Pos

Batangono, BanggaiKep.go.id – Tim SAR Gabungan resmi tutup operasi pencarian seorang nelayan asal Desa Batangono Kecamatan Buko yang hilang atas nama Elson Loboy (37) di perairan selat Peling sekitar Pulau Tikus pada Rabu, 13 April 2022 setelah terus berupaya dan bersinergi selama 7 (tujuh) hari.

Tim SAR Gabungan terdiri atas Basarnas 6 orang, BPBD 20 orang, Anggota Polsek Buko 2 orang, Polisi Airud 4 orang, Babinsa Koramil 1308-13/LB 1 orang, PMI Bangkep 4 orang, Aparat desa dan Pemuda Karang taruna desa Batangono 16 Orang dan masyarakat setempat.

Mario P. Rubak Allo Kepala Operasi Tim SAR Gabungan Selasa, (19/4/2022) mengatakan meski di bulan suci Ramadhan ini kami tim SAR Gabungan sudah berupaya dan berusaha untuk melakukan pencarian seorang nelayan asal Desa Batangono saat melaut untuk mencari ikan disekitar Pulau Tikus.

“Dengan hasil terakhir masih nihil korban belum juga dan sesuai dengan SOP hari ini kami menutup operasi pencarian nelayan yang hilang disekitaran Pulau Tikus, tetapi kami masih akan melakukan pemantauan dalam beberapa hari kedepan,” jelas Mario.

Lanjut Mario, “Kami juga turut prihatin dan merasakan apa yang dialami oleh keluarga, harapan kami kiranya keluarga tetap tabah dan sabar, serta kuat untuk menghadapi musibah yang dialami oleh keluarga, karena kita sebagai manusia hanya bisa pasrah pada kehendak Sang Kuasa dan berdoa kepada Tuhan , semoga ada tanda-tanda keberadaan korban,” ucap Mario.

Mario juga mengungkapkan kami pun berharap mungkin bagi para nelayan atau siapa pun yang beraktivitas dilaut melihat tanda-tanda keberadaan korban segera lapor atau hubungi kami agar dapat kami tindak lanjuti. (JAR-KOMINFO)

Batangono, BanggaiKep.go.id – Ruang Kegiatan Belajar (RKB) merupakan salah satu sarana pendukung yang penting dalam terselenggaranya pendidikan guna mencerdaskan anak bangsa, sebagai generasi penerus bangsa dan negara ini.

Jika ruang kegiatan belajar (RKB) yang tidak memadai dan tidak layak lagi untuk digunakan, sangat mempengaruhi mental peserta didik bahkan mempengaruhi proses belajar mengajar yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.

Dari hasil pengamatan Jurnalis DisKominfo Pemda BanggaiKep pada hari Jumat (14/5/2021) kondisi ruang belajar (RKB) SDN INPRES EBENHEIZER Desa Batangono Kecamatan Buko Kabupaten Banggai Kepulauan (BanggaiKep) sangatlah memprihatinkan dan jauh dari kata layak untuk digunakan sebagai aktivitas belajar mengajar guna mencerdaskan anak bangsa.

Bagian plafon banyak yang sudah ambruk, lantai sudah bukan lagi dari semen tetapi tanah bagian pintu rusak serta fasilitas yang tidak lagi memadai sehingga bisa dikatakan perlunya bangunan RKB baru untuk menunjang kegiatan belajar mengajar di SDN INPRES EBENHEIZER Desa Batangono, karena bangunan yang sudah rusak total dan tidak layak lagi untuk digunakan.

Salah satu masyarakat Dusun Ebenheizer yang dijumpai saat melintas di kompleks sekolah saat diwawancarai mengatakan “Bangunan SDN Inpres Ebenheizer ini dibangun saat dulu saya masih sekolah dan belum pernah diperbaiki sampai sekarang anak saya yang sekolah disini,” ungkap masyarakat Ebenheizer yang tidak mau menyebutkan namanya.

Hori Pea, S.Th salah satu guru SDN Inpres Ebenheizer saat ditanya mengenai bangunan RKB yang ada dan apakah sudah ada info untuk di rehab atau dibangun baru.

“Kami kurang tahu sudah sejak lama diusulkan untuk rehab atau dibangun baru tetapi tidak kunjung terealisasi Sampai sekarang,” ucap Hori Pea.

Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Banggai Kepulauan (BanggaiKep) Aryono Orab, S.Pd, S.Sos, MM, saat dihubungi via WhatsApp pada hari Sabtu (15/5/2021) sehubungan dengan perehaban atau bangun baru RKB, ada tidaknya DAK di tahun anggaran 2021 untuk SDN Inpres Ebenheizer Desa Batangono.

Berhubungan hari libur jadi Plt. Kadis Dikbud BanggaiKep mengatakan hari Senin baru diinfokan, pada hari Senin berdasarkan Informasi dari Plt. Kadis Dikbud untuk tahun ini belum terakomodir dan sudah masuk daftar usulan untuk tahun 2022. (AmosKominfo)

Batangono, BanggaiKep.go.id – Pemerintah Desa Batangono Kecamatan Buko Kabupaten Banggai Kepulauan melakukan penyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) tahap pertama yang diperuntukkan bulan April tahun 2020.

Penyaluran BLT-DD Desa Batangono tahap pertama diawali dengan penyerahan secara simbol yang dilaksanakan di Balai Desa Batangono, dihadiri oleh Anggota DPRD Kab. BanggaiKep Hendrik Lao, Plt. Camat Buko Kori Yalume, S.Sos, Polsek Buko diwakili oleh Brigpol I Ketut Pycca, Koramil 1308-13 Buko diwakili oleh Serda Alfian Alep, TA Pendamping Profesional Kab. BanggaiKep Muh.Yamin, ST, Pendamping Desa Kec. Buko Andi Ndiba, Sabtu, (6/6/2020).

Plt. Camat Buko Kori Yalume dalam sambutannya mengatakan, “Dalam menyikapi situasi pandemi penyebaran Covid-19 yang berdampak bagi masyarakat maka Pemerintah menyalurkan berbagai bentuk yakni PKH, BPNT, BST, BLT-DD bagi penerima tidak boleh dobel, setiap KK hanya boleh menerima satu jenis bantuan saja, bantuan Pemerintah dimasa covid-19 ini merupakan kepedulian serta perhatian Pemerintah bagi masyarakat dengan disalurkan BLT DD”.

“Hari ini kami sangat berharap bagi penerima bantuan dapat memanfaatkannya dengan sebaik mungkin untuk membeli bahan makanan serta obat-obatan bagi yang sakit bukan untuk pamer gaya, berfoya-foya apalagi mabuk-mabukan dan berjudi setelah mendapat BLT-DD”, ujar Kori Yalume.

Dalam sambutan Kepala Desa Batangono Herpin Montolitus menyampaikan bahwa, “Jumlah kepala keluarga Desa Batangono 372 yang mendapat bantuan PKH 96 , BPNT 97, BST 22 dan BLT-DD 122 kepala keluarga”.

Herpin pun berharap agar masyarakat Batangono yang sudah mendapat bantuan untuk dapat memanfaatkan dengan sebaik mungkin disituasi pandemi saat ini dengan membeli bahan makanan.

“Saya berharap agar masyarakat tetap berkebun karena bantuan Pemerintah hanya sekedar saja untuk meringankan beban kita sedangkan kebutuhan kita banyak”, ucap Herpin.

Selain itu, Tenaga Ahli Pendamping Profesional (TAPP) Kab. BanggaiKep Muh.Yamin, ST dalam sambutannya lebih mengarah pada persyaratan siapa saja yang menerima BLT dari dana desa serta mekanisme penyaluran BLT-DD dan menghimbau kepada Pemerintah Desa agar tidak melakukan pemotongan dalam bentuk apapun.

“Bagi Pemdes yang melakukan pemotongan silahkan saja tapi siap untuk diproses secara Hukum, kalau RP. 600.000, salurkan semua tidak boleh kurang”, jelas Muh.Yamin.

Setelah sambutan-sambutan dilanjutkan dengan penyaluran secara simbolis oleh Anggota DPRD Kab. BanggaiKep, Plt. Camat Buko beserta unsur Muspika, TAPP Kab. BanggaiKep dan Kepala Desa serta Ketua BPD. (AmosKominfo)

Ebenheizer-Batangono, BanggaiKep.go.id – Dusun Ebenheizer merupakan Sub.Desa Batangono Kecamatan Buko Kabupaten Banggai Kepulauan yang jarak dari Batangono kurang lebih 6 KM ditempuh dengan berjalan kaki, jika menggunakan kendaraan bermotor via Desa Paisubatu kurang lebih 12 KM.

Dusun Ebenheizer mayoritas masyarakatnya berasal dari dataran Osan (suku Sea-sea) yakni Osan, Tatarandang, Labotakandi, dan Lemelu yang boleh dikatakan tingkat pengetahuan dan pendidikan mereka dibawah.

Tetapi dengan adanya pandemi Penyebaran Virus Corona Desease 2019 (Covid-19) diseluruh dunia termasuk Indonesia, masyarakat Ebenheizer nampak siaga dan cepat merespon guna melakukan pencegahan penyebaran Covid-19 agar mereka aman dari ancaman virus Corona.

Kadus Ebenheizer Desa Batangono Elpin Talemo saat dijumpai pada Minggu, (17/5/2020) di pos penjagaan pencegahan Covid-19 beliau mengatakan, “Sejak gemparnya kabar penyebaran virus corona kami masyarakat yang ada di Eben mulai resah, yang walaupun jangkauan kami jauh dari kampung tapi banyak orang yang masuk keluar Eben untuk berdagang seperti penjual ikan, kue, pakain dan lain sebagainya apalagi penjual pakaian adalah mas-mas, sehingga pasca ditetapkannya 1 OTG terkonfirmasi Positif Covid-19 hansip dan bapak yang ada di Eben langsung membuat pos penjagaan guna mengontrol orang yang datang dari luar Eben”.

Lanjut Elpin “Siapa yang masuk Eben wajib untuk diperiksa dari mana kedatanganya dan untuk apa datang ke Eben dan sebelum masuk kampung wajib untuk mencuci tangan dengan sabun yang sudah disiapkan di pos penjagaan”.

Yoner Bapise merupakan hansip di Dusun Eben yang bertanggungjawab di pos penjagaan mengatakan, “Kami juga sudah sampaikan kepada masyarakat Eben jikalau ada anggota keluarga kita yang datang dari luar daerah wajib untuk karantina dan lokasi karantina tidak boleh didalam kampung tapi kami siapkan pondok (sandung) yang jarak dari kampung kurang lebih 2,5 KM, ini untuk menjaga keamanan masyarakat Eben dari bahaya wabah, dan keluarga diwajibkan untuk mengantar makanan dan perlengkapan yang diperlukan selama karantina”, jelas Yoner.

dr. Maria Patty yang merupakan tenaga medis PKM Tataba yang adalah bagian dari anggota Satgas Pencegahan Covid-19 Kec.Buko memberikan apresiasi dan ungkapan terima kasih kepada masyarakat Eben yang sudah mengambil langka sejauh ini untuk pencegahan Covid-19.

“Ini patut dicontohi oleh desa-desa yang ada di Kec.Buko bayangkan saja Eben yang jauh ditengah hutan tapi sudah siaga dalam memerangi penyebaran Covid-19, dengan pembuatan pos penjagaan sedangkan desa-desa yang ada dijalan poros masih belum menerapkan pos penjagaan kiranya ini dapat ditiru”, ujar dr.Maria. (AmosKominfo)

Ebenheizer-Batangono, Banggaikep.go.id – Untuk memastikan pelaku perjalanan menjalani karantina/isolasi mandiri serta memastikan keadaan kesehatan pelaku perjalanan dalam keadaan sehat dan menunjukkan gejala atau tidak, Anggota Satgas Pencegahan Covid-19 Kecamatan Buko yang terdiri atas tenaga medis PKM Tataba, Anggota Polsek Buko, Anggota Koramil 1308-13 Buko dan Jurnalis DisKominfo BanggaiKep, melakukan pemantauan pelaku perjalanan dari luar daerah di Dusun Ebenheizer Desa Batanggono Kec. Buko Kabupaten Banggai Kepulauan, Minggu, (17/5/2020).

Setiba di Dusun Ebenheizer dan berjumpa dengan Kepala Dusun Eben Eplin Talemo, menurut penjelasan Kadus “Yang baru datang di Eben sudah dikarantina sejak tiba di Eben dan lokasi karantinanya diluar kampung untuk keamanan masyarakat Eben karena yang bersangkutan dari Manado”.

Kemudian Anggota Satgas Covid-19 Kec. Buko ditemani Hansip dusun Ebenheizer Yoner Bapise menuju ke lokasi karantina yang menempuh jarak kurang lebih 2,5 KM dari ampung Eben, setelah sampai dilokasi karantina ternyata yang bersangkutan menjalani karantina di sandung.

Menurut Yoner dalam bahasa Daerah Banggai, “Yana sodo polong doi Eben, langsung tinoruson dai sandung, (dia sampai di Eben langsung dibawa langsung ke pondok)”.

Pelaku perjalanan yang menjalani karantina di pondok, beliau sudah dua bulan di Luwuk Kab. Banggai kerja sebagai kuli bangunan sejak dari Kota Manado, tapi saat tiba di Eben yang bersangkutan diminta untuk karantina lagi oleh Kadus, dia pun tidak menolak dan mengatakan, “Kalau untuk keselamatan kita semua di Eben saya siap berapa hari pun” ujar Anto pelaku peajalanan yang dikarantina mandiri.

Bahkan yang patut dicontohi oleh keluarga yang anggotanya menjalani karantina yakni jarak kurang lebih 20 meter, ada sandung milik masyarakat di Batangono yang juga saat itu sedang Losikon (tidur dikebun) oleh keluarga diminta untuk menjauh dari tempat itu dan disuruh pulang dulu jangan sampai ada apa-apa.

Masyarakat yang berkebun bertetangga dengan lokasi karantina pun memilih untuk pulang ke kampung (Batangono) pihak keluarga pun memberikan uang sebesar Rp. 300.000 untuk ojek pulang dan sedikit pengorbanan keluarga karena pekerjaan mereka terganggu. (AmosKominfo)

Tataba, BanggaiKep.go.id – Operasi pasar dalam situasi pandemi Covid-19 melalui kegiatan pasar murah beras yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Banggai Kepulauan melalui Dinas Koperindag dan Dinas Ketahanan Pangan Kab. BanggaiKep disambut baik oleh masyarakat desa Batangono Kecamatan Buko.

Aparat Desa Batangono Ibu Rini selaku penangungjawab penyaluran beras pasar murah di desa Batangono menyampaikan kepada Anggota DPRD Kab. Banggai Kepulauan, Feliks Go saat monitoring (23/4/2020). Rini menyatakan bahwa masyarakat menyambut baik kegiatan pasar murah dalam situasi harga beras yang melonjak tinggi sampai dengan Rp.10 ribu bahkan 11 ribu perliter.

Bebarapa masyarakat Desa Batangono saat dijumpai di Balai Desa  saat mengambil beras mengatakan bahwa “Cukup terbantu dengan kegiatan pasar murah ini karena harga beras yang lagi mahal tapi melalui pasar murah ini kami bisa membeli beras Rp.8.100/Kg kalau di warung sudah 10 ribu bahkan 11 ribu perliter”, ungkap salah satu ibu.

Saat ditanyakan apa yang menjadi harapan masyarakat dalam situasi saat ini meraka hanya mampu berharap agar ada lagi kegiatan pasar murah yang menyediakan sembako lengkap bukan hanya beras serta mungkin ada bantuan dari Pemerintah. (AmosKominfo)

Batangono, BanggaiKep.go.id – Hari Selasa malam masyarakat Dusun Ebenheizer Desa Batangono Kecamatan Buko gempar dengan meninggalnya seorang lansia yang baru 7 hari tiba di Eben dari Desa Lauwon Kecamatan Luwuk Timur Kabupaten Banggai untuk menggunjungi anak dan cucunya.

Pada hari Rabu, (15/4/2020) pukul 5.30 anggota Polsek Buko menerima laporan via HandPhone dari salah satu anggota BPD Batangono yang tinggal di dusun Eben yang bernama Yet menyampaikan bahwa di Eben ada yang meninggal dan masyarakat takut dan enggan membantu keluarga yang berduka, karena Almarhuma baru 7 hari tiba di Dusun Eben.

Anggota Polsek Buko langsung menghubungi Jurnalis Diskominfo BanggaiKep untuk berkoordinasi dengan Kepala PKM Tataba langka apa yang harus dilakukan.

Kepala PKM Tataba, Sianti, Amd.Kep saat dijumpai dikediamannya pukul 06.00 menjelaskan bahwa sudah menghubungi petugas medis untuk naik ke Eben beserta Tim Relawan Covid-19 Kec. Buko.

Tim Relawan Covid-19 Kec. Buko yang terdiri dari 4 orang dari PKM Tataba, 1 orang Anggota Polsek Buko dan 1 orang anggota Koramil 1308-13 Buko serta Jurnalis DisKominfo pada pukul 07.15 langsung bergerak ke Dusun Ebenheizer Desa Batangono, setiba di Dusun Eben suasana kampung tampak sepi hanya ada beberapa orang saja dijalan yang lain dirumah masing-masing.

dr. Nurul selaku penanggungjawab lapangan menjumpai tenaga medis di Dusun Eben untuk menanyakan kronologi peristiwa, Ses Feby selaku tenaga kesehatan di Eben menjelaskan bahwa “Beberapa hari yang lalu almarhum datang ke Pustu untuk memeriksakan diri karena sakit dan dari hasil pemeriksaan almarhuma menderita hipertensi dan juga pengaruh usia yang sudah rentah dan dari pemantauan kami sampai almarhuma meninggal tidak ada sedikit pun menunjukkan gejala Covid-19”, ujar Ses Feby.

Kemudian Tim menuju rumah duka untuk menggali keterangan dari pihak keluarga ternyata almarhuma memang memiliki riwayat penyakit Hipertensi dan Jantung dipengaruhi juga dengan usia yang sudah tua, menurut keluarga usia almarhuma berkisaran 80an tahun.

Tim Relawan Covid-19 Kec. Buko pun langsung mengambil langka dan memberikan himbauan dan sosialisasi serta penjelasan kepada masyarakat Ebenheizer melalui pengeras suara yang ada di gereja sedangkan masyarakat didepan rumah masing-masing, Tim menjelaskan “Kona Tambu nia mate bolikon Covid-19, kona tambu nia motua mo, tambu nia ano ko penyakit Dara Tinggi dan Jantung, jadi komiu pelengele tambu nia mate boliko ko Virus penyebabnya”, soasialisasi dan himbauan disampaikan dengan mengunakan bahasa Banggai sehingga masyarakat muda mengerti dan memahaminya.

Setelah selesai himbauan dan sosialisasi dari Tim Relawan Covid-19 Kec. Buko masyarakat satu persatu mulai berdatangan untuk membantu keluarga membuat peti karena mayat akan dikebumikan di Desa Lauwon Kec. Luwuk Timur Kab. Banggai.(AmosKominfo)

Batangono, BanggaiKep.go.id – Dibawah pimpinan Sekretaris Desa Batangono Aris Pattawe masyarakat dan perangkat Desa Batangono bergerak bersama dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19 di Desa Batangono Kabupaten Banggai Kepulauan dengan melakukan penyemprotan Disinfektan baik disarana umum maupun seluruh rumah warga dan lingkungan desa, Jumat (3/4/2020).

Aris Pattawe mengatakan “Ini kami lakukan dalam upaya tindakan nyata dari pemdes dan masyarakat dalam upaya bersama mencegah dan memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19, kami mengerakkan masyarakat untuk bersama memerangi penyebaran Covid-19, guna menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk membantu pemerintah dalam melawan Covid-19”, ungkap Sekdes.

“Karena kalau hanya pemerintah yang bergerak masyarakat tidak terlibat aktif dan melibatkan diri hasilnya pasti kurang maksimal, tapi jika ada kesadaran masyarakat dan melibatkan mereka dalam upaya pencegahan pasti hasilnya maksimal”, lanjut Aris.

Sekdes juga menjelaskan bahwa penyemprotan Disinfektan ini dilaksanakan seminggu dua kali yakni hari Senin dan Jumat dan ini akan dilakukan secara berkesinambungan selama masa tanggap darurat Covid-19.

“Penyemprotan sudah dimulai pada hari Selasa (31/3/2020)  hari Jumat (3/4/2020) ini merupakan yang kedua kalinya melakukan penyemprotan, pemerintah Desa hanya menyiapkan cairan Disinfektan sedangkan tengki rata-rata masyarakat Batangono adalah petani jadi mereka memiliki tengki semprot dan juga Pemdes Batangono melalui dana desa (DD) pada beberapa waktu lalu memberikan bantuan tengki semprot”, jelas Aris Pattawe. (AmosKominfo)

Batanggono, BanggaiKep.go.id – Guna menangani dan memutus mata rantai penyebaran Virus Corona (Covid-19) di wilayah Kabupaten Banggai Kepulauan sebagaimana tertuang dalam surat instruksi Bupati BanggaiKep H. Rais D. Adam yang ditujukan kepada Kepala-kepala desa se-Kab. Banggai Kepulauan.

Sekretaris Desa Batangono Aris Pattawe merespon dengan cepat apa yang menjadi Instruksi Plt. Bupati dengan langka awal melaksanakan rapat bersama jajaran pemerintah Desa Batangono.

Aris Pattawe saat diwawancarai oleh Jurnalis Dinas Kominfo Kab. BanggaiKep (2/3/2020) disela-sela menunggu Rapat Koordinasi bersama Camat Buko, beliau mengatakan “Langka ini kami tempuh selaku sekdes dikarenakan Kades Batangono Herpin Montolitus sedang menjalani perawatan karena sakit di RSUD Luwuk, karena ini sifatnya darurat maka kami mengambil langka bersama perangkat desa guna melakukan pencegahan penyebaran Covid-19 di Desa Batangono”, kata Aris.

“Diawali dengan rapat pembentukan Tim Relawan Desa Pencegahan Covid-19 dan upaya lain guna mencegah penyebaran Covid-19 dengan menyiapkan cairan Disinfektan guna penyemprotan secara menyeluruh di Desa Batangono, mengaktifkan kembali Pos Kambling dimasing-masing dusun guna mengawasi masyarakat yang baru pulang dari luar daerah”, jelas Sekdes Aris.

Lanjut Aris, “Kami selalu menghimbau masyarakat untuk tetap tenang, waspada serta berdiam dirumah jangan keluar rumah jika tidak ada hal yang penting diluar rumah, serta menganjurkan masyarakat untuk dapat menjaga pola hidup bersih dan sehat, membudayakan mencuci tangan dengan menggunakan sabun pada air mengalir, serta mengkomsumsi makanan yang bergizi, banyak makan sayur dan buah-buahan”, tutur Aris.

“Untuk Sementara itu yang dapat kami lakukan untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19”, ungkap Aris. (AmosKominfo)

Batanggo, BanggaiKep.go.id – Kegiatan lomba Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) Tingkat Kabupaten Banggai Kepulauan yang dilaksanakan di Desa Batangono Kecamatan Buko, Jumat (6/3/2020) berjalan baik.

Kegiatan BBGRM diwarnai dengan berbagai penampilan masyarakat untuk mengisi acara tersebut.

Demikian halnya dengan siswa SD Negeri Ebenheizer Kec. Buko yang terletak dipegunungan yang merupakan sub Desa Batangono tidak ketinggalan dalam mengisi acara BBGRM tahun 2020, siswa SDN Ebenheizer menampilkan tarian tradisional Suku Sea-sea yakni Salendeng dan Osulen yang diperagakan oleh enam orang siswa putri.

Penampilan tarian dari siswa SDN Ebenheizer membuat Sekretaris Daerah BanggaiKep Rusli Moidady dan tim penilai beserta masyarakat terpukau melihat penampilan anak bangsa generasi penerus bangsa dan negara serta daerah ini.

Ungkapan itu tergambar dari senyum khas Sekda saat menyaksikan penampilan tarian daerah khas suku Sea-sea.

Menurut Kepala Dusun Eben Evelin Talemo, Amd.Kom, “Kalau soal melestarikan daya Suku Sea-sea dusun Eben tidak diragukan karena baik orang dewasa sampai anak-anak sudah terbiasa dengan memperagakan tarian-tarian khas suku Sea-sea seperti Balatindak, Ridan, Toluni, Batong, Osulen, dan lain-lain”, ujar kadus Eben.

Lanjutnya, “Cuma yang menjadi kendala kami belum tersedianya alat pendukung seperti alat musik batong satu Set dan pakaian adat, harapan kedepan kiranya pemerintah daerah melalui Dinas Dikbud dan Dinas Pariwisata dapat membatu kami untuk pengadaan alat musik dan pakain adat”, ujar Evelin penuh harap. (JARKominfo)