Ebenheizer-Batangono, BanggaiKep.go.id – Dusun Ebenheizer merupakan Sub.Desa Batangono Kecamatan Buko Kabupaten Banggai Kepulauan yang jarak dari Batangono kurang lebih 6 KM ditempuh dengan berjalan kaki, jika menggunakan kendaraan bermotor via Desa Paisubatu kurang lebih 12 KM.

Dusun Ebenheizer mayoritas masyarakatnya berasal dari dataran Osan (suku Sea-sea) yakni Osan, Tatarandang, Labotakandi, dan Lemelu yang boleh dikatakan tingkat pengetahuan dan pendidikan mereka dibawah.

Tetapi dengan adanya pandemi Penyebaran Virus Corona Desease 2019 (Covid-19) diseluruh dunia termasuk Indonesia, masyarakat Ebenheizer nampak siaga dan cepat merespon guna melakukan pencegahan penyebaran Covid-19 agar mereka aman dari ancaman virus Corona.

Kadus Ebenheizer Desa Batangono Elpin Talemo saat dijumpai pada Minggu, (17/5/2020) di pos penjagaan pencegahan Covid-19 beliau mengatakan, “Sejak gemparnya kabar penyebaran virus corona kami masyarakat yang ada di Eben mulai resah, yang walaupun jangkauan kami jauh dari kampung tapi banyak orang yang masuk keluar Eben untuk berdagang seperti penjual ikan, kue, pakain dan lain sebagainya apalagi penjual pakaian adalah mas-mas, sehingga pasca ditetapkannya 1 OTG terkonfirmasi Positif Covid-19 hansip dan bapak yang ada di Eben langsung membuat pos penjagaan guna mengontrol orang yang datang dari luar Eben”.

Lanjut Elpin “Siapa yang masuk Eben wajib untuk diperiksa dari mana kedatanganya dan untuk apa datang ke Eben dan sebelum masuk kampung wajib untuk mencuci tangan dengan sabun yang sudah disiapkan di pos penjagaan”.

Yoner Bapise merupakan hansip di Dusun Eben yang bertanggungjawab di pos penjagaan mengatakan, “Kami juga sudah sampaikan kepada masyarakat Eben jikalau ada anggota keluarga kita yang datang dari luar daerah wajib untuk karantina dan lokasi karantina tidak boleh didalam kampung tapi kami siapkan pondok (sandung) yang jarak dari kampung kurang lebih 2,5 KM, ini untuk menjaga keamanan masyarakat Eben dari bahaya wabah, dan keluarga diwajibkan untuk mengantar makanan dan perlengkapan yang diperlukan selama karantina”, jelas Yoner.

dr. Maria Patty yang merupakan tenaga medis PKM Tataba yang adalah bagian dari anggota Satgas Pencegahan Covid-19 Kec.Buko memberikan apresiasi dan ungkapan terima kasih kepada masyarakat Eben yang sudah mengambil langka sejauh ini untuk pencegahan Covid-19.

“Ini patut dicontohi oleh desa-desa yang ada di Kec.Buko bayangkan saja Eben yang jauh ditengah hutan tapi sudah siaga dalam memerangi penyebaran Covid-19, dengan pembuatan pos penjagaan sedangkan desa-desa yang ada dijalan poros masih belum menerapkan pos penjagaan kiranya ini dapat ditiru”, ujar dr.Maria. (AmosKominfo)

Salakan, BanggaiKep.go.id – Pemerintah Kabupaten Banggai Kepulauan bersama Unsur Forkopimda menggelar launching Penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) Kementerian Sosial RI dan Bantuan Beras Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Tengah dampak Covid-19 di Halaman Kantor Bupati Banggai Kepulauan. Senin, (18/05/2020).

Bupati Banggai Kepulauan H. Rais D Adam menyampaikan, “Sesuai data yang berhak menerima, per Kepala Keluarga adalah enam ratus ribu rupiah dan akan diserahkan selama tiga bulan. Selanjutnya, beras juga begitu dari provinsi akan diserahkan kepada penerima berdasarkan data yang ada sebanyak 10 kilo per KK selama tiga bulan”.

“Saya sudah banyak memberikan petunjuk, yang pertama untuk petugas baik Dinas Sosial maupun pihak Kantor Pos dalam proses penyerahan nanti, jangan sekali-kali tidak melibatkan anggota TNI Polri dan Petugas Pol PP, karena masyarakat tahu beras ini adalah beras cuma-cuma dan uang ini adalah uang cuma-cuma kemungkinan nanti ada orng-orang yang tidak bertanggung jawab akan mengganggu,” lanjut Bupati Rais.

Rais Adam juga mengingatkan kepada pihak Kantor Pos agar menghentikan penyaluran bantuan ini jika terjadi keributan, “Dan saya juga ingatkan kepada pegawai Kantor Pos apabila dalam kegiatan penyerahan bantuan ini terdapat hal-hal yang biasa terjadi seperti keributan, maka saya memberikan informasi agar dihentikan sampai kita tahu apa masalahnya”.

Selain itu, Bupati juga berharap, “Saya berharap dan berdoa mudah-mudahan bantuan ini dapat berguna dan sampai ke tangan orang-orang yang berhak mendapatkan”.

Kegiatan ini dihadir pula para Kepala OPD Kabupaten Banggai Kepulauan, Camat se – Kabupaten Banggai Kepulauan. (TrisKominfo)

Ebenheizer-Batangono, Banggaikep.go.id – Untuk memastikan pelaku perjalanan menjalani karantina/isolasi mandiri serta memastikan keadaan kesehatan pelaku perjalanan dalam keadaan sehat dan menunjukkan gejala atau tidak, Anggota Satgas Pencegahan Covid-19 Kecamatan Buko yang terdiri atas tenaga medis PKM Tataba, Anggota Polsek Buko, Anggota Koramil 1308-13 Buko dan Jurnalis DisKominfo BanggaiKep, melakukan pemantauan pelaku perjalanan dari luar daerah di Dusun Ebenheizer Desa Batanggono Kec. Buko Kabupaten Banggai Kepulauan, Minggu, (17/5/2020).

Setiba di Dusun Ebenheizer dan berjumpa dengan Kepala Dusun Eben Eplin Talemo, menurut penjelasan Kadus “Yang baru datang di Eben sudah dikarantina sejak tiba di Eben dan lokasi karantinanya diluar kampung untuk keamanan masyarakat Eben karena yang bersangkutan dari Manado”.

Kemudian Anggota Satgas Covid-19 Kec. Buko ditemani Hansip dusun Ebenheizer Yoner Bapise menuju ke lokasi karantina yang menempuh jarak kurang lebih 2,5 KM dari ampung Eben, setelah sampai dilokasi karantina ternyata yang bersangkutan menjalani karantina di sandung.

Menurut Yoner dalam bahasa Daerah Banggai, “Yana sodo polong doi Eben, langsung tinoruson dai sandung, (dia sampai di Eben langsung dibawa langsung ke pondok)”.

Pelaku perjalanan yang menjalani karantina di pondok, beliau sudah dua bulan di Luwuk Kab. Banggai kerja sebagai kuli bangunan sejak dari Kota Manado, tapi saat tiba di Eben yang bersangkutan diminta untuk karantina lagi oleh Kadus, dia pun tidak menolak dan mengatakan, “Kalau untuk keselamatan kita semua di Eben saya siap berapa hari pun” ujar Anto pelaku peajalanan yang dikarantina mandiri.

Bahkan yang patut dicontohi oleh keluarga yang anggotanya menjalani karantina yakni jarak kurang lebih 20 meter, ada sandung milik masyarakat di Batangono yang juga saat itu sedang Losikon (tidur dikebun) oleh keluarga diminta untuk menjauh dari tempat itu dan disuruh pulang dulu jangan sampai ada apa-apa.

Masyarakat yang berkebun bertetangga dengan lokasi karantina pun memilih untuk pulang ke kampung (Batangono) pihak keluarga pun memberikan uang sebesar Rp. 300.000 untuk ojek pulang dan sedikit pengorbanan keluarga karena pekerjaan mereka terganggu. (AmosKominfo)

Minanga, BanggaiKep.go.id – Penyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) mulai disalurkan oleh sejumlah Pemerintah Desa di Kabupaten Banggai Kepulauan bagi masyarakat miskin serta masyarakat yang terdampak pandemi Corona Virus Desease 2019 (Covid-19) yang tidak terkafer sebagai penerima bantuan sosial lainnya.

Pemerintah Desa Minanga Kecamatan Bulagi Utara Kab.BanggaiKep pada Sabtu, (16/5/2019) menyaluran bantuan langsung tunai yang bersumber dari dana desa bagi masyarakat Desa Minanga yang terdaftar sebagai penerima BLT-DD sebanyak 46 kepala keluarga.

Pj.Kades Minanga Emerson Moligay mengharapkan agar masyarakat yang menerima BLT-DD dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya untuk membeli sembako dan kebutuhan pokok sehari-hari yang sangat dibutuhkan oleh keluarga dalam situasi penyebaran virus corona, agar bantuan ini benar bermanfaat bagi semua anggota keluarga.

“Nantinya penerima BLT-DD akan menerima selama 3 bulan April sampai dengan Juni 2020, penyaluran kali ini untuk bulan April semoga bulan Mei segera terealisasi”, kata Emerson.

Kehadiran Camat Bulagi Utara Edison Moligay, S.Sos, M.A.P yang didampingi oleh Ketua TP-PKK Kec.Bulagi Utara Ny. Rita E. Moligay di Desa Minanga guna memastikan penyaluran BLT-DD di Desa Minanga berjalan dengan baik dan lancar serta disalurkan sesuai apa yang diatur dalam Permendes PDTT No 6 Tahun 2020 setiap kepala keluarga menerima Rp.600 Ratus Ribu per bulan selama 3 bulan.

Dalam penyaluran BLT-DD Edison Moligay menyampaikan kepada Pemdes Minanga serta masyarakat “Jika ada yang belum terdata atau masyarakat yang komplain tolong disampaikan kepada kami dan yang belum terdata silahkan didata nanti kami koordinasikan dengan pak Bupati langkah apa yang akan diambil bagi yang belum terdata tapi benar-bebar membutuhkan bantuan dalam situasi pandemi covid-19”.

Edison pun menghimbau kepada masyarakat untuk membiasakan diri bahkan wajib untuk pakai masker ketika keluar rumah apalagi mengunjungi tempat umum seperti kantor Pemerintahan dan pasar, toko dll serta sering cuci tangan dengan sabun pada air mengalir dan selalu jaga jarak, jangan berkumpul jika tidak ada hal penting yang dibicarakan, serta patuhi himbau pemerintah karena itu adalah obat yang manjur.

Juga hadir dalam penyaluran BLT-DD Desa Minanga, Anggota Koramil 1308-12 Bulagi Sertu Suyitno yang mewakili Danramil, Bripda Homardi yang mewakili Kapolsek Bulagi serta Tenaga Pendamping Desa Kec.Bulagi Utara Aprioni Totu’u, S.T. (AmosKominfo)

Tataba, BanggaiKep.go.id – Berawal dari kunjungan jurnalis Dinas Kominfo Kabupaten Banggai Kepulauan kekediaman Bapak Wedi Yotupe masyarakat Desa Talas-talas Dusun Komunitas Adat Terpencil (KAT) Monggolit salah satu pasien yang rawat jalan karena diketahui menderita penyakit tumor dibagian leher.

Atas permintaan keluarga untuk dapat mencarikan bantuan untuk pengobatan, maka Jurnalis DisKominfo menghubungi tenaga medis PKM Tataba untuk membicarakan hal tersebut dan akhirnya berinisiatif untuk menggalang donasi Puskesmas Tataba Peduli dan ini disambut baik oleh Kapus Tataba, Sianty, A.Md.Kep.

Akhirnya melalui akun Facebook Puskesmas Tataba memposting penggalangan donasi untuk Bapak Wedi dan belum sampai seminggu sudah ada beberapa donasi yang menyumbang dengan jumlah yang berbeda.

Atas permintaan salah satu pendonasi dari Kabupaten Donggala Ibu Rezty Adizty dan donasi lainnya memohon untuk segera menyalurkan donasi mereka sebesar Rp. 2.000.000 untuk keluarga agar dapat segera dimanfaatkan.

Pada Minggu, (17/5/2020) Tim Puskesmas Tataba Peduli yang beranggotakan Jurnalis DisKominfo BanggaiKep dan Beberapa tenaga medis PKM Tataba, dr. Maria, Mantri Yuspianus dan Aldi serta Ses Ririn dan Nuki, langsung bergerak setelah masuknya transferan Rp. 2.000.000 dari pendonasi dari Donggala dan ditambah pendonasi lainya sehingga jumlah total terkumpul Rp. 3.450.000.

Tanpa disangka dan diduga oleh Tim setiba di lokasi kediaman pasien, ternyata Bapak Wedi sudah berpulang kembali pada Sang Pencipta. Saat tim tiba isak tangis keluarga tidak dapat dibendung.

Bantuan diterima langsung oleh pihak keluarga istri dan orang tua yang disaksikan oleh Kepala Desa Talas-Talas Jefri Welong, Anggota Koramil 1308-13 Buko, Kadus Ebenheizer, Ketua Kelompok KAT Monggolit, Erien Welong serta Gembala Jemaat Ebenheizer Hori Pea, S.Th.

Orang tua Almarhum menyampaikan banyak terima kasih atas kepedulian dan bantuan dari semua pihak kiranya Tuhan membalas kebaikan bapak ibu semua.

Jefri Welong pun menyampaikan banyak terima kasih kepada Tim Puskesmas Tataba Peduli dan semua pendonatur yang sudah boleh meringankan beban anggota masyarakat kami, “Harapan saya selaku kades kiranya kita semua diberkati oleh TUHAN dan dimudahkan rejekinya”. (AmosKominfo)

 

Dusun Sasake-Seano, Banggaikep.go.id – Pasar merupakan tempat dimana terjadinya perjumpaan antara pembeli dan penjual guna memenuhi kebutuhan masing-masing dalam kehidupan sehari-hari.

Tapi aktifitas di pasar Pedalam Sasake Desa Seano Kecamatan Buko Selatan Kabupaten Banggai Kepulauan beda dengan pasar yang dijumpai dibeberapa tempat.

Aktifitas di pasar pedalaman Dusun Sasake transaksinya dengan cara barter barang dengan barang, masyarakat yang ada di pesisir pantai (Kampung) datang kepasar Pedalaman Sasake membawa sembako, ikan atau hasil laut, rempah-rempah dan bahan lainnya yang menjadi kebutuhan masyarakat Pedalaman Sasake.

Sedangkan masyarakat Sasake membawa hasil kebun mereka berupa umbi-umbian dan hasil hutan seperti madu dan lain-lain sering juga hasil ternak mereka untuk dibarter dengan barang yang dibawah orang dari kampung.

Dihon Yunggoli saat diwawancarai Jurnalis DisKominfo BanggaiKep pada Sabtu, (16/5/2020) di pasar pedalam Sasake mengatakan bahwa “Pasar ini sudah sejak satu bulan lalu dibuka awalnya setiap hari Jumat tapi kini dirubah setiap hari Sabtu”.

Saat ditanya bagaimana cara barter yang dilakukan, Dihon menjelaskan “Misalnya ikan 1 tusuk (ikat) ditukar dengan bete 7 atau 8 biji tergantung besar kecil ikan dalam arti diseimbangkan harga kedua barang agar sama-sama untung”.

“Syukurlah kali ini sudah ada jalan yang dibuka jadi kami dari kampung mudah untuk menjangkau pasar ini”, tambah Dihon.

Salah satu Bapak yang kelihatan sudah lanjut usia yang tidak diketahui namanya mengatakan, “Sebenarnya pasar ini sudah ada dari dulu, kalau dulu dibilang pasar Babono dalam bahasa Banggai yang artinya Pasar Hutan yang aktifitasnya sama seperti ini barter, tapi kalau dulu agak ramai karena masyarakat yang  berdomisili dipedalam hutan dibeberapa tempat yang bisa menjangkau pasar Babono datang untuk melakukan barter dengan orang kampung”. (AmosKominfo)

Seano, BanggaiKep.go.id – Tim Relawan Pencegahan Covid-19 Desa Seano Kecamatan Buko Selatan Kabupaten Banggai Kepulauan menerapkan wajib pakai masker ketika memasuki wilayah Desa Seano.

Pj.Kades Seano Baco Langasi saat dijumpai di pos penjagaan pengamanan pencegahan Covid-19 dipintu masuk keluar Desa seano pada Sabtu (16/5/2020) bersama Tim Relawan yang melakukan penjagaan.

Baco Langasi menyampaikan bahwa himbauan menerapkan wajib pakai masker sudah diberlakukan diwilayah Kecamatan Buko Selatan sejak awal muncul sejak terbentuknya Satgas Pencegahan Covid-19 Kecamatan Buko Selatan dan Tim Relawan dimasing-masing desa sebagaimana himbauan Ketua Satgas Pencegahan Covid-19 Buko Selatan, Marselinus Nukak, S.Sos yang juga adalah Camat Buko Selatan.

“Dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di Desa Seano kami Tim Relawan Desa sudah melakukan berbagai kegiatan yang diawali dengan sosialisasi bagaimana mencegah virus corona, penyemprotan disinfektan, pembagian masker yang ditindaklanjuti dengan himbauan wajib pakai masker ketika keluar rumah”, kata Baco Langasi.

Lanjut Baco Langasi, “Guna mengontrol arus masuknya orang dari luar daerah dan diluar Desa Saano kami membuat pos penjagaan pengamanan pencegahan covid-19 dipintu masuk keluar Desa Seano sekaligus memastikan apakah meraka pakai masker atau tidak, serta kami mewajibkan semua yang masuk desa seano untuk mencuci tangan di pos penjagaan baru melanjutkan perjalanan”.

“Jika ada yang dari luar daerah dan dari luar Kecamatan Buko Selatan kendaraan dan orang kami semprot dengan cairan disinfektan kalau taksia atau mobil penumpang disuruh turun dan bagian dalam mobil disemprot setelah itu baru disilahkan untuk melanjutkan perjalanan” sambung Pj.Kades Seano. (AmosKominfo)

Koyobunga, BanggaiKep.go.id – Akhirnya Bantuan Langsung Tunai (BLT) Rp. 600.000 dari Pemerintah yang bersumber dari Dana Desa (DD) mulai dikucurkan disejumlah Desa di Kabupaten Banggai Kepulauan.

Desa Koyobunga Kecamatan Bulagi Utara merupakan desa ketiga yang mencairkan BLT-DD di Bulagi Utara dan desa ke 24 dari 146 desa di kab.Banggai Kepulauan yang menyalurkan bantuan langsung tunai bagi masyarakat ditengah pandemi covid-19 yang melanda indonesia.

Imelda Mondonu merupakan seorang janda yang membesarkan seorang buah hatinya sejak ditinggal pergi oleh sang suami, Imelda dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari bekerja sebagai petani yang menanam umbi-umbian dan sayur-sayuran yang hanya cukup untuk makan, Imelda Mondonu merupakan salah satu dari 76 KK penerima BLT Dana Desa Koyobunga.

Camat Bulagi Utara Edison Moligay, S.Sos, M.A.P beserta rombongan menyerahkan bantuan langsung tunai dari dana desa kepada ibu Imelda Mondonu dikediamannya, Jumat, (15/5/2020), saat menerimanya rasa haru tidak dapat dibendung oleh Imelda kalau dalam keadaannya yang lagi sulit untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari bersama sang buah hati yang sudah kelas 6 SD, Pemerintah memperhatikan mereka dengan memberikan bantuan uang tunai sebesar Rp. 600.000.

Selesai menerima BLT, Imelda sambil berlinang air mata mengucapkan banyak terima kasih kepada pemerintah “Memang saya lagi butuh uang untuk beli bahan makanan, saya berterima kasih banyak Bapak Presiden, Gubenur, Bapak Bupati Banggai Kepulauan, pak Camat dan Kepala Desa bersama jajarannya”.

Dalam perjalan menuju ke rumah penerima lain Edison Moligay katakan “Memang ibu Imelda sangat membutuhkan bantuan dari kita Pemerintah itu terbukti betapa tangis haru kebahagian ditengan kesulitan tergambar ketika bantuan diserahkan kepada beliau”.

Kades Koyobuba Edie Bae bae menyatakan bahwa Ibu Imelda merupakan seorang janda yang ditinggal hidup suaminya dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari beliau berkebun dan sering turun kelaut untuk memancing mencari ikan.

“Ya kalau ada (ikan) lebih beliau jual tapi sering hanya untuk kebutuhan beliau saja dengan sang anak”, jelas Edie. (AmosKominfo)

Sambulangan, BanggaiKep.go.id -Pandemi Corona Virus Desease 2019 (Covid-19) di Indonesia benar-benar mempengaruhi seluruh lini kehidupan masyarakat dalam segala bidang, terutama bidang perekonomian sangatlah terasa tidak memandang orang yang berduit maupun rakyat kecil.

Guna mengatasi resensi ekonomi bagi rakyat kecil Presiden H. Ir. Joko Widodo menginstruksikan Kementerian terkait untuk meluncurkan berbagai bentuk bantuan sosial dalam meringankan beban rakyat dimasa pandemi covid-19.

Guna memastikan agar berbagai bentuk bantuan sosial bagi masyarakat dimasa pandemi Covid-19 tepat sasaran, Camat Bulagi Utara Edison Moligay, S.Sos.,MAP menghimbau bagi seluruh Pemerintah Desa dan kelurahan yang ada di wilayah Kecamatan Bulagi Utara Kabupaten Banggai Kepulauan untuk trasparansi dalam penyaluran bantuan sosial guna mencegah berbagai hal yang tidak dinginkan.

Edison Moligay saat di jumpai jurnalis DisKominfo Kab.Banggai Kepulauan Jumat, (15/5/2020) di Desa Koyobunga memaparkan bahwa “Saya selaku Camat Bulagi Utara mengharuskan semua Kades dan Lurah Sabang untuk trasparansi dalam penyaluran bantuan sosial dimasa penyebaran corona virus, dengan mengumumkan atau menyebarluaskan daftar penerima bantuan sosial kepada masyarakat apakah dengan menempalkan dikantor desa/kelurahan atau tempat umum atau ditempat-tempat dimana masyarakat mudah untuk melihatnya”.

Dengan mengkategorikan berbagai bentuk bantuan sosial agar masyarakat tahu bantuan apa yang mereka terima apakah Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Bantuan Sosial Tunai (BST), dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang bersumber dari Dana Desa serta bantuan beras, ini juga bertujuan agar tidak ada masyarakat yang dobel menerima bantuan sosial yang diluncurkan oleh Pemerintah.

“Karena ketika daftar penerima diumumkan masyarakat tidak akan bertanya-tanya siapa yang menerima berapa jumlah bantuan diterima, bahkan menghilangkan rasa curiga dari masyarakat terhadap penyaluran bantuan”, kata Edison.

“Serta saya tegaskan disalurkan sesuai jumlahnya tidak ada alasan untuk dikurangi jumlah nilai bantuannya, kalau uang salurkan uang jangan ganti dengan sembako”, jelas Edison menambahkan. (AmosKominfo)

Sampaka, BanggaiKep.go.id – Pemerintah Desa dan Tim Relawan Covid-19 Desa Sampaka Kecamatan Totikum Kabupaten Banggai Kepulauan membuka kembali Pasar di Desa Sampaka namun, dengan mengikuti Protokol covid-19.

Sampaka adalah Salah satu desa yang berada di Kecamatan Totikum dimana sebelumnya pasar (tempat jual beli barang) pernah ditutup guna pencegahan penyebaran covid-19 yang sudah berkembang di Kabupaten Banggai Kepulauan.

Hari ini Jumad, (15/05/2020) bersama Pemerintah Desa dan Tim Relawan covid-19 yang diketuai oleh Haerani Burahim selaku Kepala Desa Sampaka telah membuka kembali pasar dan pedagang dapat berjualan lagi.

“Kami seluruh Pemerintah dan Tim Relawan covid-19 Desa Sampaka sudah membuka pasar dan mengijinkan orang berjualan sebagaimana yang sudah dilakukan sebelumnya buka setiap hari jumad, namun kami menekankan kepada seluruh masyarakat harus tetap menggunakan masker baik yang datang berdagang atau yang berbelanja”, tegas Haerani.

“Kemudian setelah selesai membeli keperluan belanja maka diharuskan kepada masyarakat agar langsung meninggalkan pasar dan pulang ke rumah, guna mengurangi kerumunan atau perkumpulan orang banyak di pasar”, ucap Haerani.

“Demikian juga kami sudah menyiapkan tempat cuci tangan di pintu masuk pasar, kiranya fasilitas ini bisa digunakan dengan baik dan benar”, lanjut Haerani.

“kemudian kami mengharapkan kepada seluruh masyarakat yang datang bisa merespon dengan baik aturan yang sudah di terapkan ini guna demi kebaikan kita bersama”, harap Haerani. (ViktorKominfo).