Salakan, BanggaiKep.go.id – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Supriatno Lumuan buka secara resmi Pengundian dan Pengambilan Nomor Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Banggai Kepulauan pada pemilihan Kepala Daerah tahun 2024 bertempat di KPU Banggai Kepulauan, Senin (23/9/2024).

Dalam penyampaian Supriatno Lumuan mengatakan rangkaian dari proses pencalonan yang kita mulai pada tanggal 27 sampai tanggal 29 September dan hari ini adalah bagian dari rangkaian terakhir dari proses pencalonan.

“Agenda pengundian dan penetapan nomor urut Pasangan calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Banggai Kepulauan saya nyatakan dibuka dan terbuka untuk umum,” ucapnya.

Tim pendukung masing-masing pasangan calon bupati dan wakil bupati ditetapkan sejumlah 25 orang yang masuk di dalam kantor KPU, 25 orang ini adalah hasil kesepakatan semua pasangan calon-calon bupati dan wakil bupati melakukan pengambilan nomor urut nomor antrian untuk mengambil nomor urut berdasarkan waktu pendaftaran bakal Pasangan calon bupati dan wakil bupati nomor antrian terdiri dari 1 sampai 14.

“Saya ingin menjelaskan bahwa kita akan menggunakan dua sesi pertama sesi pengambilan antrian, pengambilan antrian ini tentu kami di KPU akan berpedoman pada tanggal dan waktu pendaftaran sesuai dengan tempat duduk jadi tempat duduk ini berdasarkan waktu datang,” terang Ketua KPU.

Ketua KPU juga memaparkan nama-nama calon Bupati dan Wakil Bupati Banggai Kepulauan, “Yang pertama pada tanggal 29 agustus 24 adalah pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Suriani Mile, SH MH dan Sudirman Sapat, S. Pd. M.Si. kedua adalah calon Bupati dan Wakil Bupati Rusli Moidady, ST.MT dan Serpi Kambey, ketiga adalah pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Ir. Sugianto Tamoreka, ST dan Heri Ludong, ST. Keempat adalah calon Bupati dan Wakil Bupati pasangan calon Bupati Bapak Yutdam Mudin, SSI M.SI dan Bapak Tamim S.Pd M.Si.”

Adapun dari hasil pengundian Nomor Urut Paslon Bupati Dan Wakil Bupati Banggai Kepulauan yaitu Nomor Urut 1 adalah Pasangan Calon Bupati Dan Wakil Bupati Rusli Moidady, ST. MT dan Serpi Kambey, Nomor Urut 2 adalah Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Banggai Kepulauan Yutdam Mudin, SSI. M. Si. dan Tamun Djopau, S. Pd. M. Si., Nomor Urut 3 adalah Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Suriani Mile, SH. MH. dan Sudirman Sapat, S. Pd. M. Si., Nomor Urut 4 adalah Pasangan Calon Bupati Ir. Suriyanto Tamoreka, ST. dan Heri Ludong, ST.

Turut hadir Kajari Banggai Laut, Ketua Bawaslu, Plh. Sekda Banggai Kepulauan, Komisioner KPU, Kapolres Bangkep, Pabung 1308, serta partai pendukung masing-masing Paslon. (Roy-KOMINFO)

Salakan, BanggaiKep.go.id – Wakili Pj. Bupati Banggai Kepulauan, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Aris Susanto buka secara resmi kegiatan Evaluasi dan Sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan Kepada Aparat Desa Se- Kabupaten Banggai Kepulauan, Senin (23/9/2024).

Dalam sambutan tertulis Bupati yang disampaikan Aris Susanto mengatakan BPJS Ketenagakerjaan merupakan program yang dirancang untuk memberikan perlindungan kepada tenaga kerja, khususnya bagi aparat desa di Kabupaten Banggai Kepulauan.

BPJS Ketenagakerjaan memiliki peran vital dalam memberikan jaminan sosial kepada tenaga kerja dengan adanya program ini kita dapat memastikan bahwa seluruh pekerja, baik yang formal maupun informal, mendapatkan dan hak yang layak.

“Saya berharap melalui sosialisasi ini, semua para desa dapat memahami dengan baik manfaat dan mekanisme program BPJS Ketenagakerjaan. Mari kita bersama-sama mengoptimalkan program ini, sehingga setiap aparatur desa dapat merasakan manfaatnya secara maksimal,” ucapnya.

Selanjutnya, Muhammad Asrul Arif selaku Kepala BPJS Ketenagakerjaan Banggai Luwuk mengatakan kegiatan ini merupakan juga tindak lanjut undang-undang nomor 3 tahun 2024, di mana di beberapa pasal disampaikan bahwa Kepala Desa, Aparat Desa, Aparatur Pemerintah Desa dan juga BPD itu berhak mendapatkan program jaminan sosial Ketenagakerjaan.

“Kami menyelenggarakan 5 program jaminan sosial yang pertama dan yang paling dasar itu adalah jaminan kecelakaan, jaminan kematian, jaminan beasiswa, jaminan hari tua, jaminan pensiun,” tambahnya.

“Sepanjang tahun 2024 dari Januari sampai dengan bulan ini, kami sudah membayarkan manfaat untuk 5 orang aparatur desa yang meninggal dengan total masing-masing 42 juta diberikan kepada ahli waris dari aparat desa tersebut, jadi harapannya 42 juta digunakan dengan produktif sehingga bisa perekonomian keluarga bisa kembali pulih,” terang Asrul.

Kegiatan bertempat di Barata di hadiri oleh Kepala Desa Se- Kabupaten Banggai Kepulauan serta undangan lainnya. (Roy-KOMINFO)

Salakan, BanggaiKep.go.id – Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep) Dr. Ir. Ferdy Salamat, ST.,M.Si.,IPM menghadiri Podcast Program Bangkep Basilingan yang di selenggarakan oleh Radio Pemerintah Daerah (RPD) Bangkep Mymoe 101.1 FM, dengan tema “Pengelolaan Perikanan dan Pesisir Lestari (KP3L)” di pandu oleh Host Evin Nawawi, Jumat (20/09/2024).

Dalam bincang itu, fokus pembahasan terkait tujuan di bentuknya Komite Pengelolaan Perikanan dan Pesisir Lestari. Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Banggai Kepulauan Ferdy Salamat selaku ketua Panitia Komite mengungkapkan jika tujuan di bentuknya Komite PELARI (Pengelolaan dan Pesisir Lestari) ini adalah untuk melaksanakan azas kolaborasi dan berkelanjutan dalam Pengelolaan Perikanan dan Wilayah Pesisir di Kabupaten Banggai Kepulauan.

Perlu untuk di ketahui, dasar dibentuknya Komite PELARI ini yaitu Surat Keputusan Bupati Banggai Kepulauan Nomor 440 Tahun 2024 Tentang Pembentukan Komite Pengelolaan Perikanan dan Pesisir Lestari Kabupaten Banggai Kepulauan.

Komite PELARI sendiri terdiri atas 3 (tiga) Divisi utama dalam menjalankan programnya yaitu Divisi Pengelolaan Ekosistem Laut dan Pesisir yang mempunyai tugas menjaga dan memperbaiki kondisi dan fungsi ekosistem terumbu karang, padang lamun dan mangrove melalui pendekatan peningkatan pemahaman dan kesadaran masyarakat, pendekatan penegakan aturan/hukum serta pendekatan restorasi/rehabilitasi ekosistem.

Divisi Pengelolaan Sumber Daya Ikan dan alat Penangkapan Ikan, yang mempunyai tugas memastikan ketersediaan stok dan kesehatan populasi ikan dapat dipertahankan, diperbaiki dan dioptimalkan melalui penerapan dan pengendalian upaya penangkapan ikan yang terukur dan berkelanjutan.

Dan terakhir Divisi Pengelolaan aspek sosial, ekonomi dan kelembagaan usaha perikanan, yang mempunyai tugas menjaga dan meningkatkan kondisi sosial, ekonomi dan kelembagaan usaha perikanan yang pada akhirnya memberikan dampak positif terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir, terutama nelayan dan pelaku usaha perikanan.

Dalam keterangannya, Ferdy mengungkapkan jika masalah laut dan perikanan Banggai Kepulauan sudah berada pada posisi zona kuning menuju zona merah, hal ini bukan sekedar statemennya, tapi data yang di rilis langsung oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (KKP RI) baru-baru ini. Kondisi seperti inilah yang melatar belakangi di bentuknya Komite Pengelolaan dan Pesisir Lestari (KP3L) Banggai Kepulauan.

Ferdy mengatakan jika kegiatan Komite PELARI ini telah dilakukan sosialisasi yang dimulai dari tingkat Kabupaten yang melibatkan Stakeholder terkait, kegiatan di tingkat Kabupaten telah di laksanakan sejak tanggal 13 Agustus kemarin, bertempat di Ruang Rapat kantor Bupati banggai Kepulauan.

Kemudian ditingkat kecamatan dan desa, di pusatkan pada 5 (lima) titik yaitu di Desa Sambulangan Kecamatan Bulagi Utara, Desa Lumbi-Lumbia Kecamatan Buko Selatan, Desa Liang Kecamatan Liang, Desa Kalumbatan Kecamatan Totikum Selatan, dan Desa Baka Kecamatan Tinangkung serta komponen masyarakat nelayan di pesisir Kabupaten Banggai Kepulauan.

“Daerah kita ini juga merupakan daerah yang wilayahnya 75% merupakan Laut dan sisanya wilayah Daratan dengan letak geografis strategi yang terletak di WPP (Wilayah Pengelolaan Perikanan) 714 di bagian selatan dan WPP (Wilayah Pengelolaan Perikanan) 715 di bagian utara pulau Peling, terdiri dari 141 Desa dan 131 Desa di antaranya merupakan Desa yang berada di Wilayah Pesisir,” ungkap Ketua Komite PELARI Bangkep.

Ferdy juga mengungkapkan jika program dan kegiatan PELARI ini merupakan kolaborasi berkelanjutan antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dan Stakeholder termasuk akademisi di beberapa Universitas, pihak NGO Burung Indonesia, Blue Alliance Indonesia, LINI, Perkumpulan Salanggar, KOMIU dan beberapa LSM lainnya yang terlibat dalam Program PELARI Bangkep.

“Kita tidak bisa jalan sendiri karna ini bukan hanya tugasnya Dinas Perikanan, tapi ini tanggung jawab kita semua untuk menjaga laut dan lingkungan pesisir kita di banggai kepulauan ini,” terang Ferdy.

“Informasi yang saya terima dari lapangan juga banyak oknum-oknum yang melakukan penangkapan ikan dengan cara-cara yang tidak ramah lingkungan yaitu menggunakan bahan kimia yang berbahaya seperti bom ikan dan pembiusan yang dapat merusak lingkungan dan ekosistem pesisir dan laut seperti lamun, terumbu karang dan mangrove,” jelas Ferdy.

Terkait tantangan dari program kerja PELARI Bangkep, Ferdy mengatakan jika tantangannya adalah mensinkronkan semuanya, di perlukan koordinasi dan kerja sama yang baik antar pihak-pihak yang terlibat dalam program PELARI Bangkep ini, kemudian di perlukan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) seperti mengikuti Pelatihan atau Diklat dan lain sebagainya.

Pada akhir sesi podcast itu, ketika di tanya terkait apa yang menjadi harapan dan target Ketua Komite PELARI Bangkep dari di bentuknya Komite Pengelolaan dan Pesisir Lestari ini adalah menjadikan Perikanan sebagai salah satu sektor unggulan di Kabupaten Banggai Kepulauan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan, menurunkan tingkat kemiskinan dari 10 (Sepuluh) persen menjadi di bawah 10 (Sepuluh) persen, karena 30 (Tiga Puluh) Persen dari Persentase Kemiskinan di Banggai Kepulauan merupakan masyarakat nelayan. (ADMIN_DISKAN)