Pos

Palu, BanggaiKep.go.id – Dalam kegiatan Rembuk Stunting dan Pemberian Penghargaan Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten/Kota se-Sulawesi Tengah, Kabupaten Banggai Kepulauan mendapat juara terbaik III aksi konvergensi penurunan stunting tahun 2022 dan terbaik I kategori replikatif.

Kegiatan dirangkaikan dengan pencanangan bulan bhakti gotong royong masyarakat tingkat Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2022 dan dibuka secara resmi oleh Gubernur Sulawesi Tengah H. Rusdy Mastura bertempat di Hotel Best Western Coco Palu, Rabu, (27/7/2022).

Dalam sambutan Rusdy Mastura mengatakan, bahwa Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah melalui Surat Keputusan Gubernur Nomor 440/59/BAPPEDA-G.ST/2022 tentang tim penilaian aksi konvergensi percepatan penurunan stunting Kabupaten/Kota se-Sulawesi Tengah.

“Sesuai petunjuk teknis penilaian pemerintah provinsi terhadap kinerja pemerintah Kabupaten/Kota dalam pelaksanaan 8 aksi konvergensi penurunan stunting, tim tersebut bekerja melaksanakan penilaian terhadap 5 lokus yang terdiri dari Kabupaten Sigi, Parimo, Morowali, Banggai dan Kabupaten Banggai Kepulauan,” ucapnya.

Adapun hasil penilaian yang telah dilakukan pada 5 lokus dalam kinerja aksi konvergensi percepatan penurunan stunting Kabupaten/Kota se-Sulawesi Tengah yaitu:

1. Kabupaten Banggai sebagai terbaik I aksi konvergensi penurunan stunting 2022 dan terbaik I kategori daerah inovatif.

2. Kabupaten Parimo sebagai terbaik II aksi konvergensi penurunan stunting 2022 dan terbaik I kategori daerah inspiratif.

3. Kabupaten Banggai Kepulauan terbaik III aksi konvergensi penurunan stunting 2022 dan terbaik I kategori replikatif.

4. Kabupaten Morowali sebagai terbaik II kategori daerah inspiratif.

5. Kabupaten Sigi sebagai terbaik II kategori daerah inovatif.

“Saya minta keseriusan dan komitmen dari kepala daerah dan seluruh stakeholder terkait untuk bersama-sama mewujudkan penanggulangan dan penurunan stunting terintegrasi dengan memanfaatkan segala potensi yang ada di daerah,” ucap Gubernur.

Selanjutnya, sebagai wujud komitmen bersama antar semua pihak, maka akan dilakukan penandatanganan komitmen penanggulangan dan percepatan penurunan stunting terintegrasi di Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2022.

Rusdy Mastura juga berharap dengan pemberian penghargaan ini dapat memberikan motivasi sekaligus dukungan bagi seluruh pemerintah Kabupaten/Kota untuk menurunkan prevalensi stunting dan ikut berperan serta mencapai angka stunting Indonesia satu digit tahun 2024 dengan semangat gerak cepat menuju Sulawesi Tengah yang Lebih Sejahtera dan Lebih Maju.

Turut hadir Ketua DPRD Prov. Sulteng, Bupati/Walikota se-Sulawesi Tengah, Plt. Sekda Prov. Sulteng, Unsur Forkopimda, Ketua dan Pengurus Tim Penggerak PKK, Ditjen Bina Pembangunan Daerah, Narasumber serta Tim TPPS Prov. Sulteng. (Elsi-KOMINFO)

Tunggaling, BanggaiKep.go.id – Pemerintah Daerah Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep) apresiasi kunjungan Tim Panelis Provinsi Sulawesi Tengah ke salah satu Desa lokasi fokus (lokus) yakni Desa Tunggaling Kecamatan Peling Tengah, Jumat, (17/6/2022).

Kunjungan Tim Panelis Provinsi Sulawesi Tengah dalam rangka pelaksanaan penilaian kinerja aksi konvergensi penurunan stunting Kabupaten Banggai Kepulauan tahun 2021/2022.

Dalam sambutan Bupati yang diwakili Asisten III Bidang Administrasi Umum Sekretariat Daerah Eka Silawati Sipatu, AMK, S.Pd.,M.Kes mengatakan “Saya mengapresiasi kepada Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Banggai Kepulauan yang telah melakukan koordinasi, pembinaan dan monitoring evaluasi terhadap pelaksanaan delapan aksi konvergensi.”

“Bekerja dengan semangat, kompak dan bersinergi, berkolaborasi dengan komitmen tinggi dalam upaya percepatan penurunan stunting di Banggai Kepulauan,” lanjutnya.

Komitmen Pemda Bangkep dalam menurunkan angka stunting terbukti nyata melalui berbagai macam kebijakan dan program yang telah dilaksanakan, mendorong seluruh OPD untuk mendukung program tersebut.

Dalam kunjungannya, Tim Panelis Provinsi meninjau langsung Puskemas Patukuki guna melihat program dan kegiatan yang terkait dengan stunting. Kemudian lanjut ke desa Tunggaling untuk kegiatan pembukaan sekaligus berkunjung ke posyandu yang terintegrasi dengan PAUD dan Bina Keluarga Balita (BKB).

“Saya berharap agar penilaian kinerja ini dapat memberikan gambaran umpan balik dan pembelajaran upaya konvergensi intervensi stunting dan memotivasi untuk meningkatkan kinerja melalui inovasi-inovasi terbaik,” harap Eka. (Elsi-KOMINFO)

Salakan, BanggaiKep.go.id – Dalam kegiatan pembukaan rapat penilaian kinerja pelaksanaan aksi konvergensi penurunan di Kabupaten Banggai Kepulauan tahun 2021/2022 yang dilaksanakan di Auditorium Bappeda dan Litbang pada Kamis, 16 Juni 2022 melibatkan Tim Panelis Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).

Sebanyak 7 (tujuh) orang Tim Panelis hadir dalam rangka menilai apa saja kinerja yang dilakukan Kabupaten Banggai Kepulauan dalam upaya penanganan penurunan stunting. Tim Penilai terdiri dari Ketua Tim dan anggotanya dari Dinas Kesehatan dan Bappeda Provinsi Sulawesi Tengah.

Wawancara Tim Jurnalis Pemda Diskominfo dengan Ketua Tim Panelis Provinsi Hasjman Syamsul pada kesempatan yang sama mengatakan bahwa “Pelaksanaan penurunan stunting di Kabupaten Banggai Kepulauan, kami dari panelis provinsi saya rasa sudah cukup maksimal sesuai kemampuan yang ada di daerah ini,” ujarnya.

Ia melihat keterlibatan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sudah nampak kegiatannya semua dan juga beberapa kegiatan yang disusun untuk perencanaan ke depan.

“Dan aksi konvergensi penurunan stunting di Banggai Kepulauan menurut saya dalam proses analisis situasinya sudah menggunakan data-data yang dibutuhkan, saran saya perlu ditambah lagi untuk memperkaya dalam analisis situasi sebagai dasar untuk melakukan perencanaan aksi-aksi seterusnya sampai aksi delapan,” ucap Hasjman.

Lanjutnya, “Yang pernah dibuat mungkin perlu dievaluasi lagi sebagai bahan perencanaan untuk tahun yang akan datang.”

Ketua Tim Panelis juga menambahkan bahwa pihak swasta juga perlu dilibatkan dalam pelaksanaan upaya penurunan stunting di Kabupaten Banggai Kepulauan serta masalah pernikahan anak yang cukup tinggi.

“Masalah pernikahan anak di Kabupaten Banggai kepulauan cukup tinggi artinya itu belum disentuh, mungkin teman-teman di Banggai Kepulauan perlu menggali lagi program ini, bagaimana memasyarakatkan untuk mencegah pernikahan dini dengan edukasi tentang kesehatan reproduksi anak agar mereka jangan melakukan pernikahan lebih awal/pernikahan dini karena sangat beresiko melahirkan anak stunting dan kepada diri sendiri kemungkinan akan putus sekolah,” jelasnya.

“Saya rasa di Banggai Kepulauan perlu ditingkatkan lagi masalah manajemennya dalam pengelolaan dan peran sektor swasta itu perlu. Kami belum melihat peran sektor swasta di Banggai Kepulauan dalam ikut aktif berperan dalam mencegah stunting,” tambahnya.

Ia juga menjelaskan bahwa untuk mencegah stunting bukan persoalan instan perlu waktu dan kerja keras dan betul-betul ada keterlibatan beberapa OPD.

“Cegah stunting ada konvergensi dalam artian semua orang ada peran sesuai dengan perannya dia, jadi bukan pekerjaannya orang kesehatan saja, karena persoalan terjadinya stunting dipengaruhi oleh faktor langsung dan tidak langsung itu dikenal dengan spesifik dan sensitif di kaji lagi itu penyebab stunting di Banggai Kepulauan,” terang Hasjman.

“Kita harus tahu apa sih penyebab stunting, intervensinya juga lebih jelas, lebih gampang dan mungkin lebih efisien ke depan dalam melakukan itu, jadi intervensi stunting di setiap wilayah itu akan berbeda-beda berdasarkan dengan masalah penyebab stunting di wilayah itu,” tutur Ketua Tim Panelis. (Elsi-KOMINFO)

Tunggaling, BanggaiKep.go.id – Plh. Bupati Banggai Kepulauan (Bangkep) Rusli Moidady buka secara resmi Pembinaan Persiapan Penilaian Aksi Konvergensi Penurunan Stunting Tingkat Provinsi di Desa Tunggaling Kecamatan Peling Tengah, Sabtu, (4/6/2022).

Sehubungan dengan Surat Gubernur Nomor 440/481/ Bappeda tentang Penyampaian penilaian kinerja dan penurunan stunting Kab/Kota se-Sulawesi Tengah tahun 2022 terhitung mulai tanggal 16-17 Juni 2022.

Untuk itu, diharapkan melalui pelaksanaan penilaian kinerja ini dapat meningkatkan kualitas pelaksanaan 8 aksi konvergensi penurunan stunting dan menjadi motivasi bagi Pemerintah Kabupeten khususnya Kabupeten Banggai Kepulauan dalam mencapai target penurunan prevalensi sebesar 14% pada tahun 2024.

“Capaian yang sudah baik selama 1 tahun terakhir yang telah berhasil menurunkan prevalensi stunting dari 23% pada tahun 2020 menjadi 21,80 % pada tahun 2021, harus terus dipertahankan untuk mencapai target 14% pada akhir tahun 2024,” ucap Rusli Moidady dalam sambutannya.

Lanjutnya, ” Memang diakui bahwa lokus kita dalam penanganan stunting terganggu dalam beberapa tahun terakhir karena pandemi covid-19 yang merebak yang mana membutuhkan perhatian dan kerja ekstra seluruh unsur Pemerintah Daerah, Lembaga Swasta dan masyarakat Banggai Kepulauan.”

Kunjungan Plh. Bupati Banggai Kepulauan ke Posyandu Desa Tunggaling

Olehnya ditengah kerja keras melawan penyebaran pandemi covid-19, Rusli berharap kita masih memberikan perhatian pada upaya penurunan stunting di Banggai Kepulauan.

Desa Tunggaling ditunjuk sebagai desa sampel lokus mewakili Kabupaten Banggai Kepulauan dalam pelaksanaan penilaian aksi konvergensi penurunan stunting tingkat provinsi tahun 2022.

“Dengan komitmen awal bersama menggalang kekuatan dan sinergitas sehingga dapat menurunkan angka stunting secara signifikan,” ujar Rusli Moidady.

Turut hadir, Unsur Forkopimda Bangkep, Ketua TP-PKK Bangkep, Asisten dan Staf Ahli, Kepala Badan/Dinas/Bagian lingkup Pemda Bangkep, Camat, Kepala Desa Tunggaling serta undangan lainnya. (Elsi-KOMINFO)

Tunggaling, BanggaiKep.go.id – Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai Kepulauan melakukan Sosialisasi dan Peningkatan Kader Posyandu serta Penyuluhan Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA) yang dilaksanakan di Desa Tunggaling Kecamatan Peling Tengah Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep), Selasa, (19/4/2022).

Dalam mengatasi stunting, masyarakat perlu memahami pentingnya gizi bagi ibu hamil dan anak balita, terutama 1000 Hari Pertama Kehidupan yaitu terhitung sejak konsepsi sehingga anak berusia 2 tahun.

Stunting terjadi karena kekurangan gizi kronis yang disebabkan oleh kemiskinan dan pola asuh tidak tepat, yang mengakibatkan kemampuan kognitif tidak berkembang maksimal, mudah sakit dan berdaya saing rendah, sehingga bisa terjebak dalam kemiskinan.

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor: 450/2004 tentang Pemberian ASI secara eksklusif pada Bayi di Indonesia terdiri atas lima ketetapan termasuk penetapan mengenai pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan dan dilanjutkan sampai dengan usia anak 2 tahun dengan pemberian makanan tambahan yang sesuai.

Menurut Kadis Kesehatan dr. Abdi Gunawan, MPH dalam memberikan materinya bahwa pemberian makanan yang baik sejak lahir hingga usia 2 tahun merupakan salah satu upaya mendasar untuk menjamin pencapaian kualitas tumbuh kembang sekaligus memenuhi hak.

Kegiatan yang dilakukan untuk mengintervensi anak dalam 1000 Hari Pertama Kehidupannya adalah dengan Pelatihan Konseling Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) bagi petugas kesehatan sebagai promotor kesehatan kepada masyarakat.

“Tujuannya adalah untuk membekali tenaga kesehatan dengan pengetahuan, keterampilan dan alat bantu untuk mendukung ibu, ayah dan pengasuh dalam meningkatkan praktik pemberian makan kepada bayi dan anak serta ibu hamil serta optimal yang difokuskan pada pemantauan pertumbuhan, pemberian ASI, Pemberian Makanan Pendamping ASI, pemberian makan pada ibu, bayi dan anak berbasis masyarakat,” tutur Kadis Kesehatan.

Informasi yang utuh ini dianggap penting untuk disampaikan kepada kader posyandu sebagai sumber daya potensial yang langsung berhubungan dengan sasaran PMBA. Tenaga kesehatan sebagai fasilitator PMBA perlu dibekali informasi menyeluruh dan utuh tentang 1000 hari pertama kehidupan sehingga mampu menyampaikan kembali kepada konselor PMBA di tingkat posyandu.

Selain itu, Kadis Kesehatan juga mengungkapkan perlunya peran serta pemerintah desa terkait rendahnya cakupan kunjungan posyandu, baik kunjungan ibu hamil maupun kunjungan balita. (Elsi-KOMINFO)

Salakan, BanggaiKep.go.id – Bupati Banggai Kepulauan H. Rais D. Adam membuka secara resmi Audit Kasus Stunting dan Kukuhkan Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep).

Kegiatan bertempat di Ruang Rapat Kantor Bupati Banggai Kepulauan dan di hadiri Wakil Bupati, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulteng, Sekda, Ketua Tim Penggerak TP-PKK, Staf Ahli Bupati, dan undangan lainnya, Rabu, (20/04/2022).

Dalam sambutan Bupati sangat mengapresiasi atas dilaksanakannya kegiatan ini guna mengevaluasi hasil tindaklanjut program kerja penurunan stunting yang bertujuan memberikan rekomendasi bagi tindakan hingga penanganan yang tepat kasus stunting sehingga mencegah adanya diagnostik berlebihan.

Audit stunting ini dilakukan dalam rangka implementasi Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting.

“Saya berharap para tim audit dapat menyelesaikan masalah-masalah yang di temukan dalam proses penurunan stunting serta dapat merumuskan program kerja yang tepat sehingga percepatan penurunan stunting di Kabupaten Banggai Kepulauan benar-benar berjalan sesuai dengan yang kita harapkan,” ucap Bupati.

Lanjutnya, untuk mencapai hasil yang optimal dibutuhkan dukungan dan bantuan dari semua pihak untuk menyukseskan percepatan penurunan stunting di Indonesia lebih khusus di Banggai Kepulauan.

“Saya berharap kepada tim percepatan penurunan stunting yang baru saja di kukuhkan agar serius menjalankan tugas dan tanggungjawab yang telah di amanatkan oleh Daerah dengan selalu berkoordinasi dan membantu Pemerintah Daerah untuk bersama-sama melaksanakan proses demi proses,” harap Bupati.

Selain itu, Bupati memberikan ucapan selamat kepada tim yang telah dikukuhkan “Saya ucapkan sekali lagi selamat kepada tim percepatan penurunan stunting yang baru saja di kukuhkan semoga saudara-saudara dapat membantu kerja Pemerintah dalam penurunan angka stunting dengan cepat dan tepat,” tutur Bupati. (Decky-KOMINFO)

Susunan Tim Percepatan Penurunan Stunting 2022

Tunggaling, BanggaiKep.go.id – Tim Penggerak PKK Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep) dalam hal ini Tim Pokja 1 melakukan pembinaan pemanfaatan pekarangan rumah selain di kebun yang dilaksanakan di Desa Tunggaling Kecamatan Peling Tengah, Senin, (18/4/2022).

Ketua TP-PKK Kab. Bangkep Ny. Sartini Rais Adam bersama anggota meninjau langsung ke tempat pekarangan rumah warga serta memberikan arahan dalam pemanfaatan lahan pekarangan rumah yang dapat menjadi bagian penting dalam mendukung ketahanan pangan. Hal ini dikarenakan kebutuhan pangan keluarga secara kuantitas dan kualitas bisa terpenuhi dengan baik.

Kegiatan yang dilakukan bertujuan mendekatkan pasar ke rumah/dapur karena stok pangan yang bergizi dan aman secara berkala bisa dipenuhi dari kebun/pekarangan rumah.

Selain itu, tanaman yang cocok untuk ditanam di lahan pekarangan rumah adalah jenis tanaman hortikultura. Mulai dari sayuran, buah-buahan, dan obat-obatan. Tanaman bisa ditanam secara langsung atau bisa juga dengan menggunakan media polybag. (Elsi-KOMINFO)

 

Tunggaling, BanggaiKep.go.id – Mengingat masih tingginya angka stunting khususnya di Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep), melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Banggai Kepulauan melaksanakan Edukasi pengasuhan 1000 HPK serta Pemahaman Kesehatan Reproduksi (Kespro) dan Stunting.

Selain kegiatan edukasi pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) bagi ibu dan keluarga serta pemahaman Kespro dan stunting bagi remaja sebagai calon pengantin diberikan sarana penunjang berupa sarana media Bina Keluarga Balita (BKB) KIT Eliminasi Masalah Anak Stunting (EMAS) dan sarana media KIT siap nikah guna menunjang pelaksanaan kegiatan tersebut dalam percepatan penurunan angka stunting.

Dalam sambutan Bupati Bangkep H. Rais D. Adam berharap melalui Posyandu terintegrasi dengan wadah BKB dapat memberikan edukasi dan informasi yang bermanfaat bagi masyarakat yang dimulai dari lingkungan keluarga dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku hidup bersih dan sehat.

Untuk meningkatkan kualitas hidup dalam rangka cegah stunting, Bupati juga berharap bantuan yang diberikan dapat dimanfaatkan dengan baik.

“Saya berharap bantuan berupa sarana media Bina Keluarga Balita KIT Eliminasi Masalah Anak Stunting dan KIT siap nikah dapat dimanfaatkan dengan baik dan dipelihara agar dapat membantu tugas-tugas kelompok Pusat Informasi Konseling Remaja,” ucap Bupati.

Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari Sabtu, 20 November 2021 di desa Tunggaling Kecamatan Peling Tengah dan dihadiri oleh Ketua TP-PKK Kab. Bangkep, Kadis DP3AP2KB, Kadis Kominfo, Kepala Bapeda, Kadis Ketahanan Pangan, Camat Peling Tengah, Anggota TP-PKK Kabupaten Bangkep dan Kecamatan Peling Tengah serta Masyarakat Desa Tunggaling. (ElsiKominfo)

Tataba, BanggaiKep.go.id – Wakil Bupati Banggai Kepulauan Salim J Tanasa, SE, MM dalam sambutanya pada Musrembang RKPD Tahun 2022 Tingkat Kecamatan Buko yang dilaksanakan pada hari Selasa (23/3/2021) di BPU Kecamatan Buko mengajak kepada semua pihak terlibat aktif dalam mengentaskan masalah Stunting.

Masalah Stunting menjadi isu nasional yang harus kita tangapi bersama dengan serius sebab untuk meningkatkan Index Pembangunan Manusia (IPM) tidak lepas dari bagaiamana kita mempersiapkan generasi selanjutnya.

“Stunting menunjukkan kondisi kekurangan gizi kronis yang terjadi selama periode paling awal pertumbuhan dan perkembangan anak, tidak hanya tubuh pendek atau pertumbuhan tidak normal tetapi juga Stunting memiliki banyak dampak buruk bagi perkembangan anak termasuk didalamnya kecerdasan akibat kekurangan gizi” ucap Wabup.

“Selain itu dalam upayah penuntasan masalah stunting di BanggaiKep mari kita bersinergi bersama untuk terus dapat memgsosialisasikan kepada masyarakat tentang masalah Stunting. Bagi Kepala Desa dan perangkat desa tolong serius atasi masalah Stunting ini sosialisasi bagi masyarakat serta manfaatkan sebaik mungkin angaran yang diperuntukkan penuntasan masalah Stunting. Sebab menyelesaikan masalah Stunting harus dimulai ditingkat desa karena perangkat desa yang bersentuhan langsung dengan masyarakat” jelas Wabup.

“Bagi tokoh Agama dan masyarakat kami pun berharap untuk dapat membatu kami pemerintah pusat menyelesaikan Stunting di Kab.Banggai Kepulauan dengan terus mengingatkan kepada umat (Jemaat) dan masyarakat baik dalam kegiatan keagamaan dan kemasyarakatan agar masyarakat paham dan mengerti dampak dari Stunting.”

“Sebenarnya daerah kita banyak sumber makana bergizi tetapi kita tidak paham. Seperti contoh kita sebagai nelayan yang mancing ikan tetapi hasil tangkapan kita dijual dan uangnya dibelikan mie untuk kita makan bersama istri dan anak, kita yang menangkap ikan kekurangan gizi yang membeli ikan pasokan gizinya terpenuhinya sehinga mereka cerdas” canda pak Wabup yang disambut ketawa oleh peserta Musrembang.

“Dalam bahasa daerah “mau tongo mangan ndeke tukon baku bai kona boulon manuk kambung, (biar cuma makan bete dan ubi Banggai asalkan kua daging ayam kampung) itu pasti bergizi” tutup Salim Tanasa. (Amos Kominfo).

 

Tompudau, BanggaiKep.go.id – Pemerintah Desa Tompudau Kecamatan Tinangkung Kabupaten Banggai Kepulauan menggelar Rembuk Stunting yang bertempat di Balai Desa Tompudau, Kamis, (19/11/2020).

Hadir dalam giat tersebut Tenaga Ahli Bid. Infrastruktur Bapak Yamin, Kepala Desa Tompudau Kamran Lahundo, Ketua BPD Jen Labana, Ahli Gizi Puskesmas Tinangkung dan kader ksehatan yang hadir.

Dalam sambutan Kepala Desa Tompudau Kamran Lahundo mengatakan bahwa, “Hari ini kita berkumpul dengan maksud dan tujuan untuk melaksanakan rembuk stunting, rembuk stunting ini kehidupan 1000 hari pertama untuk generasi muda kita.”

“Adapun harapan kami selaku pemerintah desa ketika hari ini terlaksana kita sebagai pemangku kekuasaan baik teman-teman BPD dan aparat desa, tidak ada salahnya kalau nanti kita akan memberikan atau kita anggarkan rencana kerja pemerintah desa dan itu harapan yang harus kami penuhi,” ucap Kamran.

Menurut Kades, Kami akan berusaha untuk stunting ini karena di sana ada kehidupan baru bagi generasi muda dan kita akan memberikan asupan gizi yang baik.

Selanjutnya Tenaga Ahli Bid. Infrastruktur Bapak Yamin juga mengatakan terkait dengan rembuk stunting ini kita bisa melihat bahwa bangsa yang kuat itu dari generasi yang sehat.

Menurut Yamin, Pemerintah melakukan konvergensi kita secara bersama-sama untuk menyelesaikan stunting ini, tetapi dengan penanganan ini yang kita laksanakan secara konfergen itu dari tahun-ketahun akan menurun penderita stunting.

“Saya berharap bahwa desa benar-benar serius untuk menangani stunting ini, dan kedepannya kita pikirkan bersama beri sentuhan inovasi dalam penanganan stunting,” harap Yamin.

“Saya juga mengharapkan dalam rembuk stunting ini kita jangan melihat anggarannya, tetapi kegiatan apa yang kita laksanakan sehingga akan bisa di pertimbangkan dan akan di danai pada tahun 2021,” tambah Yamin. (DeckyKominfo)