Pos

Palu, BanggaiKep.go.id – Hasil Rapit Tes Gubernur Sulawesi Tengah Drs. H. Longki Djanggola, M.Si, Non Reaktif atau Negatif, Senin, 8 Juni 2020.

Setelah mantan Danrem 132 Tadulako Letkol Agus Sasmita, dinyatakan Positif Virus Covid-19, maka Gubernur dan semua pejabat bersama staf yang hadir dalam acara Pisah sambut Danrem 132 Tadulako pada hari sabtu, 6 Juni 2020, dilaksanakan Rapid Tes sesuai SOP Protokol Covid -19.

Gubernur Sulawesi Tengah Drs. H. Longki Djanggola, M.Si dilakukan Rapid Tes pukul 10.00  Wita di ruang kerja Gubernur bersama 88 Orang Pejabat bersama staf  yang hadir dan juga yang pernah mengikuti Kunjungan Kerja Menteri Kelautan dan Perikanan Edy Prabowo yang direncanakan hari ini.

Alhamdulillah Hasil Rapid Tes Gubernur diserahkan langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dr. Reny Lamadjido, Sp.PK, M.Kes, dinyatakan Non Reaktif atau Negatif.

Gubernur meminta agar semua masyarakat harus sadar dan paham kalau ada kontak dengan orang yang sudah dinyatakan positip Covid, supaya segera datang kepada Petugas kesehatan agar dilakukan Rapid Tes, kita lawan covid secara bersama-sama.

Selanjutnya hasil Rapid Tes Pelabat lainnya bersama Staf akan diserahkan hari ini juga. Jadi saat ini hasilnya belum dapat diketahui.

Sumber: Biro Humas dan Protokol. KondKominfo

Assalamualaikum dan selamat siang,Bapak/Ibu yang kami hormati.

Kembali kami laporkan perkembangan situasi covid-19 di Kab. Banggai Kepulauan,.

Sesuai dengan data yang masuk ke Covid-19 Center hari ini update 16 April 2020 jam 14.00 WITA, belum ada tambahan kasus baru ODP maupun PDP.

Namun demikian 1 ODP wilayah Kecamatan Tinangkung pada hari ini dinyatakan SEHAT, sehingga total kasus ODP sampai hari ini update tanggal 16 April 2020 berjumlah 7 ODP.

Perlu kami laporkan untuk pelaku perjalanan yang dinyatakan selesai masa pemantauan berjumlah 1.307 orang.

Terima kasih🙏 Salam Sehat. “Bangkep Bersatu cegah covid-19” 💪

Juru Bicara Arabia Tamrin, SKM. (KondKominfo)

Tataba, BanggaiKep.go.id – Upaya penanggulangan pencegahan penyebaran Covid-19 di wilayah Kabupaten Banggai Kepulauan terus dilakukankan oleh gabungan Tim Relawan Covid-19 Kecamatan Buko yang terdiri dari Tenaga Medis PKM Tataba, Anggota Polsek Buko, anggota Koramil 1308-13 Buko dan Dinas Perhubungan memasuki hari ke-3.

Sejak dari hari pertama Sabtu (22/3/2020) sampai dengan hari ketiga Senin (24/3/2020) Tim Relawan Covid-19 khususnya para tenaga medis yang melakukan penyemprotan antiseptik, pemeriksaan suhu badan dan pendataan arus kedatangan masyarakat, masih menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) jauh dibawah standar.

Para tenaga medis saat dijumpai di Pelabuhan Leme-leme memaparkan apapun alasannya tindakan pencegahan harus dilakukan guna menghambat dan memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19 dan para tenaga medis harus melakukan pecegahan sedini mungkin untuk memastikan status Penyebaran Covid-19 di Kec. Buko pada khususnya dan Kab. Banggai Kepulauan pada umumnya sesuai instruksi Bapak Plt. Bupati BanggaiKep H. Rais D. Adam.

“Hanya ini yang dapat kami lakukan untuk menghambat penyebaran Covid-19 di Kabupaten  Banggai Kepulauan walau APD kami jauh dibawah standar tapi tugas yang dipercayakan bagi kami harus kami laksanakan”, ungkap para tenaga medis.

Sambung salah satu tenaga PKM Tataba, “Coba bapak lihat jaket yang kami lalukan adalah baju hujan yang terbuat dari plastik dan sarung tangan serta masker yang masih biasa saja, tapi kami tetap melaksanakan tugas seperti biasanya”.

Memang sudah ada APD yang dibagikan oleh Dinas Kesehatan tapi masih terbatas itu hanya akan digunakan jika sudah ada kasus dan melakukan proses penanganan sesuai prosedur yang akan digunakan oleh tenaga medis yang membawah Pasien Covid-19 ke Salakan. (JARKominfo)

 

 

JAKARTA, BanggaiKep.go.id – Tiga warga Provinsi Sulawesi Tengah bersama 235 WNI dari episenter penyebaran virus corona baru (Covid-19) di Wuhan, China yang sebelumnya menjalani observasi di Kepulauan Natuna, tiba di Lanud TNI AU Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Sabtu sore (15/2/2020).

Ratusan WNI dari berbagai daerah di Indonesia itu, diterbangkan dari Kepulauan Natuna ke Lanud Halim Perdana Kusuma dalan tiga kelompok terbang (kloter) menggunakan tiga pesawat milik TNI AU.

Tiga WNI asal Provinsi Sulaweai Tengah, yakni Rifdah Nur Aliyah (19 tahun), Asrida Afriyanti (20 tahun) dan Julita (18 tahun), masuk dalam kloter 2 dan 3 menggunakan pesawat jenis boing milik TNI AU. Sementara kloter 1 menggunakan pesawat Hercules TNI AU adalah para WNI laki-laki.

Rifdah Nur Aliyah, Asrida Afriyanti dan Julita adalah mahasiswa asal Sulawesi Tengah yang sedang kuliah di universitas berbeda di Provinsi Hubei, Tiongkok.

Rifda Nur Aliya tiba lebih dulu di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta, pukul 15.20 WIB. Rifda Nur Aliya disambut oleh Kepala Badan Penghubung Provinsi Sulawesi Tengah, Jemy Fischer yang sudah menunggu di Lanud Halim Perdana Kusuma sejak pukul 14.30 WIB.

Rifda Nur Aliyah terdaftar sebagai mahasiswi di Hubei Minzu University sejak Desember 2018. Kurun setahun lebih ia menetap di Kota Enshi yang jaraknya 520 Km dari Wuhan, ibukota Provinsi Hubei.

“Kota tempat tinggal ku lumayan jauh dari Wuhan. Bisa 7 jam perjalanan darat. Seperti dari Palu ke Tolitoli atau dari Palu ke Ampna,” kata Rifda diawal perbincangan dengan Jemy Frischer, Kepala Badan Penghubung Provinsi Sulawesi Tengah.

Jemy Frischer ditugaskan khusus oleh Gubernur Sulawesi Tengah, Longki Djanggola, untuk menjemput dan mengurus kepulangan tiga WNI asal Sulawesi Tengah dari Jakrata ke kampung halamannya masing-masing di Sulteng.

Sementara, Julita dan Asrida Afriyanti yang tergabung dalam kloter 3, tiba di Lanud Halim Perdana Kusuma pukul 15.50 WIB. Saat itu hujan deras mulai mengguyur kawasan Lanud Halim Perdanakusuma.

Julita adalah mahasiswi kelahiran Tolitoli. Kedua orang tuanya tinggal di Desa Ogomoli, Kecamatan Galang, Kabupaten Tolitoli. Ia baru dua bulan menetap di Kota Xianning, Provinsi Hubei, dan kuliah di Hubey University of Science and Technology.

Sedangkan Asrida Afriyanti adalah mahasiswi Fakultas Kedokteran di universitas di Kota Huangshi, Provinsi Hubei. Asrida berasal dari Luwuk, Kabupaten Banggai.

Rifdah Nur Aliyah, Asrida Afriyanti dan Julita, bersama ratusan WNI lainnya sempat menjalani masa observasi selama 14 hari di Kepulauan Natuna. Langkah tersebut dilakukan Pemerintah Indonesia untuk memastikan kondisi kesehatan para WNI yang dipulangkan dari Tiongkok.

Setelah dipastikan negatif Covid-19 atau virus corona, hari ini 238 WNI tersebut dipulangkan ke daerah masing-masing. Selanjutnya, di daerah masing-masing mereka akan diperiksa secara berkala (surveillance tracking)vguna memastikan kondisi mereka tetap sehat.

Terkait jadwal kepulangan Rifdah Nur Aliyah, Asrida Afriyanti dan Julita dari Jakarta ke Palu, Sulaweai Tengah, Jemy Frischer menjelaskan pihak Pemprov Sulteng sudah menyiapkan akomodasi dan tiket pesawat mereka.

“Rifda dan Julita pulang ke Palu dan Tolitoli Minggu, 16 Februari menggunakan pesawat komersil. Sedangkan Asrida sudah dijemput keluarganya di Jakara,” ujar Jemy Frischer.

Awal Desember 2019 lalu, muncul sebuah wabah baru di kota Wuhan, Provinsi Hubei, China dengan gejala mirip flu dan pneumonia berat. Virus corona berjenis SARS-CoV-2 yang menyebabkan penyakit Covid-19 itu telah menginfeksi lebih dari 60 ribu orang dan menyebabkan kematian 1.383 jiwa per Jumat (14/2/2020). (Sumber: OTR KOMINFO SULTENG).(FeriKominfo)