Pos

Salakan, BanggaiKep.go.id – Sekertaris Kabupaten Banggai Kepulauan Rusli Moidady buka secara resmi Rapat Koordinasi Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep) bertempat di Aula Bappeda dan Litbang, Senin (18/12/2023).

Rapat koordinasi ini merupakan momentum penting untuk semua pihak dalam menyatukan komitmen dan langkah dalam upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Banggai Kepulauan.

Stunting merupakan permasalahan pokok dari peningkatan kualitas sumber daya manusia yang terus di upayakan pencegahannya, pencegahan dan penurunan stunting membutuhkan penanganan yang komprehensif dan berkesinambungan.

“Saya mengajak kepada seluruh anggota tim percepatan penurunan Stunting Kabupaten Banggai Kepulauan untuk berkomitmen dan bekerja keras dalam melaksanakan berbagai upaya percepatan penurunan stunting,” kata Sekda dalam sambutannya.

Rusli Moidady juga berharap dengan adanya kegiatan ini semua permasalahan stunting di Kabupaten Banggai Kepulauan dapat di identifikasi dan di pecahkan, sehingga dapat menemukan solusi penanganan stunting yang efektif di Kabupaten Banggai Kepulauan.

Kegiatan turut dihadiri Kepala Bappeda, Kepala DP3AP2KB serta undangan lainnya. (Decky-KOMINFO)

Bakalan, BanggaiKep.go.id – Tim Penggerak PKK Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep) kembali melaksanakan Fasilitasi Peningkatan Ekonomi yakni melaksanakan Program Pelatihan Keterampilan Pembuatan Souvenir di Desa Bakalan Kecamatan Tinangkung, Selasa (7/11/2023).

Kegiatan turut dihadiri Pj. Bupati Banggai Kepulauan Ihsan Basir, SH., LL.M, Staf Ahli Pembangunan Ekonomi Halima Umar Hamid, S.Sos, Kepala Dinas Pariwisata Dr. James H. Pinontoan, Kepala Dinas Perindagkopukm Dra. Jeane B. Rorimpandey, Ketua dan Pengurus TP PKK Kab. Bangkep, Kepala Desa Bakalan, Ketua dan Kader TP PKK Desa Bakalan dan Rekan-rekan eselon III dan IV lingkup OPD Kab. Bangkep.

Ketua TP PKK Kab. Bangkep Dr. Wahyuningsih, SE.,M.Sc.,Ph.D dalam sambutannya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya terhadap dukungan Bapak Bupati Banggai Kepulauan, melalui TP PKK Banggai Kepulauan yang juga telah ikut bersama pada pelaksanaan Pelatihan Souvenir kali ini di Desa Bakalan.

Ketua TP PKK juga mengucapkan terima kasih kepada Kepala Desa Bakalan Jasman Soulong, SH bersama TP PKK Desa Bakalan Ny. Suwia Jasman Soulong beserta kader-kader PKK yang mengikuti pelaksanaan kegiatan tersebut.

Melalui momentum pelaksanaan Pelatihan Souvenir ini, Ketua TP PKK Banggai Kepulauan mengharapkan sekiranya kader-kader PKK dapat terlibat aktif serta mendukung terselenggaranya kegiatan PKK di Banggai Kepulauan dengan memanfaatkan dukungan alokasi anggaran yang ada melalui Pemerintah Daerah untuk dapat dimanfaatkan guna meningkatkan perekonomian masyarakat serta penanganan stunting. Perihal dalam penyampaian tersebut, untuk dapat dikoordinasikan melalui Dewan Kerajinan Nasional (Dekranasda) Bangkep.

Pelatihan keterampilan pembuatan souvenir ini sebagai bentuk upaya mendorong peran kader PKK untuk peningkatan ekonomi kreatif dan keterampilan serta meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya di wilayah Banggai Kepulauan.

“Harapan kerja sama yang selama ini dilakukan oleh TP PKK Banggai Kepulauan dapat menghidupkan industri kreatif, seperti kerajinan-kerajinan yang ada di setiap desa sehingga dapat menciptakan produk-produk yang berkualitas dan sesuai dengan permintaan pasar melalui ketersedian bahan-bahan untuk dapat diproduksi. Olehnya itu, upaya-upaya yang dilakukan ini tidak mengalami kendala dari hulu ke hilir,” ucap Ketua PKK.

Menanggapi apa yang telah disampaikan Ketua TP PKK, Pj. Bupati Banggai Kepulauan Ihsan Basir dalam sambutannya menyampaikan bahwa Pemerintah Daerah Banggai Kepulauan sedang menggiatkan Gerakan PKK, salah satunya adalah peningkatan ekonomi kreatif yang sedang dilakukan, kemudian penanganan stunting yang menjadi fokus Pemerintah Daerah Banggai Kepulauan sebagaimana yang menjadi arahan Presiden RI.

Untuk itu, Bupati berharap TP PKK Banggai Kepulauan dapat terlibat bersama-sama mengatasinya, terutama TP PKK yang ada di Desa-desa di wilayah Kabupaten Banggai Kepulauan. (AminTalib-DisparBangkep)

Salakan, BanggaiKep.go.id – Mewakili Bupati, Sekretaris Daerah Banggai Kepulauan Rusli Moidady, ST.,MT membuka secara resmi Evaluasi Audit Kasus Stunting (AKS) melalui diskusi panel manajemen kasus stunting tingkat Kabupaten Banggai Kepulauan bertempat di Gedung KNPI dan dihadiri Kepala Dinas P3AP2KB, Perwakilan Ketua Tim PPK Bangkep, Tim Pakar Rumah Sakit Trikora, Tim Satgas Stunting serta undangan lainnya, Selasa, (6/12/2022).

Dalam sambutan Bupati yang dibacakan Sekda mengatakan “Atas nama pribadi dan selaku Pemerintah Daerah Kabupaten Banggai Kepulauan saya menyambut baik dan memberikan apresiasi dan terima kasih atas pelaksanaan kegiatan ini.”

“Kegiatan percepatan penurunan stunting di laksanakan melalui rencana aksi nasional yang salah satu poinnya adalah melaksanakan audit kasus stunting,” ucap Sekda.

Pemerintah Indonesia telah menetapkan stunting sebagai prioritas Nasional, komitmen ini terwujud dengan masuknya stunting dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional atau RPJMN Tahun 2020-2024 dengan target penurunan yang cukup signifikan dari kondisi 27,6% pada Tahun 2019 dan 24,4% pada Tahun 2021 diharapkan menjadi 14% di Tahun 2024.

“Saya berharap pertemuan hari ini semakin meningkatkan pemahaman kita tentang alur dan mekanisme pelaksanaan audit kasus stunting sehingga dapat memperoleh gambaran tentang sasaran audit yang telah di laksanakan serta dapat menyusun rekomendasi intervensi spesifik dan sensitif terhadap masing-masing sasaran audit yang di laksanakan di Kabupaten Banggai Kepulauan,” jelas Sekda.

Selanjutnya, Sub Koordinator Kesertaan Ber KB Jalur Wilayah Khusus Saiful SB Umar, S.Sos.,M.Si dalam sambutannya mengatakan “BKKBN mengupayakan adanya pendampingan keluarga dengan ibu hamil pasca persalinan dan bayi baru lahir hingga usia dua tahun, pendampingan masa kehamilan sangat penting dalam upaya menurunkan stunting karena pada masa tersebut 1000 hari pertama kehidupan.”

“Pendampingan masa kehamilan dimaksudkan untuk memantau perkembangan kehamilan dan mendeteksi secara dini apabila muncul permasalahan agar segera dapat dilakukan penanganan,” tambahnya. (Roy-KOMINFO)

Mengenal apa itu Stunting, Stunting adalah kondisi ketika tinggi badan anak lebih pendek daripada standar usianya akibat kekurangan gizi dalam jangka panjang. Kondisi ini bisa disebabkan oleh malnutrisi yang dialami ibu saat hamil atau anak pada masa pertumbuhannya.

Postur tubuh anak dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti genetik, hormonal, dan asupan nutrisi. Oleh karena itu, ada anak yang berperawakan pendek karena orang tuanya juga berpostur tubuh pendek.

Akan tetapi, stunting berbeda dengan perawakan pendek. Anak dengan stunting pasti memiliki tubuh yang pendek, tetapi anak dengan perawakan pendek belum tentu mengalami stunting.

Penyebab utama stunting adalah malnutrisi dalam jangka panjang (kronis). Kekurangan asupan gizi ini bisa terjadi sejak bayi masih di dalam kandungan karena ibu tidak mencukupi kebutuhuan nutrisi selama kehamilan.

Selain itu, anak yang kebutuhan nutrisinya tidak terpenuhi selama masa tumbuh kembangnya juga bisa mengalami stunting.

Stunting bisa dicegah dengan menghindari faktor-faktor yang dapat meningkatkan risikonya. Upaya yang bisa dilakukan antara lain: Memenuhi asupan gizi yang cukup sebelum merencanakan kehamilan dan selama kehamilan, Mencukupi asupan gizi, terutama selama 1000 hari pertama kehidupan, yaitu sejak pembuahan sel telur hingga anak berusia 2 tahun, Memberikan ASI eksklusif hingga bayi berusia 6 bulan dan Memastikan anak mendapatkan imunisasi lengkap.

Berikut Laporan Publikasi Stunting pada Bulan Februari sampai dengan Agustus Tahun 2022 di Kabupaten Banggai Kepulauan.

Dapat di unduh sebagai berikut, PUBLIKASI STUNTING FEB-AGUS 2022

Salakan, BanggaiKep.go.id – Rembuk stunting Kabupaten yang merupakan aksi ke 3 dari 8 aksi konvergensi intervensi stunting yang wajib dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah baik Kabupaten/Kota yang menjadi lokasi fokus (lokus) dalam intervensi stunting.

Tahapan aksi konvergensi penanganan stunting sebagai wujud komitmen Pemerintah daerah dalam percepatan penurunan stunting di Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep) yang dilaksanakan di Auditorium Bappeda dan Litbang, Senin, (21/3/2022).

Kegiatan dihadiri Unsur Forkopimda, Staf Ahli dan Asisten, Para Kepala OPD Lingkup Pemda Bangkep, Ketua Tim Penggerak PKK, Camat se-Kab. Bangkep, Kepala Puskesmas se-Kab. Bangkep, Kepala Desa lokus stunting (25 Desa) serta Pendamping Desa.

Dalam sambutan Bupati Bangkep yang dibacakan Asisten III Ekasilawati Sipatu, M.Kes mengatakan Berdasarkan data aplikasi e-PPGBM (Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat) per agustus tahun 2021 Banggai Kepulauan berada pada peringkat ke-3 tertinggi Kabupaten/Kota se-Provinsi Sulawesi Tengah, dengan jumlah kasus stunting terbanyak setelah Kabupaten Donggala dan Kabupaten Banggai Laut sebesar 21,80%.

Menurut Bupati, Pada tahun 2022 lokasi fokus 25 Desa yang tersebar dalam 9 Kecamatan, masuk dalam fokus penanganan percepatan penurunan stunting tahun 2022 di Kabupaten Banggai Kepulauan yaitu Desa Apal, Sapelang, Kambani, Seano, Landonan Bebeau, Palapat, Tatabau, Mandok, Koyobunga, Alul, Sumondung, Lalanday, Kayubet, Labotan Kandi, Mangaes, Paisumosoni, Bampanga, Sobonon, Tobungku dan Lobuton.

Pemda Bangkep melalui Perangkat Daerah terkait termasuk TP-PKK, tentunya harus menyikapi program ini, melalui kebijakan strategis dan sinergis antar lembaga terkait, guna menurunkan kasus stunting di Kab. Bangkep, terutama dalam tahun 2022 dan 2023 mendatang.

Bupati juga berharap dalam rembuk stunting ini, ke depan mampu memberikan dampak nyata yaitu penurunan kasus tersebut di Bangkep dari waktu ke waktu.

“Saya berharap tim penurunan stunting dapat bekerja maksimal dalam upaya penurunan angka stunting di Bangkep, dengan komitmen bersama menggalang kekuatan dan sinergitas dalam penurunan stunting di Kabupaten Banggai Kepulauan, sehingga dapat menurunkan angka stunting secara signifikan,” katanya.

Selanjutnya, mewakili Bupati, Ekasilawati Sipatu, M.Kes membuka secara resmi kegiatan rembuk stunting Kabupaten Banggai Kepulauan dengan mengucapkan “Bismillahirrahmannirahim”.

Usai dibuka, dilanjutkan dengan penandatangan komitmen bersama diantaranya, Unsur Forkopimda, Kementerian Agama Kab. Bangkep, OPD terkait dalam stunting, Camat se-Kab. Bangkep, Kepala Puskesmas se-Kab. Bangkep, Kepala Desa lokus stunting ada 25 desa serta Pendamping Desa.

Setelah itu, penyampaian materi yang pertama dari Ketua Pelaksana TPPS Kab. Bangkep oleh Rusli Moidady, ST.,MT dengan materi Kebijakan Pemerintah Daerah dalam Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Banggai Kepulauan Tahun 2022/2023.

Materi Kedua Peran Tim Penggerak PKK dalam Upaya Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Banggai Kepulauan oleh Ketua TP-PKK Kab. Bangkep diwakili oleh Ekasilawati Sipatu, M.Kes dan materi ketiga Sinergitas Kementerian Agama dalam mendukung Percepatan Penurunan Stunting Kab. Banggai Kepulauan oleh Kepala Kemenag Bangkep Ahmad Yani. (Elsi-KOMINFO)

Malanggong, BanggaiKep.go.id – Wakil Bupati Banggai Kepulauan Salim J. Tanasa, SE, MM dalam menghadiri acara resepsi pernikahan di Desa Malanggong Kecamatan Buko pada hari Rabu (07/4/2021) dan diberi kepercayaan untuk membawahkan sambutan sekaligus nasehat pernikahan bagi kedua mempelai.

Salim J. Tanasa dalam sambutannya menekankan tentang program pemerintah yakni dalam upayah penurunan angka Stunting dan bagaimana mencegah Stunting sedini mungkin.

“Mencagah Stunting sedini mungkin itu sangat penting, persoalan Stunting atau kekurangan asupan gizi sehingga berpengaruh terhadap perkembangan anak baik secara fisik maupun mental dan kecerdasan anak. Didalam keluarga untuk itu kita sebagai warga masyarakat BanggaiKep harus membangun keluarga yang mapan dan kuat” ungkap Wabup.

” Sebaiknya ketika menikah harus sudah benar-benar mapan baik dari segi usia harus sudah  dewasa bukan masih dibawah umur karena itu sangat berpengaruh terhadap gen dan kemudian alangkah baiknya juga mapan dari segi ekonomi dalam hal ini memiliki pekerjaaan. Karena ini berhubungan dengan ketersediaan sandang, pangan dan papan dalam kehidupan keluarga sehari-hari. Apabila kita tidak mapan dari segi ekonomi maka itu akan sangat berpengaruh terhadap asupan gizi yang  dibutuhkan oleh anak-anak dalam keluarga” jelas Wabup. (Amos Kominfo).

 

 

Read more