Salakan, BanggaiKep.go.id – Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep) Dr. Ir. Ferdy Salamat, ST.,M.Si.,IPM menghadiri Podcast Program Bangkep Basilingan yang di selenggarakan oleh Radio Pemerintah Daerah (RPD) Bangkep Mymoe 101.1 FM, dengan tema “Pengelolaan Perikanan dan Pesisir Lestari (KP3L)” di pandu oleh Host Evin Nawawi, Jumat (20/09/2024).

Dalam bincang itu, fokus pembahasan terkait tujuan di bentuknya Komite Pengelolaan Perikanan dan Pesisir Lestari. Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Banggai Kepulauan Ferdy Salamat selaku ketua Panitia Komite mengungkapkan jika tujuan di bentuknya Komite PELARI (Pengelolaan dan Pesisir Lestari) ini adalah untuk melaksanakan azas kolaborasi dan berkelanjutan dalam Pengelolaan Perikanan dan Wilayah Pesisir di Kabupaten Banggai Kepulauan.

Perlu untuk di ketahui, dasar dibentuknya Komite PELARI ini yaitu Surat Keputusan Bupati Banggai Kepulauan Nomor 440 Tahun 2024 Tentang Pembentukan Komite Pengelolaan Perikanan dan Pesisir Lestari Kabupaten Banggai Kepulauan.

Komite PELARI sendiri terdiri atas 3 (tiga) Divisi utama dalam menjalankan programnya yaitu Divisi Pengelolaan Ekosistem Laut dan Pesisir yang mempunyai tugas menjaga dan memperbaiki kondisi dan fungsi ekosistem terumbu karang, padang lamun dan mangrove melalui pendekatan peningkatan pemahaman dan kesadaran masyarakat, pendekatan penegakan aturan/hukum serta pendekatan restorasi/rehabilitasi ekosistem.

Divisi Pengelolaan Sumber Daya Ikan dan alat Penangkapan Ikan, yang mempunyai tugas memastikan ketersediaan stok dan kesehatan populasi ikan dapat dipertahankan, diperbaiki dan dioptimalkan melalui penerapan dan pengendalian upaya penangkapan ikan yang terukur dan berkelanjutan.

Dan terakhir Divisi Pengelolaan aspek sosial, ekonomi dan kelembagaan usaha perikanan, yang mempunyai tugas menjaga dan meningkatkan kondisi sosial, ekonomi dan kelembagaan usaha perikanan yang pada akhirnya memberikan dampak positif terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir, terutama nelayan dan pelaku usaha perikanan.

Dalam keterangannya, Ferdy mengungkapkan jika masalah laut dan perikanan Banggai Kepulauan sudah berada pada posisi zona kuning menuju zona merah, hal ini bukan sekedar statemennya, tapi data yang di rilis langsung oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (KKP RI) baru-baru ini. Kondisi seperti inilah yang melatar belakangi di bentuknya Komite Pengelolaan dan Pesisir Lestari (KP3L) Banggai Kepulauan.

Ferdy mengatakan jika kegiatan Komite PELARI ini telah dilakukan sosialisasi yang dimulai dari tingkat Kabupaten yang melibatkan Stakeholder terkait, kegiatan di tingkat Kabupaten telah di laksanakan sejak tanggal 13 Agustus kemarin, bertempat di Ruang Rapat kantor Bupati banggai Kepulauan.

Kemudian ditingkat kecamatan dan desa, di pusatkan pada 5 (lima) titik yaitu di Desa Sambulangan Kecamatan Bulagi Utara, Desa Lumbi-Lumbia Kecamatan Buko Selatan, Desa Liang Kecamatan Liang, Desa Kalumbatan Kecamatan Totikum Selatan, dan Desa Baka Kecamatan Tinangkung serta komponen masyarakat nelayan di pesisir Kabupaten Banggai Kepulauan.

“Daerah kita ini juga merupakan daerah yang wilayahnya 75% merupakan Laut dan sisanya wilayah Daratan dengan letak geografis strategi yang terletak di WPP (Wilayah Pengelolaan Perikanan) 714 di bagian selatan dan WPP (Wilayah Pengelolaan Perikanan) 715 di bagian utara pulau Peling, terdiri dari 141 Desa dan 131 Desa di antaranya merupakan Desa yang berada di Wilayah Pesisir,” ungkap Ketua Komite PELARI Bangkep.

Ferdy juga mengungkapkan jika program dan kegiatan PELARI ini merupakan kolaborasi berkelanjutan antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dan Stakeholder termasuk akademisi di beberapa Universitas, pihak NGO Burung Indonesia, Blue Alliance Indonesia, LINI, Perkumpulan Salanggar, KOMIU dan beberapa LSM lainnya yang terlibat dalam Program PELARI Bangkep.

“Kita tidak bisa jalan sendiri karna ini bukan hanya tugasnya Dinas Perikanan, tapi ini tanggung jawab kita semua untuk menjaga laut dan lingkungan pesisir kita di banggai kepulauan ini,” terang Ferdy.

“Informasi yang saya terima dari lapangan juga banyak oknum-oknum yang melakukan penangkapan ikan dengan cara-cara yang tidak ramah lingkungan yaitu menggunakan bahan kimia yang berbahaya seperti bom ikan dan pembiusan yang dapat merusak lingkungan dan ekosistem pesisir dan laut seperti lamun, terumbu karang dan mangrove,” jelas Ferdy.

Terkait tantangan dari program kerja PELARI Bangkep, Ferdy mengatakan jika tantangannya adalah mensinkronkan semuanya, di perlukan koordinasi dan kerja sama yang baik antar pihak-pihak yang terlibat dalam program PELARI Bangkep ini, kemudian di perlukan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) seperti mengikuti Pelatihan atau Diklat dan lain sebagainya.

Pada akhir sesi podcast itu, ketika di tanya terkait apa yang menjadi harapan dan target Ketua Komite PELARI Bangkep dari di bentuknya Komite Pengelolaan dan Pesisir Lestari ini adalah menjadikan Perikanan sebagai salah satu sektor unggulan di Kabupaten Banggai Kepulauan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan, menurunkan tingkat kemiskinan dari 10 (Sepuluh) persen menjadi di bawah 10 (Sepuluh) persen, karena 30 (Tiga Puluh) Persen dari Persentase Kemiskinan di Banggai Kepulauan merupakan masyarakat nelayan. (ADMIN_DISKAN)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *