Luksagu, BanggaiKep.go.id – Mengantisipasi merebaknya pandemi global Corona virus Disease (covid – 19) Tim relawan covid-19 Desa Luksagu bersama-sama petugas Kesehatan Puskesmas Tinangkung Utara melakukan penyemprotan disinfektan, Rabu ( 16/4/2020 )

Kegiatan penyemprotan disinfektan tersebut di pimpin langsung oleh Kepala Desa Luksagu Suriadi Asapa.

Penyemprotan dimulai dari Kantor Desa, Gedung BPU, Rumah Ibadah, tempat-tempat umum, Pasar, dan sarana lainnya.

Kades Suriadi Asapa mengatakan tujuan penyemprotan adalah untuk menjaga kebersihan lingkungan dalam rangka mencegah penularan virus Corona di Desa Luksagu.

“Kegiatan penyemprotan ini untuk mencegah masuknya virus Corona di Desa Luksagu,” ujar Kades.

Dalam penyemprotan pihaknya (Tim relawan) tetap mengikuti panduan yang diberikan Dinas Kesehatan baik meliputi bahan disinfektan yang digunakan, komposisi dan volumenya.

“Penyemprotan ini akan di lakukan dua minggu sekali tetapi kedepan ini, kita lihat nanti kalau misalnya sangat penting ya Kita rubah jadwal penyemprotan mungkin seminggu sekali”, ujar Suriadi Asapa.

Suriadi Asapa juga mengingatkan kepada Masyarakat Desa Luksagu untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar.

“Masyarakat diharuskan untuk menjaga kebersihan lingkungan,bagaimana cara membersihkan diri, tangan harus dicuci setiap kali melakukan kegiatan, sampah harus dibuang pada tempatnya,” imbuh Kades. (FeriKominfo)

Lalengan, BanggaiKep.go.id – Upaya pencegahan dan pemutusan mata rantai Corona Virus Desianse 2019 (Covid-19) terus dilaksanakan oleh Tim Relawan Covid-19 Kecamatan Buko Kabupaten Banggai Kepulauan, mulai dari penjagaan dipintu masuk keluar kec. Buko dipelabuhan Leme-leme, Memantau pelaku perjalanan yang beresiko serta terus menghimbau masyarakat untuk berjuang bersama melawan Covid-19.

Demikian halnya dengan kedatangan para pedagang dan penumpang via Batui dan Toili di Pelabuhan Lalengan Kec. Buko pada Jumat (17/4/2020) tidak luput dari pemeriksaan dan pengawasan dari Tim Relawan Covid-19 Kec. Buko, para pedagang dan penumpang yang datang harus mematuhi protokol pencegahan Covid-19 yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah.

Para pedagang dan penumpang harus melewati proses pemeriksaan baik suhu badan, serta petugas mendata pedagang dan penumpang serta menanyakan riwayat perjalanan mereka, selanjutnya mereka diarahkan utuk mencuci tangan dengan sabun menggunakan air mengalir yang dipasang oleh Pemdes Lalengan di pelabuhan.

Tim Relawan Covid-19 pun menghimbau baik penumpang dan para pedagang untuk menggunakan masker, guna mencegah penyebaran Covid-19. (AmosKominfo)

Gubernur Sulawesi Tengah Drs. H. Longki Djanggola, M.Si , Mengikuti Rapat melalui Vidcon yang dipimpin Mendagri bersama beberapa menteri Kabinet Kerja terkait dengan Relokasi dan Refocusing Anggaran . Jum’at , 17 April 2020.

Gubernur Pada Kesempatan itu Didampingi Sekda Prov. Dr. Moh. Hidayat Lamakarate, M.Si. Asisten III , Kadis Pendapatan, Kepala BPKAD dan Kepala Biro Humas dan Protokol.

Mendagri Tito Karnavian , menyampaikan bahwa Rapat koordinasi yang dilaksanakan yang diikuti 484 Gubernur , Bupati / Walikota dan Ketua DPRD dan Menteri Kesehatan, Menteri Keuangan , Menteri Sosial , Menteri Desa dan PDT . rapat yang dilaksanakan di fokuskan pada pembahasan kebijakan Relokasi dan Rekofusing Anggaran untuk penanganan Covid-19  sesuai dengan arahan Presiden RI berdasarkan Inpres Nomor 4 Tahun 2020.

Selanjutnya Mendagri menyampaikan bahwa fokus realokasi dan rekofusing anggaran difokuskan pada tiga hal , untuk Penangnan Kesehatan , Stumulus Ekonomi dan Jaring Pengaman Sosial

Sesuai dengan Evaluasi Realokasi dan Rekofusing Anggaran Daerah dari seluruh daerah untuk 3 komponen hanya sebesar Rp. 56.57 T. dengan rincian :

untuk bidang kesehatan 24, 10 T.

Untuk bidang Stimulus Ekonomi 7.129 T

dan Untuk jaring Pengaman Sosial 25,34 T.

dan selanjutnya terdapat 14 Daerah yang belum melaporkan Relokasi dan Rekofusing anggaran untuk membiayai ketiga komponen prioritas perubahan anggaran.

Selanjutnya Secara Teknis Menteri Keuangan RI Ibu Sri Mulyani menyampaikan kebijakan didalam relokasi dan rekofusing Anggaran penanganan Covid-19 beberapa hal :

–  Covid-19 sangat mempengaruhi  pertumbuhan ekonomi Dunia dan juga mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesai .

– Pertumbuhan Ekonomi Dunia yang diproyeksikan sebesar 3,3 % akibat Covid-19 Diproyeksikan hanya sebesar 3 %

– Demikian juga untuk Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2020 diproyeksikan hanya hanya bisa bertumbuh hanya sebesar 2,3 % dan kalau terjadi skenario terburuk bisa hanya 0,4 %. dan diperkirakan penambahan masyarakat miskin dapat mencapai 1,1 Jt .

– Transfer Keuangan kedaerah terkoreksi sesuai dengan target Pertumbuhan Ekonomi yang akan dicapai 2,3 % dan juga perkiraan penambahan jumlah masyarakat miskin sebesar 1,1 jt Penduduk , sehingga transfer bisa berkurang  sampai dengan 10% .

– Menteri Keuangan mengharapkan agar Anggaran dapat difokus pada tiga bidang antara lain , bidang Kesehatan , Jaring Pengaman Sosial dan Stimulus Ekonomi,

– selanjutnya Menteri Keuangan menyampaikan bahwa alokasi DAK fisik dan non Fisik juga mengalami perubahan , Sebelumnya DAK Fisik sebesar 72,25 T menjadi 51,19 T dan juga DAK non Fisik sebesar 130,28 T menjadi 128,77 T. , pemotongan alokasi DAK fisik dan non fisik di kecualikan pada bidang Kesehatan dan bidang Pendidikan dan penyaluran DAK dilakukan dengan menyederhanakan persyaratannya.

– Pemerintah akan memberikan insentip kepada Tenaga medis dan dokter yang langsung ikut  menangani Covid-19 untuk itu diharapkan Daerah untuk menyampaikan alokasi dana insentip sesuai dengan data tenaga medis dan dokter yang menangani langsung perawatan Pasien Covid -19 Di Daerah.

– Menteri Keuangan menyampaikan Outlook APBD sesuai Pepres 54 tahun 2020 .

A. Jumlah Pendapat pada APBD seluruh indonesia sebesar Rp. 1.238,51 T Menjadi Rp. 1.009,95 atau berkurang sebesar Rp. 228,56 T.

B. Jumlah Belanja Daerah sebesar Rp. 1.299,03 T menjadi Rp. 915,56 T atau berkurang menjadi 383,47 T.

Selanjutnya Kepala BNPB Doni Monardo menyampaikan beberapa hal Sebagai berikut :

– Agar kepala Daerah dapat melibatkan seluruh perangkat daerah pusat di Daerah seperti TNI dan Polri.

– Up date data penanganan Covid-19 di daerah dapat terkoordinir dari satu pintu

– Agar daerah dapat membentuk Sekretariat Gugus Covid -19 di Daerah .

Pada kesempatan itu Gubernur Sulawesi Tengah pada sesi  rapat vitcom tersebut setiap kebijakan langsung memberikan arahan kepada sekda Propinsi dan kepala BPKAD  dan kepala dinas Pendapat terkait dengan Relokasi dan Rekofusing anggaran Pemerintah Propinsi agar dapat sesuai dengan kebijakan dari pemerintah Pusat.(Sumber: Biro Humas dan Protokol)

Salakan, BanggaiKep.go.id – Bertempat di kantor Dinas Kesehatan di ruang Media Center Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 di Kabupaten Banggai Kepulauan, keterangan Pers melalui Juru Bicara mengenai perkembangan kasus Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Kabupaten BanggaiKep yang disampaikan oleh Arabia Tamrin, SKM, Jumat (17/04/2020).

Sesuai data yang diterima Arabia menjelaskan, “Sesuai data yang masuk ke covid center hari ini tidak ada tambahan kasus ODP (Orang Dalam Pemantauan) maupun PDP (Pasien Dalam Pengawasan), selanjutnya Alhamdulilah pada hari ini dua orang dalam pemantauan wilayah Kecamatan Totikum Selatan, pada hari ini di nyatakan SEHAT, yakni telah menjalani pemantauan selama 14 hari dan juga telah menjalani pemeriksaan rapid test sebanyak dua kali pemeriksaan dan hasilnya Negatif”.

“Selanjutnya total kasus ODP yang telah selesai masa pemantauan sampai dengan hari ini sudah berjumlah tiga orang, sehingga total jumlah orang yang sementara di pantau sebanyak lima orang pemantauan di Kabupaten Banggai Kepulauan”, lanjut Jubir.

“Perlu kami sampaikan walaupun perkembangan dalam pemantauan mulai terlihat adanya penurunan tetapi atas nama Pemerintah Kabupaten Banggai Kepulauan menghimbau, baik Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, sampai pada Pemerintah Kecamatan dan Desa untuk tetap memperhatikan langkah-langkah pencegahan covid-19 di Kabupaten Banggai Kepulauan, karena dimana saja, kapan saja resiko penularan Covid-19 dapat terjadi selama kita tidak menerapkan langkah tersebut sesuai dengan yang dianjurkan Pemerintah Kabupaten Banggai Kepulauan secara tepat”, ucap Jubir.

Sehingga Jubir juga menegaskan kembali bahwa Pemerintah Daerah juga tetap menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak melakukan tindakan Diskriminatif kepada seseorang atau atas sekelompok orang yang didalam masa Karantina, karena menurutnya sepanjang orang tersebut tetap menjaga kesehatan selama Karantina yaitu tetap menerapkan Sosial Distensing dan Fisikal Distensing dengan baik tentunya sesusi protokol yang ada maka Virus yang mungkin pada seseorang tersebut itu tidak akan berpotensi untuk menularkan kepada orang lain.

“Satu tekat yang kuat dari kita semua akan mampu menghalau penyebaran Virus di daerah Kabupaten Banggai Kepulauan, Banggai bersatu cega Covid-19”, tutup Arabia dengan Semangat. (ViktorKominfo)

Salakan, BanggaiKep.go.id – Keterangan Pers tentang perkembangan kasus Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Kabupaten Banggai Kepulauan yang disampaikan oleh Juru Bicara Arabia Tamrin, SKM bertempat di Kantor Dinas Kesehatan diruang Media Center Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten BanggaiKep. Kamis (16/04/2020).

“Sesuai dengan data yang masuk hari ini belum ada tambahan kasus ODP maupun PDP, namun demikian satu ODP diwilayah Kecamatan Tinangkung ini di nyatakan SEHAT, dan telah di tetapkan oleh Dinas Kesehatan yang dimana sudah menjalani pemantauan selama 14 hari sejak ditetapkan sebagai ststus ODP”, kata Jubir.

“Pemantauan dilakukan oleh tenaga Medis dalam bentuk pemeriksaan suhu tubuh Skrining gejala harian yakni telah menjalani pemeriksaan Rapid Test sebanyak 2 kali yaitu hari pertama dan 10 hari berikutnya dan hasilnya Negatif”, sambung Arabia.

Kemudian lanjutnya, “Atas nama Pemerintah Kabupaten Banggai Kepulauan menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetep tenang, bekerja sama, bersatu bersama Pemerintah Daerah untuk melaksanakan satu tanggung jawab besar yaitu memutus Mata Rantai penularan covid-19 di Kabupaten Banggai Kepulauan tentunya dengan melaksanakan sesuai dengan himbauan Pemerintah”, tegas Jubir.

Adapun langkah-langkah untuk mengurangi penyebaran Virus Corona (Covid-19) yaitu menghindari keramaian, mengurangi aktifitas diluar rumah, hindari berkumpul ditempat keramaian, hindari kontak fisik dengan orang banyak, menjaga jarak minimal satu meter dengan orang disekitar, tiap Kantor dan Rumah wajib memasang tempat cuci tangan dipintu masuk, selalu menjaga lingkungan masing-masing, selalu berperilaku hidup bersih dan sehat dengan mencuci tangan menggunakan sabun, selalu menjaga daya tahan tubuh dengan istirahat yang cukup dan mengkonsumsi gizi seimbang seperti perbanyak makan sayur dan buah, rajin berolahraga, menggunakan masker jika keluar rumah, hindari menyentuh mata hidung dan mulut dengan tangan yang belum dibersihkan.

Ditegaskan kembali oleh Jubir agar “Segera periksa kesehatan ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala seperti, batuk pilek, sakit tenggorokan, dan sesak nafas maka segera melaporkan dan periksakan diri anda, jika dalam 14 hari terakhir anda atau anggota keluarga anda berpulang dari perjalanan luar Kabupaten Banggai Kepulauan ke pemerintah Desa atau bisa saja ke Call Center dinas Kesehatan Kabupaten Banggai Kepulauan dengan Nomor layanan : 0822 9053 9985, lakukan Isolasi mandiri selama 14 hari jika memiliki riwayat perjalanan dari Daerah yang melaporkan Transmisi Lokal di Indonesia”, sekian tutup Jubir. (ViktorKominfo).

Luksagu, BanggaiKep.go.id – Asmirani Lamala (45) seorang Ibu Rumah tangga juga berprofesi sebagai penjahit Dusun 1 Desa Luksagu Kecamatan Tinangkung Utara menggunakan keahliannya menjahit masker kain untuk mencegah penularan virus Corona (covid-19).

Niat pembuatan masker kain terinspirasi dari nonton Televisi dan informasi media lainnya mengenai perkembangan virus Corona (covid-19) di Indonesia sampai saat ini terus meningkat.

“Saat ini dengan mewabahnya virus Corona masker susah dicari dan langkah kalaupun ada itupun mahal,Saya juga susah cari apalagi kita tinggal di Desa”, kata Asmirani saat di wawancarai jurnalis DisKominfo BanggaiKep Rabu, (15/4/2020) di Rumahnya.

Asmirani semakin khawatir saat tetangga dan teman-temannya juga kesulitan mencari masker sehingga terketuk hatinya untuk bisa memproduksi masker kain.

Usaha ini Ia sudah lakukan sejak se bulan lalu disaat merebaknya virus Corona (covid – 19).

Awalnya Asmirani belajar dari video tutorial yang ditemukan dari Youtube tentang cara membuat masker kain dan bahan yang di gunakan.

Pada awal pertama usahanya, ia mencoba membuat masker dari sisa-sisa kain yang ada untuk dipakai sendiri ketika tetangga dan temannya melihat masker buatannya itu bagus mereka tertarik untuk memesan masker buatannya itu.

Melihat usahanya mempunyai prospek Asmirani langsung tancap gas, Ia membeli kain sebanyak 3 meter dan mengembangkan usaha penjahitan masker kain guna memenuhi kebutuhan masyarakat Desa Luksagu di tengah pandemi virus Corona yang melanda saat ini.

Saat ini usahanya makin berkembang, “Usaha saya pertama masih jual eceran sama tetangga dan masyarakat Desa Luksagu seharga Rp 5000 permasker tetapi setelah saya mengunggah informasi masker buatan saya di berbagai Medsos hasilnya lumayan banyak orderan datang”, kata Asmirani.

Lanjutnya pula, “Saat ini sudah banyak orderan dari luar kampung ada yang pesan 2 lusin,ada yang pesan 3 lusin dan sekarang ini saya sedang buatkan pesanan dari Banggai Laut,”, kata Asmirani.

Karena Asmirani masih menggunakan alat konvensional seperti gunting tangan untuk memotong kain dan mesin jahit manual sehingga dalam sehari Ia hanya mampu memproduksi 50 lembar masker.

Untuk mengembangkan usahanya,Pemdes Luksagu dan Pemerintah Kecamatan Tinangkung Utara bersedia memfasilitasi usaha yang dilakukan Asmirani agar bisa memenuhi kebutuhan masyarakat tentang masker yang semakin langka ini. (FeriKominfo)

Tataba, BanggaiKep.go.id – Hidup dan mati adalah kehendak Sang Khalik yang menciptakan kita manusia dan yang memberi kita kesempatan untuk menjalani hari-hari hidup ini, tapi bukan berarti kita pasrah pada keadaan dan tidak berpikir arif dan bijaksana guna menyikapi Pandemi Covid-19.

Ditengah terbatasnya Alat Pelindung Diri (APD) yang digunakan oleh Tim Relawan Covid-19 Kecamatan Buko bahkan APD jauh dibawah standar tetapi itu tidak mengurungkan niat dan semangat dari tim dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19.

Tim Relawan tetap antusias menjalankan tugas kemanusiaan, untuk Kecamatan Buko bebas Covid-19 dan Kabupaten Banggai Kepulauan pada umumnya.

Dalam keterbatasan APD dan fasiltas pencegahan Covid-19, Tim Relawan terus mengandalkan pertolongan dan perlindungan dari Sang Maha Kuasa, sehingga disetiap awal kegiatan Tim Relawan Covid-19 selalu diawali dengan doa menurut kepercayaan masing-masing.

Sudah memasuki hari ke 24 pada Rabu (15/4/2020) karena sesunguhnya tidak ada satu pun akan menimpa umatNya jika Perlindungan itu datang dari Sang Pencipta manusia.

Kepala PKM Tataba Sianti, Amd.Kep selaku selalu mengingatkan Tim untuk “Jangan lupa selalu mengawali dengan doa dalam melaksanakan kegiatan pencegahan Covid-19, baik di pelabuhan maupun saat turun ke desa-desa, karena perlindungan sesungguhnya datang dari Tuhan Yang Maha Kuasa”, ujar Sianti. (AmosKominfo)

Labasiano, BanggaiKep.go.id – Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (Disperkitan) Kabupaten Banggai Kepulauan melakukan verifikasi bantuan rumah swadaya bagi masyarakat Banggai Kepulauan yang layak dan pantas menerima bantuan Pemerintah tersebut.

Verifikasi bantuan rumah swadaya dilaksanakan oleh tim verifikasi yang dibawah pimpimpinan Kepala Bidang  Perumahan Disperkitan Kab. Banggai Kepulauan verifikasi dilakukan dengan turun langsung ke lokasi dengan mengunjungi rumah masyarakat yang telah diusulkan melalui pemerintah Desa Labasiano.

Kabid Perumahan DisPerkitan Kab. BanggaiKep Selvi Arthaty Yabie saat dijumpai disela-sela kegiatan verifikasi di Desa Labasiano pada Rabu (15/4/2020) menjelaskan bahwa benar ada bantuan rumah swadaya bagi masyarakat yang ada di Desa Labasiano Kecamatan Buko.

“Semua melalui tahapan yang harus dilalui yakni melalui verifikasi baik berkas maupun turun kelapangan langsung guna memastikan layak tidaknya keluarga tersebut menerima bantuan rumah swadaya berdasarkan kategori dan persyaratan yang ada”, ujar Kabid Perumahan Selvi.

Jurnalis DisKominfo BanggaiKep saat mewawancarai Selvi Artaty Yabie menayakan berapa nominal bantuan dan berapa unit rumah bantuan swadaya yang akan dikucurkan di Desa Labasiano, menurut Selvi Yabie, “Bantuan rumah swadaya bagi desa Labasiano sebanyak 19 Unit dari data usulan desa sebanyak 26 maka kami akan melakukan verifikasi siapa yang layak menerimanya dan untuk satu unit rumah diberikan bantuan sebesar Rp.15 juta dengan ketentuan sudah memenuhi untuk Lantai, dinding dan atap”.

Tim Verifikasi Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan Kab. Banggai Kepulauan saat melakukan verifikasi didampingi oleh aparat desa Labasiano. (AmosKominfo)

Batangono, BanggaiKep.go.id – Hari Selasa malam masyarakat Dusun Ebenheizer Desa Batangono Kecamatan Buko gempar dengan meninggalnya seorang lansia yang baru 7 hari tiba di Eben dari Desa Lauwon Kecamatan Luwuk Timur Kabupaten Banggai untuk menggunjungi anak dan cucunya.

Pada hari Rabu, (15/4/2020) pukul 5.30 anggota Polsek Buko menerima laporan via HandPhone dari salah satu anggota BPD Batangono yang tinggal di dusun Eben yang bernama Yet menyampaikan bahwa di Eben ada yang meninggal dan masyarakat takut dan enggan membantu keluarga yang berduka, karena Almarhuma baru 7 hari tiba di Dusun Eben.

Anggota Polsek Buko langsung menghubungi Jurnalis Diskominfo BanggaiKep untuk berkoordinasi dengan Kepala PKM Tataba langka apa yang harus dilakukan.

Kepala PKM Tataba, Sianti, Amd.Kep saat dijumpai dikediamannya pukul 06.00 menjelaskan bahwa sudah menghubungi petugas medis untuk naik ke Eben beserta Tim Relawan Covid-19 Kec. Buko.

Tim Relawan Covid-19 Kec. Buko yang terdiri dari 4 orang dari PKM Tataba, 1 orang Anggota Polsek Buko dan 1 orang anggota Koramil 1308-13 Buko serta Jurnalis DisKominfo pada pukul 07.15 langsung bergerak ke Dusun Ebenheizer Desa Batangono, setiba di Dusun Eben suasana kampung tampak sepi hanya ada beberapa orang saja dijalan yang lain dirumah masing-masing.

dr. Nurul selaku penanggungjawab lapangan menjumpai tenaga medis di Dusun Eben untuk menanyakan kronologi peristiwa, Ses Feby selaku tenaga kesehatan di Eben menjelaskan bahwa “Beberapa hari yang lalu almarhum datang ke Pustu untuk memeriksakan diri karena sakit dan dari hasil pemeriksaan almarhuma menderita hipertensi dan juga pengaruh usia yang sudah rentah dan dari pemantauan kami sampai almarhuma meninggal tidak ada sedikit pun menunjukkan gejala Covid-19”, ujar Ses Feby.

Kemudian Tim menuju rumah duka untuk menggali keterangan dari pihak keluarga ternyata almarhuma memang memiliki riwayat penyakit Hipertensi dan Jantung dipengaruhi juga dengan usia yang sudah tua, menurut keluarga usia almarhuma berkisaran 80an tahun.

Tim Relawan Covid-19 Kec. Buko pun langsung mengambil langka dan memberikan himbauan dan sosialisasi serta penjelasan kepada masyarakat Ebenheizer melalui pengeras suara yang ada di gereja sedangkan masyarakat didepan rumah masing-masing, Tim menjelaskan “Kona Tambu nia mate bolikon Covid-19, kona tambu nia motua mo, tambu nia ano ko penyakit Dara Tinggi dan Jantung, jadi komiu pelengele tambu nia mate boliko ko Virus penyebabnya”, soasialisasi dan himbauan disampaikan dengan mengunakan bahasa Banggai sehingga masyarakat muda mengerti dan memahaminya.

Setelah selesai himbauan dan sosialisasi dari Tim Relawan Covid-19 Kec. Buko masyarakat satu persatu mulai berdatangan untuk membantu keluarga membuat peti karena mayat akan dikebumikan di Desa Lauwon Kec. Luwuk Timur Kab. Banggai.(AmosKominfo)

Stok Pangan Sulteng Aman : Pekerjaan Menyiapkan Pangan Tugas Mulia

Puncak panen padi di wilayah Sulteng yang akan terjadi Juni nanti, dipastikan menjaga ketersediaan stok pangan di tengah pandemi virus corona (covid-19).

“Kita masih surplus lebih kurang 90 ribu ton beras dengan asumsi konsumsi beras 118 kg per kapita,” jelas Kadis Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Provinsi Sulteng Ir. Trie Iriany Lamakampali, MM, yang memastikan tidak ada penurunan produksi padi di Sulteng, pada Rabu (15/4).

Meski begitu ada beberapa wilayah di Sulteng karena kondisi lahannya yang kering sehingga tidak signifikan pada panen padi nanti seperti Banggai Laut, Banggai Kepulauan dan Tojo Unauna.

Kondisi itu lanjutnya bisa disiasati petani dengan menanam komoditi pangan yang cocok dengan lahan kering seperti jagung atau dengan menerapkan sistem pertanian ladang.

Terkait kebijakan kementerian pertanian dan pemerintah provinsi selama pandemi virus corona dinilainya sudah sinkron, seperti memastikan bahwa penyaluran pupuk bersubsidi dan bantuan-bantuan pertanian ke petani tetap lancar dan tidak terganggu meski berlaku kebijakan pembatasan akses keluar masuk antar wilayah.

Pada kesempatan itu, birokrat perempuan ini juga mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh insan tani yang ikut berjuang menjaga ketahanan pangan karena urusan ini sangat erat kaitannya dengan proses pembentukkan imunitas tubuh supaya kebal melawan penyakit.

“Tentu ini bisa merepotkan dan membuat masalah baru,” kata kadis jika kondisi ketahanan pangan tidak tercapai.

Olehnya, Ia mengharap insan tani agar saat bekerja di sawah/ladang tetap menaati segala ketentuan protokol kesehatan supaya tidak terjangkit virus dan produksi pangan Sulteng bisa tetap meningkat walau di tengah pandemi.

“Karena pekerjaan menyiapkan pangan adalah tugas yang mulia, sama seperti tenaga medis yang ada di garis depan,” pungkas Kadis TPH Trie Iriany Lamakampali.

(Sumber: Biro Humas Protokol Setda Prov Sulteng) (FeriKominfo)