku koordinator lapangan saat dijumpai di PKM Tataba (7/4/2020) menjelaskan pemantauan bagi masyarakat yang baru datang dari luar daerah sangatlah penting dalam upaya pencegahan Covid-19.

“Tujuan dari pemantauan adalah yang pertama apakah benar mereka melaksanakan karantina mandiri sesuai protokol pencegahan Covid-19, kemudian memastikan keberadaan kesehatan mereka apa lagi bagi mereka yang datang dari daerah yang masuk zona merah atau sudah terpapar Covid-19, yang dikategorikan pelaku perjalanan beresiko, kita harus memastilan perkembangan mereka selama 14 hari kedepan sejak kedatangan sampai selesai menjalani masa karantina mandiri”, ujar dr. Nurul.

Kepala PKM Tataba Sianti, Amd.Kep juga menegaskan bahwa “Saya sudah mengintruksikan juga kepada tenaga medis yang ditempatkan di desa se Kecamatan Buko agar dapat memantau warga yang datang dari luar daerah bekerja sama dengan Pemdes setempat serta terus melaporkan setiap saat keberadaan mereka yang menjalani karantina mandiri”, jelas Kepala PKM Tataba. (AmosKominfo)

Selain menyiapkan jaring pengaman sosial untuk menjaga daya beli masyarakat di tengah kebijakan tanggap darurat Covid-19, pemerintah juga menyiapkan program padat karya tunai. Program tersebut utamanya ditujukan bagi masyarakat lapisan bawah di pedesaan yang terdampak pandemi Covid-19.

Dalam rapat terbatas melalui telekonferensi dari Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa, 7 April 2020, Presiden Joko Widodo meminta agar pelaksanaan program tersebut dipercepat untuk membuka lapangan kerja dan menjaga daya beli masyarakat pedesaan.

“Kita ingin mempercepat pelaksanaan program padat karya tunai yang dapat membuka lapangan pekerjaan dan menjaga daya beli masyarakat kita di pedesaan,” kata Presiden.

Jajarannya di kementerian, lembaga, dan daerah diminta oleh Presiden untuk memperbanyak program-program tersebut. Menurutnya, di tengah keadaan pandemi Covid-19 saat ini, program tersebut akan dapat membantu masyarakat lapisan bawah di pedesaan.

“Ini adalah keadaan yang tidak normal dan masyarakat pada posisi yang sulit. Oleh sebab itu, memperbanyak program-program padat karya tunai adalah menjadi kewajiban semua kementerian, lembaga, dan daerah,” ujarnya.

Namun, Kepala Negara menegaskan bahwa pelaksanaan program padat karya tunai ini harus tetap menjalankan protokol kesehatan yang ketat. Yakni tetap menjaga jarak dan memakai masker bagi setiap pekerjanya.

“Menjaga jarak dan memakai masker sehingga pelaksanaan program padat karya tunai tidak mengganggu upaya kita dalam memutus rantai penyebaran Covid-19,” tuturnya.

Presiden sendiri melihat sejumlah kementerian memiliki program-program yang dalam implementasinya bisa dikaitkan dengan padat karya tunai. Seperti program-program yang ada di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta di Kementerian BUMN.

Selain itu, padat karya tunai juga dapat diterapkan secara masif menggunakan skema dana desa. Kepala Negara mengatakan bahwa dana desa dalam situasi saat ini setidaknya dapat dimanfaatkan untuk dua hal, yaitu sebagai bantuan sosial bagi warga yang terdampak serta sebagai program padat karya tunai di desa-desa.

“Laporan yang saya terima di akhir Maret 2020, dana desa yang tersalur baru 32 persen yaitu hanya pada posisi angka Rp9,3 triliun dari pagu tahap yang pertama sebesar Rp28 triliun. Artinya kalau dari total Rp72 triliun, itu baru 13 persen. Masih kecil sekali,” ujarnya.

Untuk itu, Presiden Joko Widodo menginstruksikan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi untuk membuat pedoman dan memberikan panduan agar program padat karya tunai dengan memanfaatkan skema dana desa tersebut dapat terlaksana secara masif dan tepat sasaran.

“Ini harus diberikan prioritas pada keluarga-keluarga miskin, pengangguran, atau yang setengah menganggur. Kalau bisa memang upah kerja itu diberikan setiap hari. Tapi kalau tidak bisa ya satu minggu,” tuturnya.

Jakarta, 7 April 2020

(Sumber: Biro Pers, Media dan Informasi Setretariat Presiden)

Batangono, BanggaiKep.go.id – Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Rahmat Labou, S.Ip dalam sambutannya pada kegiatan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) di Desa Batangono Kecamatan Buko Kabupaten Banggai Kepulauan menekankan bahwa Gotong Royong merupakan jiwa dari desa.

Menurut Rahmat, “Terbentuknya suatu desa berawal dari rasa kebersamaan atau Gotong Royong, untuk itu semangat gotong royong dalam kehidupan masyarakat desa harus terus dijaga dan ditingkatkan, karena dengan bergotong royong kita dapat mencapai apa yang dibangun di desa kita karena memiliki rasa kebersamaan”.

Kegiatan BBGRM ini dilaksanakan di Halaman Sekolah Dasar Batangono dan dibuka oleh Sekretaris Daerah Kab. BanggaiKep Rusli Moidady, ST., M.T pada Jumat (5/3/2020).

Kadis PMD Rahmat Labou, S.Ip juga memaparkan tujuan dari gotong royong, “Mengapa semangat gotong royong perlu kita tingkatkan dan terus kita jaga bersama, karena ini sudah merupakan warisan dari leluhur kita sejak dahulu”, tegas Kadis. (JARKominfo)