Pos

Pelinglalomo, BanggaiKep.go.id –  Menidaklanjuti laporan dari Plt. Camat Buko pada Jumat, (29/7/2020) mengenai kerusakan jempatan penghubung Desa Labasiano dan Desa Pelinglalomo yang terancam ambruk, Bupati Banggai Kepulauan H. Rais D. Adam langsung memerintahkan Dinas terkait untuk melakukan penanganan di lapangan agar kerusakan tidak semakin parah dan aktifitas masyarakat dapat kembali berjalan normal.

Rais Adam pun menekankan lagi hal tersebut pada apel gabungan OPD yang dilaksanakan pada Senin, (3/8/2020) untuk segera menanggulangi kerusakan dan penanganan korban banjir.

Pada hari Rabu, (5/8/2020) terlihat proses penangulangan kerusakan jembatan Labasiano-Pelinglalomo sudah mulai dikerjakan dengan diturunkannya alat berat untuk mengeruk bagian bawah jembatan membuat jalan air agar aliran air sungai tidak lagi mengalir ke arah kepala jembatan dan menyebabkan kerusakan yang lebih fatal.

Pekerjaan yang akan dilakukan selanjutnya adalah penimbunan lubang bagian jalan yang ambruk.

Kasie Trantib Kantor Camat Buko Laskar Tolobi, S.Sos saat dijumpai di Kantor Camat Buko (6/8/2020) membenarkan bahwa benar sudah ada penanganan terhadap kerusakan jembatan Labasiano-Pelinglalomo dengan pekerjaan pengerukan sungai guna membuat jalan air yang baru dan penimbunan bagian yang lubang.

Sementera itu, Pengguna jalan yang enggan disebutkan namanya saat dimintai keterangan menyampaikan “Memang penanganan kerusakan jembatan ini harus segera, mengingat jalan alternatif yang dilalui pasca ditutupnya jembatan rusak total dan licin pengaruh curah hujan yang tinggi, harapannya baik yang lubang dapat ditanggul kembali lalu ditimbun, takutnya kalau hanya ditimbun saja jika ada curah hujan lagi akan rusak lagi.”

Plt. Camat Buko Kori Yalume, S.Sos menyampaikan, “Atas nama masyarakat Kecamatan Buko mengucapkan terima kasih kepada Bapak Bupati yang sudah memerintahkan penanggulangan kerusakan jembatan Labasiano-Pelinglalomo, semoga dalam waktu dekat ini jembatan ini sudah bisa dibuka lagi sehingga aktifitas masyarakat berjalan normal kembali,” ungkap Kori.(AmosKominfo)

Pelinglalomo, BanggaiKep.go.id – Pemerintah Desa Pelinglalomo Kecamatan Buko Kabupaten Banggai Kepulauan melaksanakan penyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa Tahap III yang diperuntukan bulan Juni 2020.

Penyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) tahap III bagi 48 kepala keluarga di Desa Pelinglalomo dilaksanakan pada hari Selasa (30/6/2020) bertempat di kantor Desa Pelinglalomo yang dihadiri oleh Plt. Camat Buko Kori Yalume, S.Sos, Kapolsek Buko IPDA Marten Tangkelangi, SH, Danramil 1308 Buko diwakili oleh Kopda Ismudin, Pendamping Desa Kec. Buko Andi Ndiba serta jajaran perangkat Desa Pelinglalomo.

Kepala Desa Pelinglalomo Ahyudi Yunus, S.Fil dalam sambutannya memaparkan “Jumlah penerima bantuan Pemerintah dimasa pandemi baik PKH, BPNT, BST dan BLT DD di Desa Pelinglalomo, khusus untuk BLT-DD Sebanyak 48 KK dengan total anggaran Rp. 28.200.000 untuk satu bulan, jadi total untuk 3 bulan Pemdes Pelinglalomo mengangarkan Rp. 84.600.000 untuk membantu masyarakat ditengah pandemi Covid-19”, jelas Udi sapaan akrap Kades pelinglalomo.

Plt. Camat Buko Kori Yalume dalam sambutannya menekankan kepada penerima untuk dapat memanfaatkan bantuan ini dengan baik serta bukan untuk dibelanjakan barang yang tidak dapat dirasakan manfaatnya oleh semua anggota keluarga.

Serta Kori pun mendorong para penerima bantuan agar dapat produktif atau berusaha serta bekerja untuk menopang perekonomian keluarga dimasa pandemi Covid-19, karena bantuan Pemerintah hanya sementara.

Kapolsek Buko Marthen Tangkelangi, SH, pun mengingatkan hal yang sama bagi penerima BLT-DD di Desa Pelinglalomo, serta mengharapkan Pemdes dapat patuh dan menaati aturan yang menjadi acuan dalam penyaluran BLT-DD agar tidak terjerat hukum ketika pemeriksaan.

“Sebab sangsinya jelas jika penyaluran BLT-DD tidak tepat sasaran apalagi ada pemotongan dari jumlah nominal Rp. 600.000/kk yang sudah diatur berdasarkan undang-undang dan peraturan yang berlaku”, ucap Kapolsek. (AmosKominfo)

Pelinglalomo, BanggaiKep.go.id – Kondisi jalan lingkungan Desa Pelinglalomo Kecamatan Buko Kabupaten Banggai Kepulauan sangat memprihatinkan, karena sudah berada dalam kondisi rusak total.

Beberapa masyarakat Desa Pelinglalomo saat dijumpai Sabtu (7/3/2020) mengungkapkan keluhan mereka mengenai jalan yang ada di desa yang kurang lebih sudah rusak sejak 13 tahun tapi tidak kunjung diperbaiki.

“Lalu ketika pelaksanaan lomba desa tingkat kabupaten yang kebetulan Bupati dan Ketua DPRD Banggai Kepulauan hadir dalam kegiatan tersebut menjanjikan bahwa akan diaspal tapi sudah 4 tahun belum juga terealisasi seakan-akan kami dilekos akan (dibohongi)”, ujar salah satu masyarakat yang minta namanya dirahasiakan.

Disamping itu, menurut salah satu Aparat Desa yang enggan menyebutkan namanya menginformasikan bahwa “Pada saat musrembang tingkat kecamatan Buko yang dilaksanakan di Tataba (13/2/2020) yang lalu, Bappeda sudah sampaikan katanya akan direalisasikan pada tahun 2021”.

Lanjutnya, “Sebenarnya tahun ini sudah terealisasi tapi karena hanya berapa meter ditolak oleh Anggota DPRD asal Kecamatan Buko Feliks Go karena menurut Feliks yang kami mau bukan sepotong-sepotong tapi secara keseluruhan ruas jalan lingkungan desa Pelinglalomo dapat diperbaikan dan kami minta dalam tahun ini 2020”,ujar salah satu Aparat Desa.

Sehingganya ia berharap, “Untuk itu kami sangat mengharapkan kiranya tahun 2021 dapat segera terealisasi karena kondisinya jalan sudah sangat memprihatinkan, batu-batu pecah, material sudah berserakan yang dapat membahayakan pengguna jalan dan masyarakat”, ujar aparat desa yang tidak mau menyebutkan namanya. (JARKominfo)

Pelinglalomo, BanggaiKep.go.id – Aktifitas galian C yang ada di Desa Pelinglalomo Kecamatan Buko Kabupaten Banggai Kepulauan disepanjang jalur sungai akan berdampak fatal jika tidak segera diatasi.

Para penambang batu, pasir dan sirtu tidak memperdulikan dampak kedepan yang bisa mengancam ambruknya jembatan penghubung Desa Labasiano-Pelinglalomo yang ada dijalan poros trans lingkar pulau peling.

Pasalnya aktifitas penambangan mereka sudah berada kurang lebih 5 Meter dari bagian jembatan, hal ini jika tidak segera diantisipasi lama kelamaan karena terkikis air sungai yang juga dimusim hujan sering banjir, bagian kepala jembatan bisa ambruk apalagi kondisi bronjong yang ada sekarang sudah rusak.

Kepala Desa Pelinglalomo Ahyudin Yunus, S.Fil saat dijumpai pada hari Jumat (6/3/2020) menyampaikan tanggapannya, “Itulah yang saat ini sedang kami pikirkan bersama dengan Anggota BPD dalam mengantisipasi hal ini yakni kami berencana akan membuat Perdes mengenai galian C yang ada di sepanjang aliran sungai Pelinglalomo”, ujar Kades.

Sambung Udi sapaan akrab Kades Pelinglalomo “Sebenarnya Perdesnya sudah ada tetapi belum mengatur lebih banyak untuk aktifitas penambangan, seperti restribusi, lokasi penambangan serta jarak melakukan penambangan”.

Disamping itu, Udi juga berharap “Mengantisipasi hal ini kami sangat mengharapkan bantuan dari Pemerintah Daerah guna meluncurkan program kegiatan pembuatan brojong atau normalisasi sungai untuk mencegah ambruknya jembatan penghubung antar desa yang ada diantara Desa Labasiano-Pelinglalomo”, kata Kades. (JARKominfo)