Salakan, BanggaiKep.go.id – Ketua Komisi Informasi (KI) Wilayah Sulawesi Tengah Hi. Abbas H.A Rahim bersama Sekretaris Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian, dan Statistik (Diskominfo Santik) Provinsi Sulawesi Tengah Drs. Aswin Saudo, M.Si melaksanakan kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) keterbukaan informasi publik di Kabupaten Banggai Kepulauan, Kamis (9/10/2025).

Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian penilaian keterbukaan informasi Kabupaten/Kota Tahun 2025, yang bertujuan untuk menilai sejauh mana badan publik di daerah melaksanakan prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan pemerintahan.

Tim penilai dipimpin langsung oleh Ketua Komisi Informasi Perwakilan Sulawesi Tengah, dengan didampingi oleh Sekretaris Dinas Kominfo Santik Provinsi Sulawesi Tengah, serta anggota tim dari Komisi Informasi dan Diskominfo Santik.

Saat penilaian lapangan di ruang layanan informasi PPID Utama dan SP4N LAPOR, Ketua Komisi Informasi mengingatkan kepada admin PPID Utama dan SP4N LAPOR, syarat utama sebagai pemohon perorangan yaitu memberikan identitas diri, dan jika lembaga/organisasi menunjukkan surat tugas dan menyampaikan informasi yang diminta diperuntukkan untuk apa, selain itu admin memberikan formulir permohonan informasi.

Selain itu beliau menegaskan, PPID utama harus menyiapkan Daftar Informasi Publik (DIP) dan Daftar Informasi DiKecualikan (DIK), sebagai dasar pemberian informasi PPID Utama dan PPID Pelaksana yang ada di seluruh Perangkat Daerah.

Ketua Komisi Informasi juga berharap sosialisasi untuk PPID Pelaksana di Perangkat Daerah untuk lebih meningkatkan perannya sebagai PPID Pelaksana.

Sebelumnya, PPID Utama Kabupaten Banggai Kepulauan telah mengirimkan kuisioner penilaian keterbukaan informasi kepada pihak Komisi Informasi pada 19 September 2025 sebagai bagian dari tahapan awal proses evaluasi.

Melalui kegiatan monitoring dan evaluasi ini, diharapkan pemerintah daerah dapat semakin memperkuat komitmen dalam menerapkan prinsip keterbukaan informasi publik sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, serta meningkatkan kualitas pelayanan informasi kepada masyarakat. (IKP-KOMINFO)

Salakan, BanggaiKep.go.id — Pemerintah Kabupaten Banggai Kepulauan bersama Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Banggai menggelar Rapat Koordinasi Penguatan Tim Pengawasan Orang Asing (TIMPORA) Tahun 2025, bertempat di Aula Penginapan Bharata, Salakan, Kamis (9/10/2025)

Kegiatan ini dihadiri Wakil Bupati Banggai Kepulauan Serfi Kambey, bersama sejumlah pejabat lintas instansi, antara lain Kepala Dinas Pariwisata dr. Jems Pinintoan, Kepala BNN Bangkep Kombes Baharuddin, Kepala Dinas Dukcapil Hari A. Masenge, Kepala Dinas DPMPTSP Din Lamasada, serta perwakilan unsur Forkopimda dan camat, Tim dari Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Banggai yang dipimpin oleh Kepala Seksi Intelijen dan Penindakan Keimigrasian, Galih Nur Rahartadi.

Dalam sambutan Kepala Seksi Intelijen dan Penindakan Keimigrasian Galih Nur Rahartadi menegaskan pentingnya penguatan koordinasi antar instansi untuk menegakkan pengawasan terhadap keberadaan warga negara asing di wilayah Banggai Kepulauan.

“Isu tentang keberadaan orang asing kini menjadi perhatian nasional. Imigrasi tidak bisa bekerja sendiri, tetapi perlu berkoordinasi dengan instansi pemerintah lain, baik pusat maupun daerah,” ujar Galih.

Ia menambahkan, Banggai Kepulauan memiliki posisi strategis sebagai daerah tujuan dan transit lalu lintas orang maupun barang. Kondisi ini, kata dia, membuka potensi penyalahgunaan izin keimigrasian dan kegiatan ilegal seperti penyelundupan manusia maupun peredaran narkotika.

Dalam kesempatan itu, pihak Imigrasi juga memperkenalkan program Desa Binaan Imigrasi, yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap isu keimigrasian serta memperkuat sinergi antara aparat imigrasi dan warga desa.

Sementara itu, Wakil Bupati Banggai Kepulauan Serfi Kambey, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi terhadap pelaksanaan kegiatan tersebut. Ia menilai pengawasan terhadap orang asing merupakan upaya strategis untuk menjaga kedaulatan dan keamanan daerah di tengah arus globalisasi.

“Kita tidak bisa menolak kedatangan warga negara asing, baik yang datang sebagai wisatawan maupun tenaga kerja profesional. Namun, kita juga harus waspada terhadap potensi pelanggaran hukum dan penyalahgunaan izin tinggal,” kata Wabup.

Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, aparat hukum, dan masyarakat dalam menjalankan fungsi pengawasan. “Sebagai anak daerah, kita perlu memahami aturan dasar mengenai hak dan kewajiban warga negara asing agar dapat menjaga Banggai Kepulauan dari potensi penyimpangan,” ujarnya.

Rapat koordinasi tersebut diikuti sekitar 30 peserta dari berbagai instansi. Kegiatan berlangsung dalam suasana kondusif dan diakhiri dengan komitmen bersama untuk memperkuat sinergi dalam pelaksanaan tugas TIMPORA di wilayah Banggai Kepulauan. (Roy-KOMDIGI)

Salakan, Banggai Kepulauan – Menjelang, pelaksanaan Festival Trikora tahun 2025, berbagai persiapan terus dimatangkan oleh panitia pelaksana bersama pemerintah daerah dengan dilaksanakannya rapat di ruang rapat kantor Bupati, Kamis (09/10/2025).

Kegiatan yang menjadi salah satu agenda budaya terbesar di Kabupaten Banggai Kepulauan ini rencananya akan dipusatkan di Kota Salakan.

Dalam sambutan Kepala Dinas Dikbud H. Ikhsan Nursin, S.Pd.,M.M menyampaikan rasa syukur atas nikmat kesehatan dan kesempatan yang diberikan untuk melaksanakan agenda penting ini.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta rapat yang telah meluangkan waktu guna membahas teknis dan langkah strategis menjelang pelaksanaan festival tersebut.

“Agenda ini bukanlah kegiatan kecil. Festival Trikora memiliki nilai sejarah dan budaya yang perlu kita angkat dan perkenalkan lebih luas, bahkan hingga ke tingkat nasional dan mancanegara,” ungkapnya.

Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor, termasuk keterlibatan komunitas pecinta budaya dan aparat satuan pamong praja, demi memastikan pelaksanaan festival berlangsung aman dan tertib. Selain itu, panitia diimbau untuk lebih intens berkoordinasi dan memperkuat komunikasi mengingat waktu pelaksanaan yang semakin dekat.

“Festival Trikora 2025 diharapkan tidak hanya menjadi kegiatan seremonial, tetapi juga sarana eksplorasi dan promosi budaya lokal Banggai Kepulauan,” terangnya.

Ia mengingatkan agar pelaksanaan tidak sebatas pada lingkup kabupaten, melainkan memiliki daya tarik luas dengan manfaat yang dirasakan oleh masyarakat.

“Kita harus memastikan kegiatan ini memberi dampak nyata. Jangan sampai hanya kita yang melaksanakan dan menonton. Festival ini harus mampu mengangkat nilai budaya daerah agar lebih dikenal secara luas,” tegasnya.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa tema dan konsep Festival Trikora akan difokuskan pada penguatan nilai-nilai budaya serta refleksi perjuangan sejarah, sehingga masyarakat dapat memahami makna di balik kegiatan tersebut. Ia berharap, dengan kerja sama semua pihak, festival ini dapat menjadi agenda tahunan tetap Kabupaten Banggai Kepulauan.

“Siapa lagi kalau bukan kita yang melestarikan budaya ini, dan kapan lagi kalau bukan sekarang,” ujarnya penuh semangat.

Rapat juga menyepakati bahwa pelaksanaan Festival Trikora akan diselaraskan dengan peringatan HUT Banggai Kepulauan ke-26, yang dipusatkan antara tanggal 28 Oktober hingga 2 November 2025.

Menutup sambutannya, ia mengajak seluruh peserta untuk terus bermusyawarah dan bekerja sama demi mewujudkan festival yang sukses dan berkesan bagi masyarakat.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Panitia HUT Bangkep ke-26 Mohamad Wahyudi, ST.,MP menjelaskan, salah satu agenda utama dalam rangkaian HUT adalah Festival Trikora, yang akan dikolaborasikan dengan kegiatan kesenian dari dua Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Festival ini diharapkan menjadi wadah hiburan bagi masyarakat, bukan sekadar acara internal ASN seperti tahun-tahun sebelumnya.

“Acara ini adalah milik masyarakat Banggai Kepulauan. Kami ingin masyarakat bisa menikmati hiburan dan merasa memiliki momen tahunan ini,” tambahnya.

Ketua Panitia HUT Bangkep menegaskan pentingnya peran generasi muda di bidang teknologi informasi untuk membantu mempublikasikan kegiatan HUT ke-26 Banggai Kepulauan agar lebih dikenal luas.

“Kita harus mampu menampilkan kegiatan ini ke dunia maya. Karena lewat publikasi digital, wisatawan bisa tertarik datang, dan itu berdampak langsung pada ekonomi masyarakat,” ujarnya.

Ia pun menutup sambutannya dengan ajakan kepada seluruh masyarakat untuk berpartisipasi aktif memeriahkan perayaan HUT Banggai Kepulauan tahun ini, dengan semangat kolaborasi dan kebersamaan demi kemajuan daerah.

Turut hadir Sekdis Dikbud dan Panitia Festival Trikora yang sempat hadir. (Decky-KOMDIGI)